Chapter 7

333 26 1
                                    

Sasuke Uchiha + Tenten Mitsasi
SasuTen, ItaTen

'berhasil merebut milikku'

apa maksud Sasuke mengatakan itu kepada Itachi? apa yang sebenarnya Itachi rebut dari Sasuke? kenapa Sasuke dan Neji amat membenci Itachi?
"ugh..."Itachi mengerang akhirnya aku kembali sadar dan beralih kepada Itachi.
"kamu tak apa-apa?" tanyaku kepada Itachi sambil membantunya berdiri.
"ak- aku tidak apa-apa.."
aku mengalungkan tangan kanan Itachi di leherku agar dia bisa berdiri. lalu aku membantunya berjalan.
"kau mau kuantar ke rumah sakit?" tanyaku kepada Itachi.
"ah, tidak perlu.. luka seperti ini dibawa tidur juga sembuh.." sepertinya Itachi sudah biasa dengan luka seperti ini, yah, tidak heran sih...
"terserah apa katamu, tapi yang pasti biarkan aku mengobati wajahmu dulu." kataku
"baiklah, tapi obatnya...?"
"obat? oh, aku selalu membawa obat." aku mengorek tasku dan kukeluarkan kotak P3K ukuran mini milikku, lalu kupamerkan di depan wajah Itachi.
"kau selalu membawa barang begituan? kau pasti sering terluka ya?" aku tak menjawab, aku hanya tersenyum saja. tentu saja aku harus membawa kotak seperti ini, semenjak mengenal Sasuke sepertinya benda seperti ini amat dibutuhkan dalam keadaan yang tak terduga. lalu aku duduk dengan Itachi di taman dekat Rumah Sakit dan aku mengobati luka-luka di wajahnya.
"kenapa kau baik sekali kepadaku?" tanya Itachi.
"mana mungkin aku meninggalkan orang yang terluka, dasar bodoh."
"lalu, kenapa kau tak pergi kepada Sasuke tadi?"
"itu.. itu karena..."
"apapun itu.. terimakasih karena kau tak meninggalkanku." katanya sambil tersenyum kepadaku.
senyum Itachi benar-benar manis dan tulus.. benar-benar menyilaukan maksudku. jantungku sempat berdegup cepat dibuatnya, bagaimana caranya dia melakukan itu? aku akan mencoba tersenyum seperti itu kapan-kapan, siapa tahu orang akan terbuai seperti aku terbuai oleh Itachi, aku mengobati muka Itachi dengan kapas yang berakohol,dia hanya diam saja dan sesekali memberikan ekspresi kesakitan. tidak seperti Sasuke. Sasuke pasti akan meneriakiku.. dia pasti akan mengoceh selama aku mengobati lukanya sambil beberapa kali melirik ke arahku.. wangi colognenya pasti akan menggelitik hidungku dan membuatku memimpikannya sepanjang tidurku.. berhenti Tenten! jangan mengingat Sasuke lagi!
"he- hei! kamu kenapa?" tanya Itachi kepadaku
"uh? huh? a- apa maksudmu?" tanyaku bingung kepadanya
"kamu menangis..."
"apa? ah, hahaha.. aku tidak menangis kok.. heuk heuk hiks..." aku sangat merindukan Sasuke, aku sangat merindukan Sasuke sampai di titik dimana aku sulit bernafas. tak kuduga aku bisa begitu merindukannya, aku sangat ingin melihat wajahnya, mendengar suaranya, mencium aroma cologne nya... tiba-tiba Itachi memelukku dan berkata,
"tak apa... menangislah saja sekarang. dengan kau menangis sekarang, kau dapat tersenyum untuk besok.. lepaskan saja semuanya."
aku menangis sejadi-jadinya di pelukan Itachi entah sampai berapa lama. Sasuke... aku merindukanmu...

"apa-apaan kau?! bagaimana bisa kamu begitu jorok! bajuku penuh dengar ingusmu!" protes Itachi kepadaku. kami sedang dalam perjalanan pulang ke rumahku.
"kan kamu sendiri yang bilang untuk melepaskan semuanya! ya sudah aku lepaskan semuanya! jadi kamu jangan protes." jawabku.
Itachi berkata begitu lantaran jijik karena aku membuang ingus di bajunya disaat aku menangis tadi, habis hidungku sudah mampet banget, jadi sekalian saja.
"aku takkan meminjamkan badanku lagi kepadamu.."sesalnya
"aku sih tidak apa-apa, masih banyak cowok yang mau meminjamkan badannya padaku."
"cewek macam apa kamu"
"jangan kurang ajar!" kataku sambil menjambak rambut Itachi sampai kebawah.
+kraaak!+
Leher Itachi berbunyi karena saking kencang aku menarik rambutnya
"ADUH!" teriaknya
"oh ya ampun! Itachi! maafkan aku! hei kamu gak kenapa-kenapa?!"
"leherku! leherku patah! aouw! sini kamu! akan kubalas!" katanya kepadaku sambil tangan yang satunya memegang lehernya dan yang satunya lagi berusaha menangkapku. kulihat dari sudut mataku ternyata rumahku sudah kelihatan. jadi sebelum Itachi dapat membalasku, aku lari sekencang-kencangnya dan berteriak
"HAHAAHA! SAMPAI KETEMU LAGI! HAHAHA! RASAKAN!" lalu aku masuk ke rumah dan meninggalkan Itachi.
Begitu masuk ke dalam rumah, ternyata orang tuaku sudah menungguku. aku dimarahi habis-habisan karena pulang malam tanpa pulang terlebih dahulu sehabis dari sekolah. dan ibuku menghukumku untuk membersihkan toilet saat itu juga. ibuu! ini kan sudah malaammm! sudah pagi malah! akhirnya aku selesai membersihkan toilet pukul 1.30 pagi dan aku langsung tidur tanpa mandi ataupun mengganti baju seragam dan jaket Itachi yang masih kupakai ini..
Tidurku semalam cukup nyenyak, mungkin karena aku benar-benar kecapekan semalam. tapi tetap saja waktu aku bangun aku ngantuk sekali.. tidurku tak pernah cukup beberapa hari ini, oh ya ampun, semalam aku lupa mengembalikan jaket Itachi. akan kukembalikan begitu bertemu dengannya lagi. tapi kalau tak bertemu lagi, akan kusimpan jaket ini sebagai souvenir, jaketnya bagus soalnyaa, aku berangkat ke sekolah, dan sesampainya di sekolah Temari langsung menerorku dengan banyak pertanyaan.
"kamu sudah gila?! kemana kau kemarin?! Jantungku hampir berhenti melihat Sasuke yang tiba-tiba mengamuk ingin keluar dari Rumah Sakit. ada 4 orang lebih yang menahannya, tapi dia kuat sekali dan dia berhasil kabur! dia bilang dia mau mencarimu dan membunuh orang yang bersamamu! Jantungku berhenti saking kagetnya! ya ampun.."bisik Temari, Temari lupa kita sedang dalam jam pelajaran, lalu aku menceritakan semuanya kepada Temari tentang kejadian kemarin. wajah Temari menyimak ceritaku amat serius dan sesekali mulutnya terbuka saking kagetnya.
"jadi kau bertemu dengan kakak tiri Sasuke? dia ganteng tidak?" bisiknya semangat
"tentu saja dia ganteng. tapi aku lebih suka wajah Sasuke"
"oh ya ampun, kenapa sih kau bisa ketemu yang ganteng-ganteng semua? lalu kenapa Neji dan Sasuke amat membenci Itachi?"
"kalau itu.. aku sendiri juga tidak tahu kenapa.."
+TING~TONG~TING TONG~ TING TONG TING TONG~+
bel istirahat berbunyi. sungguh tak terasa ternyata sudah istirahat saja. mungkin karena jam pelajaran ini kupakai untuk mengobrol kali ya? jadinya tidak berasa seperti biasa, aku dan Temari langsung menyerbu ke kantin untuk membeli makanan sebelum kami kehabisan. saat kami berlari menuju ke kantin, aku menabrak seseorang.
ternyata orang yang kutabrak itu Neji.
"eh maaf maafkan aku."kataku sambil menunduk-nundukkan kepalaku.
Neji hanya memandangku dengan dingin lalu pergi melewatiku.
"kenapa dia?" Tanya Temari kepadaku.
"aku tidak tahu. mungkin dia masih marah kepadaku karena kejadian kemarin..." kenapa Neji bersikap begitu padaku..?
sebenarnya apa sih yang membuat Neji maupun Sasuke begitu membenci Itachi? semua ini benar-benar membingungkan! membuatku hampir gila! sisa istirahat dan pelajaran kupakai menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi diantara Sasuke dan Itachi. Itu terus berputar-putar sampai tak ada satupun dari pelajaran yang dijelaskan masuk ke dalam kepalaku.
"hei Tenten! lihat! ada cowok ganteng banget disitu! tapi kenapa mukanya banyak plester begitu ya?" bisik Temari memecah pikiranku.
"dimana?" tanyaku.
"itu disitu, yang bersandar di gerbang belakang itu." kata Temari sambil menunjuk-nunjuk keluar jendela.
"I-Itachi ..? apa yang dilakukannya disini...?"
"itu Itachi? yang benar saja! dia cakep sekali! tapi masih cakepan Shikamaru sih.. tapi dia cakep sekali!"
sepertinya Itachi melihat ke arah jendela kelasku, lalu dia melambaikan tangannya sambil tersenyum. aku balas melambai.
"ya ampun! cowok itu melambai kepadaku!" bisik Hinata yang duduk di depan mejaku.
"tidak! dia melambai kepadaku!" kata Matsuri, mereka saling berebut tentang siapa yang dilambaikan oleh Itachi, dasar anak jaman sekarang.
"hei Tenten! lihat! itu Neji dan Shikamaru! mereka mendatangi Itachi dengan membawa anak-anak yang lain!" bisik Temari kepadaku.
aku langsung melihat keluar begitu Temari berkata begitu. dan benar saja, itu Neji dan Shikamaru. membawa beberapa pengikutnya menghampiri Itachi. aku merasakan bahwa suasananya mulai tak enak, aku harus cepat-cepat keluar untuk menolong Itachi.
aku mengangkat tanganku dan berteriak,
"mohon izin pak guru! aku ingin berak! sudah tidak tahan lagi!" kataku kepada pak guru. setelah berkata begitu aku langsung berlari keluar. aku berlari seperti wanita sinting, setiap orang yang melihatku berlari memandangku keheranan. dan aku beberapa kali hampir terjatuh saat menuruni tangga. akhirnya aku sudah dapat melihat Itachi dan anak-anak lain. disitu Itachi sedang digiring oleh 4 orang lebih untuk dibawa ke tempat lain. aku langsung berlari ke arah Itachi dan menarik tangannya.
"ja-jangan apa-apakan dia! hosh hosh hosh" kataku kepada mereka sambil mencoba mengatur nafasku kembali. aku berdiri di antara Itachi dan yang lainnya dengan posisi melindungi Itachi.
"sebaiknya kau pergi dari sini Mitsasi-san.. ini bukan urusanmu." kata Neji kepadaku
"betul Tenten-chan.. lebih baik kamu pergi saja.." kata Shikamaru kepadaku juga.
"ti-tidak! hosh hosh hosh... kau tak boleh membawanya! kalau kau mau membawanya, habisi aku dulu!" teriakku kepada Neji dan Shikamaru.
"hei Neji, bagaimana ini..? dia ceweknya Sasuke.. masa kita harus menyingkirkannya?" tanya salah satu dari pengikut Neji. Neji mengacuhkannya dan berkata
"hei bocah.. tidakkah kau malu harus dilindungi wanita..?"
"tentu saja aku malu, tapi aku lebih malu lagi membawa banyak orang untuk menghabisi satu anak yang lebih tua dariku." sindir Itachi kepada Neji.
"sebaiknya jaga mulutmu. dan hari ini kau kubiarkan lolos hanya karena aku masih menghormati Mitsasi-san yang melindungi anak bayi sepertimu. sebaiknya kau ingat itu."
setelah berkata begitu, Neji dan Shikamaru pergi lalu pengikut-pengikutnya juga mengikutinya.
"apa yang kau lakukan disini?" tanyaku kepada Itachi.
"tentu saja untuk bertemu denganmu. aku tak punya teman main selain kamu disini." jawab Itachi.
"tapi aku belum pulang sekolah. dan lagi aku harus membersihkan toilet guru sepulang sekolah."
"ya sudah, akan kutunggu sampai kau pulang."
"memangnya kenapa kau mau menemuiku?"
"untuk mengambil jaketku tentu saja."
"cuma karena itu? "
"tentu saja! kau tak tahu berapa harga jaket itu?"
"yayaya, terserah apa katamu. aku akan menemuimu disini pukul 5 sore. dan sebaiknya kau jangan menungguku di sini, bisa-bisa Neji datang lagi."
"aku tak takut kepada Neji."
"terserah... pokoknya kau jangan tunggu disini atau aku takkan menemuimu."
"yaya baiklahh..." kata Itachi. lalu dia pergi dan aku kembali ke kelas.

Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang