Extra part: the ending

1.1K 58 16
                                    

Hari yang ditunggu pun tiba.
Semua telah berkumpul, bercengkrama dan tampak bahagia.

Dekorasi yang telah dipasang serta kelap-kelip lampu yang menghiasi acara malam ini ditepi pantai dewata Bali menambah kesan mewah yang sangat mengindahkan mata.

"Ra..., kamu gak turun?"

Amora menoleh pada mamanya "iya ma"

"Cantik banget anak mama"

Amora tersenyum membalas, selepas kepergian sang ibunda, Amora menatap semua orang dari balkonnya yang sedang berpesta

Kini, Amora sadar satu hal, baik atau buruk hidupnya dunia akan tetap berjalan. Amora menghela nafas,

Namun ia terlonjak kaget saat seseorang melingkarkan tangannya memeluk dirinya.

"Are you okay?" Tanyanya lalu menyenderkan dagunya pada bahu gadis itu

Amora berbalik, ia menatap orang itu, air matanya turun seketika tapi dengan cepat ia menghapusnya.

"Its your day" Amora tersenyum dalam tangisnya

Orang itu mendekap Amora, ia mengelus surai panjang milik Amora sembari memejamkan matanya.

Bermimpi dapat kembali bersama setelah 3 bulan yang lalu bertemu kembali, namun nyatanya semua hanya impian belaka.

Gadis ini justru melepasnya, bahkan ia dengan semangat mempersiapkan semua hal yang menjadi kebutuhan dihari bahagianya. Tidak, hari bahagia siapa?

"Masih belum terlambat Ra" ujarnya

Amora menggeleng, ia mendongak menatap lelaki itu "kamu cowo, harus tanggung jawab sama apa yang udah kamu pilih"

"I choose you"

"So, what about your baby?" Lelaki itu terdiam, Amora mengelus pipi lelaki itu "it's okayy, aku bahagia dipanggil aunty sama anak kamu" ujarnya

Lelaki itu meneteskan air matanya, "so, this is the ending?"

Amora menggeleng kembali "this is the beginning"

"I want you"

Lelaki itu menatap intens Amora. Amora tersenyum. Kemudian ia melepas pelukan lelaki itu.

"Kamu keren make jas gini" pujinya

Amora membenarkan tatanan rambut lelaki itu menggunakan jarinya "ini hari bahagia kamu, jadi kamu jangan murung dong, jelek tau" ujar Amora

Namun didetik berikutnya, Amora bungkam. Lelaki itu menciumnya.

Amora menatap sang lelaki yang tampak kusut, ia memeluk erat untuk terakhir kalinya. Setelah ini ia benar-benar kehilangan lelaki ini untuk kedua kalinya.


Dear Aval.
Jujur, aku tidak tau bagaimana untuk memulainya.
Kita tau sama tau, jika dikisah ini aku yang pertama menyakitimu.
Aku yang menjadikanmu sebagai penyembuh disaat luka itu dengan sengaja aku siram agar tak kunjung kering.
Aku tau, jika sungguh tak pantas berucap seperti ini,
Aku sangat menyayangimu, bahkan disaat aku melepasmu.
Kamu tau? Saat kita bertemu kembali di California setelah 3 tahun berlalu, Aku kira itu awalan yang baik untuk memulai kembali semuanya.
Aku fikir karena kita sama-sama sendiri saat itu, akan mudah untuk kita kembali bersama.
Tapi, nyatanya salah.
Ada makhluk kecil yang hadir diantara kita. Ahkk, tidak.
Ada makhluk kecil yang menjadi jembatan antara kamu dan kebahagiaanmu.
Ingin rasanya egois saat kamu menyakinkanku dengan berucap
"Aku akan tetap bersama kamu"
Tapi dengan yakin, aku menolak permintaanmu
Karena kau tau? 'Dia' bahkan belum melihat dunia, tapi kau ingin meniadakannya?
Aku tau ini berat untukmu dan juga diriku.
"Nanti, kalo kita nikah, kamu aja yang nyiapin semuanya, aku ikut kamu"
Kata-katamu benar-benar terjadi Val.
Aku menyiapkan semuanya, tapi bedanya, ini pernikahan kamu dan dia.
Aku menatap bagaimana gaun yang aku impikan itu dipakai oleh dia untuk bersanding disampingmu.
Rasanya, aku benar-benar ingin menghilang saja saat itu.
Saat dia menatap kearah cermin dan bilang
"Ra, gaunnya bagus ya, kayak udah disiapin buat aku"
Tidak! Itu gaunku, ujarku dalam hati saat itu.
Ahkkk, Kisah kita benar-benar berakhir ternyata.
Berbahagialah Aval.
Maaf tidak bisa menghadiri acaramu hingga selesai.
Maaf untuk tidak mengucapkan kata selamat untukmu dihari bahagiamu.
Maaf, karena aku terlalu lemah untuk sekedar melihat bagaimana kamu mengucapkan janji atas nama perempuan lain.
Dan maaf aku harus bilang, jika aku tidak suka bagaimana dia menatapku seolah berkata "dia punyaku, Amora"
Aku benci bagaimana wajahnya seolah mengejek kisah kita.
Tapi, tak perlu khawatir, aku benar-benar akan segera menghilang.
Dari kehidupan kalian.

Amora[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang