Chapter 2

485 35 4
                                    

Sasuke Uchiha + Tenten Mitsasi
SasuTen ada NejiTen dikit

Setelah aku berteriak "SASUKEEEEE!" dia datang.
Ya, Sasuke datang. TAPI DALAM MIMPIKU! kenyataannya dia tidak datang seperti yang kuharapkan di film-film, dimana si jagoan datang setelah si cewek memanggil namanya minta tolong. heh, sangat menyedihkan bukan?
(oh, tolong jangan tertawa. perempuan seperti aku juga boleh bermimpi kan? -_-)
Setelah aku memanggil nama Sasuke, 4 orang ini hanya tertawa
"Kikiki, dia manggil-manggil Sasuke.. namaku bukan Sasuke sayang..."
Mereka pasti sudah sinting. putus harapan karena aku tahu sia-sia saja aku meneriakkan Sasuke, aku berusaha untuk lari. tapi aku sadar kakiku berdarah karena jatuh tadi. dan bukan berdarah saja, bengkaknya luar biasa besar dan warnanya ungu! tak bisakah aku lebih sial dari ini?!
+BUAKHH!+
Oh tuhan? itu, itu Sasuke...! dia datang!
"APA-APAAN KAU?! " kata salah satu diantara mereka
"mau mati...?" tanya Sasuke. setelah dia berkata begitu, 10 orang, ah tidak bahkan 10 lebih menuju ke arah Sasuke. ya, diantaranya adalah Neji dan Shikamaru.
"enyah... atau mati...?" kata Sasuke ke 3 orang itu
(yang satunya lagi sudah pingsan karena ditonjok Sasuke)
Ngeri karena melihat Sasuke dan jumlah pasukannya, 3 orang itu lari terbirit-birit. mereka bahkan meninggalkan temannya yang pingsan! teman macam apa mereka itu?!
"ehm... te.. terima kasih.." kataku kepada Sasuke. Sasuke hanya memandang ke arahku dan melirik ke arah lututku yang terluka, tapi dia tak berkata apa-apa.
"bereskan mayat ini!" kata Sasuke ke anak buahnya. dan mereka segera menarik bocah pingsan itu dan meletakkannya di tumpukan plastik di pembuangan sampah. Neji dan Shikamaru berjalan ke arahku dan Sasuke.
"hei Sasuke! cewekmu terluka nih!" kata Shikamaru.
"kamu bisa berjalan?" Tanya Neji kepadaku.
aku tidak bisa berjalan.. tolong papah aku pangeran... ingin aku berkata begitu, tapi kutelan dalam-dalam keinginan itu.
"bisa... tentu saja bisa.." kataku sambil berusaha berdiri. luka itu ternyata lebih menyakitkan dari kelihatannya. begitu mencoba berdiri, lututku lemas dan aku terjatuh lagi.
"naik ke punggungku. biar kuantar ke rumahmu." kata Neji.
"tak apa-apakah?" kataku, padahal aku mau banget menerkam punggung sexynya itu.
"tak apa-apa... kan?" kata Neji sambil melirik ke arah Sasuke
"untuk apa melihatku? kalau mau gendong, gendong saja. aku ogah menggendong panda seberat dia di punggungku" kata Sasuke. apa tak bisa dia sedikit baik mengingat dia yang membuatku begini?!
"aku juga gak mau naik punggung baumu itu!" teriakku,
"jangan menjawabku!" kata Sasuke lagi.
Yah-yah-yah, terserah apa katamu... yang penting aku bisa digendong oleh Neji! akhirnya keberuntungan beralih kepadaku juga hari ini! aku naik ke punggung Neji. bahunya lebar sekali, bahkan lebih besar dari bahu ayahku
(aku sering tejatuh, dan ya, ayahku selalu menggendongku di kala kakiku luka).
Dan rambutnya yang panjang wangi sekali, entah apa shampo yang dipakainya. akhirnya, kami semua berjalan ke jalan yang sedikitnya sudah kukenal sekarang. dan aku sangat berterima kasih karena Neji sudah menawariku untuk menungganginya sejauh ini. aku jadi berpikir apakah aku berat? tapi tidak mungkin, terakhir kali aku menimbang sepertinya beratku hanya 45kg, dan tinggiku 164. 45 kg?! dia pasti keberatan ya?! aku saja bawa tas sekolah sudah kecapekan setengah mati, apa lagi dia yang menggendongku sejauh ini!
"turunkan aku saja kalau kamu kecapekan" kataku ke Neji
"enggak.. kamu enteng kok."
"beratku 45kg dan kamu bilang aku enteng?! menggendong anjingku yg 10kg saja aku sudah kecapekan setengah mati!"
"ehem.. mungkin kamu lupa. hanya saja, aku ini 'cowok' dan 'cowok' lebih kuat dari pada cewek. jadi menggendongmu gampang saja buatku" masuk akal juga. aku tak mengira cowok benar-benar sekuat ini. dan yang pasti aku senang sekali dan merasa beruntung sekali telah menjadi cewek untuk saat ini! saking senangnya, mungkin bisa saja aku memeluk Neji sampai dia kehabisan napas hingga mati. tapi kebahagiaanku hanya berlanjut sebentar saja, sampai Sasuke berkata
"turun..."
"apa?" kataku dan Neji serentak
"CEPAT TURUN KATAKU CEWEK TULI! TURUN DARI PUNGGUNGNYA! HEI NEJI, TAK BISA KAU LIHATKAH? CEWEK INI MELIHAT PUNGGUNGMU SAMPAI NGILER SEPERTI MAU MEMAKANMU?! SEBAIKNYA CEPAT TURUN SEBELUM KUTARIK KAU!" entah apa yang ada di otaknya! dia gila atau apa sih?! tapi mendengar kata-katanya itu aku sempat mengelap mulutku barang sebentar, takut kata-katanya itu benar kalau aku ngiler. aku turun dari punggung Neji dan berdiri dengan 1 kaki. aku marah sekali kepada si pantat ayam sialan ini. ingin rasanya aku meremas mulutnya dan kucabut lalu kubuang ke tempat sampah terdekat.
"hei Neji, pulang sana. DAN KALIAN SEMUA JUGA PULANG SANA!" kata Sasuke ke Neji dan pengikut-pengikut lainnya. Neji dan yang lainnya akhirnya mengikuti kemauan Sasuke.
"hei Mitsasi. maafkan aku ya. sepertinya kau harus jalan sendiri untuk pulang." kata Neji sebelum akhirnya dia berjalan pulang mengikuti teman-teman yang lainnya. tinggal aku dan Sasuke disini, sampai aku akhirnya meledak saking kesalnya,
"APA SIH MAUMU?! AKU NAIK BUKAN KARENA AKU MENGINGINKANNYA! KAU TAK BISA LIHAT DIA HANYA BERUSAHA BAIK UNTUK MENGGENDONGKU?! SETIDAKNYA DIA LEBIH BERMORAL DARIPADA KEPALA PANTAT AYAM MU ITU!"
"tutup mulutmu. jangan bicara seperti itu kepadaku."
"APA?! APA HAH?! HARUS SEPERTI APA AKU BICARA KEPADAMU?! KAU PIKIR KAU SIAPA?!" saat aku meneriakinya, dia hanya menutup mata seakan menekan amarahnya akhirnya dia mengangkat kakiku dan menggendongku di bahunya. dia menggendongku seperti menggendong barang saja! aku mulai berontak dan berteriak,
"hei turunkan aku dasar pantat ayam gila! turunkan aku!" aku berontak dan berteriak sepanjang jalan. dan akhirnya dia menurunkan aku di pinggir jalan.
"sesuai keinginanmu." katanya sebelum akhirnya dia meninggalkanku. dan, ya. disinilah aku. terbengong di pinggir jalan seperti seorang gelandangan atau apa. aku mulai mengutukinya karena telah menurunkanku yang terluka ini
(aku memang minta diturunkan, tapi bukan itu kemauanku sebenarnya. kau pasti pernah dengar juga kan? 'lain di hati lain di mulut'. jadi tolong, jangan anggap aku sok jual mahal atau apa)
aku berjalan dengan 1 kaki, sambil berpegangan kepada apapun yg bisa membuatku tetap berdiri. dan akhirnya aku sampai di rumah. orang tuaku meneriakiku karena pulang jauh malam tanpa memberi kabar dan pulang dengan keadaan kotor dan terluka. adik laki-lakiku yang bernama Konohamaru itu hanya tertawa-tawa melihatku diomeli oleh orang tuaku.
TAK BISAKAH AKU LEBIH SIAL DARI INI?! aku meninggalkan orang tuaku yang sedang meneriakiku ke kamarku. aku tak mengganti baju dan sama sekali tidak peduli untuk mandi sampai akhirnya aku merebahkan badanku di kasur dan akhirnya aku tertidur. setelah hari-hari melelahkan ini, yang kuinginkan hanya tidur..
aku terbangun keesokan harinya. dan itu sudah jam 9...
Sudah terlambat untuk masuk sekolah! hm... aku berpikir kenapa orang tuaku tak membangunkan aku? biasanya mereka akan marah-marah padaku kalau bangun tak tepat waktu... dan juga tak ada suara berisik adikku.. oh iya, ini hari kamis. dia pasti sudah berangkat ke sekolah. aku turun ke lantai bawah dan menuju dapur untuk mencari minum. leherku kering sekali sampai terbakar rasanya. eh? ada surat di meja makan. kuambil suratnya, dan kubuka.
'Tenten, ayah dan ibu harus pergi ke tempat Rin. Ia akan menikah, dan ibu lupa memberitahumu dan adikmu kemarin. makan pagi dan malam sudah ibu taruh di kulkas. tinggal dipanaskan saja bila kamu dan adikmu lapar. ps: ibu dan ayah akan pulang kira-kira 2 hari atau 3 hari lagi. jangan lupa belajar' yang kupikirkan hanya satu, yaitu...
'HORE AYAH DAN IBU TAK ADA! AKU BEBASSS! AKHIRNYA KEBERUNTUNGAN MENGARAH PADAKU! MUAHAHAHHA!' dan kuputuskan hari itu aku bolos. ya tentu saja,selain kakiku sakit, sudah telat pula.. asik asik asik! akhirnya aku bisa mengistirahatkan jiwa dan ragaku untuk sementara. aku langsung pergi mandi,dan mengobati lukaku
(yang sudah bernanah dan membengkak karena kutinggal tidur tanpa diobati semalam). setelah itu aku makan dan nonton TV sebentar. tak terasa, ternyata aku tertidur lagi di sofa. tidur yang benar-benar nyaman.. tanpa mimpi dan tanpa gangguan sama sekali..
"Ten... Tenten... hei Tenten!" aku terbangun sampai melompat saking kagetnya. Itu Temari! tak bisa apa aku tidur barang sejenak?! AAAARGGGHHH!
"apa maumu? pulang sana!" kataku ke Temari
(maafkan aku kalau aku kasar kepada sahabatku sendiri. tapi, ya. mood-ku jelek kalau baru bangun tidur).
"jangan begitu dong! ayo bangun... ayo.. ayo bangun..."
"pergi sana... jangan ganggu aku..." setelah berkata begitu, aku mencium bau yang amat sedap... hm... bau ini... RAMEN! AKH AKU LAPAR! mataku langsung terbuka. dan langsung kurampas plastik yang berada di tangan Temari.
"hei! itu memang aku bawakan untukmu! tapi gak bisa sopan sedikit apa?!" protes Temari. ku jitak kepala Temari,
"sejak kapan kau belajar sopan santun heh?" setelah itu aku langsung mengarah ke dapur, dan segera memindahkan ramen itu ke mangkuk.
"kenapa kau tidak masuk?" tanya Temari
"tak bisa kaulihat aku sakit?" Kataku sambil makan ramen bawaannya.
"apa yang bisa aku lihat?! nafsu makanmu masih gila seperti biasa"
"jangan menjawabku begitu... mau mati?"
"ih! cara bicaramu sudah benar-benar mirip Sasuke! lebih baik hentikan itu sebelum aku pelintir lidahmu!"
"oh ehm, baik.. baik.." jujur saja, terkadang aku suka ngeri sama Temari. bukan karena kata-katanya atau ekspresinya. tapi karena auranya. mungkin dia itu dulu setan atau apa hingga membuatku ngeri begini... -_-
"hei, kenapa semalam kau meninggalkan ku?! Aku takut tahu!"
"maaf Temari.. semalam aku cuma emosi saja. Sasuke itu benar-benar membuatku marah semarah marahnya!"
"tapi dia keren sekali semalam...aku tidak pernah menyangka gadis sepertimu bisa mendapatkan cowok seperti dia!"
"apa kerennya?! kalau kau mau ambil saja! dia cowok paling menjijikan yang bisanya memalukanku saja!"
"memalukanmu?"
"iya! semalam apa kau tak dengar dia bilang dia malu terhadapku? dia cuma membawaku ke kafe itu untuk dipermalukan!" membicarakannya benar-benar membuatku marah. mengingatkanku kepada kepala kosong pantat ayam itu!
"tunggu.. tunggu sebentar... apa maksudmu sih?! bukannya kamu yang bersikap aneh langsung lari keluar sebelum Sasuke selesai bicara?"
" apa sih maksudmu?! jangan membuatku makin kesal deh"
"setelah kau pergi meninggalkan kafe, apa kamu tahu Sasuke menampar cewek yang mengejekmu itu? siapa namanya..? ehm tunggu sebentar kuingat dulu.. ah!Karin! Karin namanya kalau aku tak salah ingat!" aku tersedak ramen saat dia bicara begini saking kagetnya aku.
"uhuk uhuk! dia menampar Karin...?tapi, bagaimana bisa...?"
"tentu saja bisa! si rubah betina itu mengejekmu 'senpai pasti sangat malu deh.. lihat saja ceweknya aneh seperti itu.. kasihan senpai~~ lebih baik sama aku~' lalu..
+PAAAK!+,
si Sasuke menamparnya. Terus Sasuke bilang ,'tentu saja aku malu... aku malu karena aku membawa dia kesini hanya untuk dipermalukan!' . setelah itu dia pergi mengejarmu! KYAAAA! KEREN SEKALIII! AAAAH!"
"kamu serius? kamu serius dia bicara begitu...?"
"duh! untuk apa deh aku berbohong? sungguh, dia itu keren sekali...! tapi tentu saja aku lebih suka sama Shikamaru"
Setelah bicara begitu, Temari menyibukkan dirinya dengan menonton Tv sambil memakan cemilanku. sementara aku.. terbengong disini,... saking 'shock'nya.. Sasuke...? Sasuke si pantat ayam itu menampar rubah betina itu demi aku..? Sasuke si mulut penjahat itu? membelaku? MEMBELAKU? MEMBELAKU? MEMBELAKU? rasanya aku tak percaya sekali... dan aku juga sangat gembira... lebih gembira dari aku memenangkan lotre pertamaku.. lebih gembira daripada saat kenaikan uang jajanku... lebih gembira dari aku menjambak Konohamaru, adikku... pokoknya aku gembira sekali mendengarnya! ingin sekali rasanya aku memeluk Sasuke sekarang juga! SASUKEE... maafkan aku
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING ~ CHA CHA CHA~+
ah! hpku berbunyi... caller id "unknown" kuangkat sajalah...
"halo?" tanyaku
"..." orang di sebrang diam saja
"halo...?"
"..."
"WOY, SIAPA SIH?" teriakku, lalu kututup teleponnya. siapa sih yang berani-beraninya menelpon di saat-saat aku lagi hepi begini?! mana gak ngomong apa-apa lagi waktu diangkat! bikin marah saja!
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
hpku berbunya lagi... caller id "unknown".. pasti ini yang tadi lagi..
"APA SIH?!" teriakku kesal.
"..." dia tetap diam saja
"kalau kau tak bicara dalam waktu 3 detik, kututup!"
"..."
"satu..."
"..."
"dua..."
"ini aku" akhirnya dia bicara juga
"aku? aku siapa ya?"
"ini aku..."
"iya ini aku! tapi aku siapa!" tanyaku kesal
"ini aku! mau mati?!" O_O Sasuke?! ini Sasuke! ahahaha! Sasuke!
"ooh... kamu...kenapa telepon?"
"kamu siapa...?" kata Sasuke. otak orang ini terbuat dari kacang polong atau apa sih?!
"iya! kamu! kenapa telepon?!" akhirnya aku teriak lagi kepadanya. dia memang paling jenius dalam membuatku marah.
"siapa aku? sebut namaku."
"kamu, si pantat ayam" candaku.
+tut~ tut~ tuuuuuuuuuuuuuuut~+
ap... apa?! dia memutuskan teleponnya! ih... dasar pantat ayam gila kepala polong sinting! masa dia tak bisa diajak bercanda sih! akhirnya aku memutuskan untuk menelponnya
"SIAPA?!" teriak Sasuke
"ini aku TENTEN! kenapa teriak sih?!"
"siapa itu Tenten?! aku gak kenal!"
"ap... apa katamu...?!"
" hei Shikamaru! siapa itu Tenten?!" dia menyebut nama 'Shikamaru' , sepertinya dia sedang bertanya kepada Shikamaru siapa Tenten itu.. itu aku! dasar kacang polong! -_-
"Tenten?! oh... itu lho... cewekmu itu... si cewek Panda itu looohhhh..." jawab Shikamaru.
lihat saja nanti kalau ketemu kamu Shikamaru... kupastikan akan kupindahkan rambutmu menjadi bulu dadamu...
"ohh... halo? kenapa telepon?" akhirnya dia tahu juga kalau Tenten itu 'aku'..
"tadi kau yang telepon duluan.. harusnya aku yang bertanya... -_-" aku capek teriak-teriak.. jadi aku coba sabar saja...
"tidak ada apa-apa! memangnya aku harus ada apa-apa kalau mau telepon?!" teriaknya
"oh begituu yaaa~~~~ ya sudah, kututup yaaaaaa~~~ daaaaahhh~~~"
"tunggu-" cegahnya. sepertinya aku mulai mengerti cara kacang polong ini berpikir
"apaaa? katanya tak ada apa-apa?"
"memang tidak ada apa-apa! jadi tutup mulutmu dan dengar sajalah!"
"... -_-'..."
"ba... bagaimana lututmu?" O_O! Jadi dia menelpon untuk menanyakan itu? aku terharu
"tidak apa-apa kok... hanya memar saja... sudah, tak usah kuatir. terimakasih yaa"
"ap.. apa katamu?! siapa yang kuatir sama manusia barbar sepertimu!"
"iya... iya... terima kasih ya"
" AKU. TIDAK. KUATIR!"
"iya! kamu tidak kuatir! puas?!"
"jangan menjawabku begitu!"
"oh? oh? begitu ya? sudah selesai kan ngomongnya? sudah ya... DAAAAHHH~~~~"
"TUNGGU!-" terjebak lagi si kacang polong ini
"apa lagi...?! kakiku sakit nih! cepat deh ngomongnya..."
"katamu sudah tidak sakit! mana yang benar?!"
"sudah tidak sakit! cepat! ngomong saja!"
"cewek emang resek... "
"ap.. apa katamu?!"
"jangan lihat yang lain..."
"hah?"
"jangan lihat yang lain..."
"apa sih maksudmu?! kamu selalu bikin aku bingung!"
"JANGAN LIHAT YANG LAIN SAAT KAU BERSAMAKU! SAAT AKU BERSAMAMU, JANGAN BERANI-BERANINYA KAU BERDEKATAN DENGAN YANG LAIN! SAMPAI KULIHAT KAU SEPERTI KEMARIN LAGI, SIAP-SIAP SAJA UNTUK MATI!"
"itu sebenarnya kata-kata yang sangat mengharukan! tapi kenapa kamu harus teriak sih?!"
"aku tidak berusaha untuk mengharukanmu! jadi tutup mulutmu, dengar, dan lakukan!"
"iya... iya... iya sayang..."
"sayang..? siapa dia? dimana sekolahnya?! kamu tak dengar apa yg kubilang barusan?!"
"sayang itu kamu bodoh!"
"namaku 'S.A.S.U.K.E' bukan 'S.A.Y.A.N.G' "
"yayaya... terserah... -_-"
"sudah dulu! aku sibuk mau pergi! yang lain menunggu!" kata Sasuke.
"eh tunggu-"
"apa lagi?!"
"kamu mau ngapain?"
"kami mau berantem dengan SMU lain."
"yayaya, terserah"
"kamu tidak percaya?! datang saja kesini kalau tak percaya! eh tunggu- JANGAN BERANI-BERANI KAU DATANG KEMARI!"
+TUT~TUT~TUT~TUT~TUT+
si kepala pantat ayam itu memutuskan teleponnya... dasar tak punya hati! tapi tidak apa-apa ... aku senang telah berbicara dengannya.. Sepertinya, hari-hariku akan lebih mendebarkan kedepannya.. Hem, kita lihat saja... suasana hatiku jadi bagus hari ini... dan sepertinya aku akan berjalan-jalan dan mampir ke toko terdekat untuk jajan dan berpesta di rumah dengan Temari
(mumpung rumah kosooonggg... hehehehe)
"Temari! ayo kita jalan-jalan sebentar!"

To Be Continued

Maaf kalo disini Shikamaru itu orangnya gak kaya sifat aslinya. Sekali lagi Gomene Mina_San

Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang