Chapter 9

367 29 1
                                    

Sasuke Uchiha + Tenten Mitsasi
SasuTen

"tapi bagaimana ini...? aku menyukaimu..."kata Itachi kepadaku.
sepertinya Itachi bersungguh-sungguh dengan ucapannya, karena wajahnya sangat merah dan matanya menatapku amat dalam. aku kembali sadar. aku langsung menarik tanganku dari dada Itachi saking kagetnya. bisa kurasakan jantungku berdetak kencang sekali, dan wajahku memanas.
"a- aku... aku..." aku tak tahu apa yang harus kukatakan.
Kata-kata sudah tak dapat keluar saking gugupnya aku dibuat Itachi. aku sudah tak dapat berpikir lagi. jadi aku berbalik dan lari meninggalkan Itachi. aku berlari dan berlari tanpa sekalipun menengok ke belakang.
Itachi menyukaiku? tapi bagaimana bisa dia menyukaiku? oh aku tidak percaya ini... aku terus berlari tanpa arah tujuan. aku terus memikirkan perkataan Itachi. pernyataannya terus menerus berputar di telingaku. dan ini membuatku hampir gila! ukh! nafasku memburu, akhirnya tubuhku melemah karena terus berlari. aku berhenti berlari dan berusaha mengatur nafasku kembali, dan baru aku sadari aku tak tahu dimana aku berada. mungkin kepalaku sudah benar-benar miring.
Ah! aku baru ingat! aku harus ke rumah sakit! oh ya ampun... ini semua karena Itachi! aku sampai lupa aku mau menjenguk Sasuke... dan sekarang sudah jam 8 malam, lebih baik aku pergi ke Rumah Sakit dengan taksi saja.
"TAKSI!" panggilku kepada taksi yang lewat. taksi itu berhenti dan aku langsung masuk ke dalamnya.
aku membayar ongkos taksi dengan uang terakhirku minggu ini.. jadinya aku harus pulang jalan kaki nanti atau aku tak bisa jajan besok. aku memasuki lobi rumah sakit, dan aku bertanya-tanya apa yang dilakukan Itachi sekarang. apakah dia masih berada di depan sekolah seperti tadi? ukh! berhenti Tenten! sekarang kau harus berkonsentrasi terhadap Sasuke! kamu kan mau minta maaf kepadanya! aku naik lift menuju ke lantai 3 dan langsung menuju ke kamar nomor 93.
di depan kamar nomor 93 ada 5 orang yang kukenali wajahnya sebagai pengikut Sasuke sedang duduk-duduk di lantai sambil meminum soda dan makan beberapa cemilan. aku bertanya-tanya kenapa mereka duduk di lantai begitu? seperti bodyguard saja.. dan lagi, memangnya boleh ya duduk-duduk di lorong rumah sakit? dasar gerombolan yang meresahkan negara... ckckck, tak heran mereka jadi teman Sasuke sih, aku berjalan menuju ke kamar nomor 93 itu, dan saat aku berniat masuk teman-teman Sasuke menghadang jalanku untuk masuk.
"mau apa kau..?" tanya salah 1 teman Sasuke.
"te- tentu saja mau menjenguk Sasuke. apa lagi?" jawabku.
"kau tidak bisa masuk." katanya lagi
"kenapa?! kenapa aku tidak bisa masuk?! aku pacarnya!"
"heh? hahaha, kau pacarnya?! mana mungkin pacar meninggalkan pacarnya dan memilih laki-laki lain?"
"ap-apa katamu?!"
"Sasuke tak mau bertemu denganmu."
"aku tak peduli. aku mau masuk. mingggir!" teriakku sambil mendorongnya dan memaksa masuk.
aku membuka pintu, dan kulihat Sasuke sedang di atas tempat tidurnya memandangku terkejut. di sampingnya ada Neji dan Shikamaru yang berdiri begitu melihatku masuk. dan disana ada sekitar 5 orang lainnya yang kukenali juga wajahnya sebagai teman Sasuke.
"hei kau tak bisa masuk!" kata salah 1 teman Sasuke tadi sambil menarik tanganku.
"hei dasar kau mesum! jangan sentuh aku! lepaskan!" teriakku sambil berusaha melepaskan genggamannya dari tanganku.
"he- hei! lepaskan dia!" kata Neji, akhirnya dia melepaskan aku. biasanya Sasuke akan marah-marah bila ada orang yang menyentuhku, tapi kenapa dia diam saja sekarang dan malah Neji yang membelaku? aku mengalihkan pandanganku ke Sasuke menatapku dengan pandangan yang amat dingin, sama seperti saat dia melihat Neji.
Matanya seolah-olah mengatakan kepadaku bahwa dia muak melihat wajahku dan aku adalah orang terakhir yang ingin dilhatnya. baru kali ini aku merasa terintimidasi oleh sebuah pandangan mata. tak sadar, aku mundur selangkah dan untuk sesaat aku berniat untuk lari saja karena merasa terintimidasi oleh matanya itu. entah bagaimana caranya dia melakukan itu hanya dengan pandangan mata, kini rasanya aku tahu kenapa banyak sekali orang yang menjadi pengikut Sasuke..
"bawa dia keluar dari sini." kata Sasuke kepada teman-temannya.
"hei Flamehead... jangan begitu.. Tenten sudah susah-susah kesini..." kata Shikamaru.
"bawa dia keluar dari sini. sekarang." kata Sasuke lagi, dan Shikamaru terdiam. hatiku sangat sakit mendengarnya. entah bagaimana dia bisa melakukan ini kepadaku. Teman-teman Sasuke mulai menarikku keluar dari ruangan. aku berontak sambil berteriak,
"hei! lepaskan aku! Sasuke! izinkan aku bicara denganmu sebentar saja! hei!" teman-temannya terus menarikku keluar dari ruangan dan aku berontak sekuat tenagaku, kulihat Sasuke membalikkan tubuhnya dan tidur mengahadap tembok.
Hatiku sangat sakit dibuatnya, dia begitu membenciku sekarang. Sasuke yang selama ini selalu begitu memperhatikanku, sekarang melihat wajahku-pun bahkan dia tak mau. aku sudah menyakiti hatimu begitu dalam ya Sasuke? bagaimana ini... tindakan Sasuke yang mengacuhkanku dan pandangan matanya yang mengintimidasi aku membuatku seakan ingin menyerah saja terhadap Sasuke.. tidak! kau tak boleh menyerah Tenten! selama ini Sasuke-lah yang terus mengejarku, dan ini giliranku mengejarnya! aku terus berontak dan berontak. tapi apa daya, sekuat-kuatnya aku tak mungkin aku menang melawan 5 orang cowok. aku tahu dalam beberapa detik mereka akan sukses menarikku keluar dari ruangan dan akhirnya aku berteriak lagi,
"aku akan datang lagi! aku akan datang lagi untuk menemuimu! aku akan terus mengejarmu sampai kamu muak! aku akan terus kembali dan kembali sampai kau mau bicara denganku lagi! aku tahu aku salah dan aku telah menyakitimu, dan karena itu aku akan selalu datang dan datang sampai kau memaafkanku! maafkan aku! hei- aku menci-" tanpa selesai menyelesaikan kata-kataku, akhirnya aku tertarik keluar dan pintu kamar Sasuke tertutup.
Saat itu aku menangis mengingat punggung Sasuke yang membelakangiku. aku terjatuh dan terduduk di lantai saking lemasnya lututku. hatiku amat sakit karena dia tidak peduli lagi kepadaku... inikah yang dia rasakan saat aku membalikkan badanku kepadanya dan beralih kepada Itachi? inikah pembalasan atas perbuatanku yang terus menyakitinya selama ini? selama ini Sasuke yang mengejarku dan berusaha meraihku.. selama ini aku terus membalikkan badanku atas cintanya, dan inilah giliranku mengejar untuk meraihnya.
Beberapa hari ini aku terus ke rumah sakit berusaha untuk menemui Sasuke. tapi usahaku sia-sia karena terhadang 5 cowok bodoh yang selalu nongkrong di depan pintu kamar Sasuke itu, dan hari ini, saat aku datang selesai dari menjalankan hukumanku membersihkan WC guru aku dapat berita yang mengejutkan.
'pasien dari kamar nomor 93 sudah keluar dari Rumah Sakit pagi tadi'. aku tak tahu aku harus senang atau sedih mendengar berita ini. rumornya sih dia memaksa ke luar dari rumah sakit, padahal dokter belum membolehkannya keluar dari rumah sakit.
entah apa yang dipikirkan kepala pantat ayam itu, jangan-jangan dia tak mau bertemu denganku lagi?! karena itukah dia keluar dari rumah sakit?! oh tidak-tidak.. jangan berpikir yang aneh-aneh dulu... lalu aku berjalan pulang.
kupikir lebih baik kutelepon Shikamaru saja deh, dia pasti mau menjelaskan kepadaku kenapa Sasuke keluar cepat. aku memencet nomor telepon Shikamaru yang kudapat dari Temari
+aku ingin begini~ aku ingin begitu~ ingin ini ingin itu banyak sekali~+
Lagu Doraemon?! oh Tuhan, sebenarnya apa yang ada di kepada anak itu sampai-sampai dia memakai lagu doraemon sebagai nada dering sambungnya.
"halo? Tenten? tumben kau menelponku! aku kangen sekali!" jawab Shikamaru.
"tutup mulutmu. jangan buat aku merinding deh!" teriakku
"ih, Tenten kasar deh.. Aku jadi sedih... hiks"
"sudahlah jangan begitu lagi.. hei, aku mau tanya, kenapa Sasuke keluar secepat ini dari RS? bukannya katanya dia harus beberapa minggu diopname?"
"huh. jadi kau menelponku hanya untuk ini? ukh, aku kecewa. Kupikir Tenten kangen padaku..."
.
.
ingin rasanya kubanting teleponku
"sudah cepat dan beritahu aku!"
"tidak mau huh! Tenten jahat!"
"cepatlah! apa maumu sih!?"
"minta dengan baik dan manis, baru aku jawab."
"manis pantatku! cepat dan jawab sajalah!"
"ya sudah kututup ya dahh~"
"eh! eeeeeeeehhhh! aku kan cuma bercanda... Shikamaru ini cepat sekali ngambeknya... tunggu dulu yaa..."
"cepat mintaaaa~"
lihat saja nanti kalau aku bertemu denganmu Shikamaru... akan kucabut gigimu satu persatu dan kubuat jadi aksesoris!
"Shikamaru.."
"Shika-kun! panggil aku SHIKA-KUN!"
"Shika-kun... "
"iya? ada apa yaaa?"
ukh sialan.. aku merasa dipermainkan...
"tolong ceritakan kepada Tenten-chan mengapa Sasu-chan keluar dari rumah sakit lebih cepat dari yang diperkirakan..."
tak kuduga kata-kata busuk ini keluar dari bibirku! hoek!
"oke baiklah Tenten. Shika-kun akan menceritakkannya dengan senang hati! jadi begini, Flamehead ngotot bahwa dirinya sudah baik-baik saja. memang benar sih, Flamehead itu cepat sekali pulihnya! paling hanya tangannya saja yg masih di gips, yang lainnya sih sudah baik-baik saja. tapi aku tahu kenapa sebenarnya dia mau keluar lebih cepat."
"ke- kenapa?"
Jangan-jangan dugaanku benar! Jangan-jangan Sasuke muak karena aku selalu datang dan berteriak-teriak di depan kamarnya.
"pasti sebenarnya karena dia muak dengan suster-suster disana! tak heran sih, suster disana genit sekali. aku pernah memergoki mereka memotret Flamehead saat Flamehead sedang tidur! dan hampir setiap 1 jam sekali ada suster yang masuk untuk mengecek keadaannya!"
alasan apa itu, tapi syukurlah sejauh Sasuke tidak keluar karena dia muak denganku.
"sudah itu saja?" tanyaku
"yup! itu saja"
"oh begitu ya? ya sudah, makasih ya daaah~"
"hei tung-"
sebelum dia selesai protes kututup teleponnya, aku senang sekali memutus telepon duluan.
Kekekeke nah, sekarang Sasuke sudah keluar dari RS. Kira-kira dimana aku harus menemuinya? masa aku datang ke rumahnya sih? bisa saja sih aku minta alamatnya dengan memaksa Shikamaru atau Neji.
tapi aku sudah tak punya ongkos.. jadi kukurungkan niatku.. bukan berarti cintaku terhadap Sasuke hanya sebatas ongkos loh!

Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang