Chapter 8

318 25 0
                                    

Sasuke Uchiha + Tenten Mitsasi
SasuTen, ItaTen

"aku akan menceritakan kepadamu tentang Sasuke. Dan aku akan menceritakan kenapa kami sangat membenci Itachi." Kata Neji kepadaku.
Setelah berkata begitu, Neji mengajakku ke taman di dekat rumahku. Tepatnya tempat dimana aku mengobati punggung Sasuke dulu. Aku ingin tahu apakah keadaan punggung Sasuke sudah membaik atau belum...
"kau sudah tahu bukan, bahwa Itachi adalah kakak tiri Sasuke?" Tanya Neji memecah konsentrasiku.
"Ya, aku sudah tahu, Ibu Sasuke menikah dengan Ayah Itachi."
"itu benar. Dulu sebelum Sasuke tinggal bersama ayahnya, dia tinggal bersama ibunya. Ibunya sangat menyayangi Sasuke, dan ia membawa Sasuke yang berumur 3 tahun pergi bersamanya setelah terjadi perceraian dengan Ayahnya."
Aku diam saja dan menyimak cerita Neji.
"Sasuke amat bahagia bersama ibunya sampai pada akhirnya ibunya menikah dengan ayahnya Itachi pada saat ia berumur 6 tahun. Sasuke merasa ibunya lebih menyayangi Itachi dari pada dia, dan ibunya juga lebih perhatian kepada Itachi yang 1 tahun lebih muda daripada dia itu. Karena merasa dibedakan, akhirnya Sasuke memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya saat ia berumur 8 tahun. Ayahnya memang memberikan Sasuke segalanya, maklumlah Ayahnya sangat kaya raya. Walaupun Ayahnya memberi Sasuke segalanya, Ayahnya sama sekali tak mempedulikan Sasuke. Dia sangat sibuk bekerja, dia hanya pulang 3 bulan sekali. Aku mulai mengenal Sasuke saat dia masuk ke SMP yang sama denganku, tetapi dia anak yang amat tertutup, dia sama sekali tidak mempedulikan kami yang berusaha mendekatinya. tetapi semua itu berubah sampai Sasuke berumur 14 tahun. Sasuke mulai membuka dirinya kepada kami dan akhirnya kami mulai akrab. Saat berumur 14 tahun Sasuke berpacaran dengan Karin. Kamu tahu Karin kan?" Tanya Neji kepadaku, dan aku mengangguk.
"ya, dia sangat menyayangi Karin. Bisa kulihat itu. Dan pada saat itu Sasuke juga cukup akrab dengan Itachi. Itachi datang kesini dengan tujuan untuk liburan pada saat itu. Dan kami juga menganggap dia seperti kakak kami sendiri, sampai pada akhirnya dia merebut Karin dari Sasuke dan berpacaran dengannya. Dan sejak saat itulah kami membenci Itachi. Dia bukan hanya merebut ibu Sasuke saja, tapi dia juga merebut Karin yang amat dicintai oleh Sasuke. Jadi sebaiknya kau berhati-hati dengan Itachi Dia itu licik, tak seperti kelihatannya. Kuharap kau menyadari itu Mitsasi-san." Aku hanya tercengang mendengar cerita Neji.
Tak kuduga Itachi begitu tega terhadap Sasuke adiknya sendiri. Tapi bagaimana dengan Sasuke yang mencium Karin? Apakah Sasuke masih mencintai Karin sampai sekarang?
"jadi... Sasuke masih mencintai Karin sampai sekarang?" tanyaku kepada Neji
"tidak, dia sangat mencintaimu Mitsasi. Dari cara Sasuke melihatmu ataupun dari caranya berbicara denganmu aku bisa melihat semuanya itu. Dia bahkan lebih mencintaimu daripada dia mencintai Karin dulu." Jawab Neji.
Sasuke selalu memaki-maki aku dan melihatku dengan pandangan maut.. itu yang Neji anggap cara Sasuke mencintaiku?
"aku melihat Sasuke mencium Karin di rumah sakit 2 hari lalu, itu bukti kuat kalau Sasuke masih mencintai Karin bukan? masalahnya, bukan Karin yang mencium Sasuke. tapi Sasuke yang mencium Karin."
"ja... jadi, kau melihat mereka berciuman...?" kaget Neji
"tentu saja! Kau kira kenapa selama ini aku menghindarinya?!"
"hahaha, jadi kau cemburu karena masalah itu?" ledek Neji
"ap- apa?! Aku tidak cemburu! Si- siapa bilang aku cemburu!" kataku sambil memalingkan wajahku. Bisa kurasakan wajahku memanas karena malu.
"hahaha, mukamu merah sekali dan kau bilang kau tidak cemburu? Hahaha, kau sangat lucu Mitsasi."
"tu- tutup mulutmu!"
"ahahaha, iya-iya... kalau tentang Sasuke mencium Karin, tentu saja aku tahu kenapa."
"kenapa?!" seruku
"yah, kau pasti tahu kan Sasuke bukan tipe yang suka mencium cewek sembarangan?" aku menganggukkan kepalaku
"sebenarnya Sasuke mencium Karin demi melindungimu Mitsasi."
Apa? Melindungiku? Tapi-
"Kau tahu sendiri sifat rubah betina itu. Aku juga bingung kenapa Sasuke bisa mencintainya dulu. Walaupun Karin sangat cantik tapi kepribadiannya benar-benar memuakkanku, untung saja dia punya wajah yang cantik sehingga walaupun pribadinya busuk tapi masih ada orang yang menyukainya karena wajahnya itu."
"iya-iya aku tahu dia begitu, lalu apa maksudnya Sasuke melindungiku?" tanyaku tak sabar
"oh maaf, aku terbawa suasana karena membicarakan rubah betina itu. Ya, jadi Karin mengancam Sasuke akan mengincarmu sebagai bulan-bulanannya. Dia akan menghentikan niatnya untuk menjadikanmu bulan-bulanannya hanya dengan satu syarat.." kata Neji
"dan syarat yang diajukan rubah betina itu adalah agar Sasuke menciumnya...?"
"ya, betul sekali. Jadi Sasuke menciumnya bukan karena Sasuke menyukainya, melainkan dia ingin melindungimu..."
Mendengarnya membuatku seakan disambar petir! Tak kuduga aku tak memikirkan kebusukan rubah betina itu! Dan aku juga tak menyangka kenapa aku tak mempercayai Sasuke.. Sasuke melindungiku... Dia melindungiku dan yang kulakukan padanya adalah memilih meninggalkannya dan beralih ke Itachi orang yang telah merebut orang-orang yang paling dicintainya... Kini aku mengerti apa maksud Sasuke mengatakan
'lagi-lagi kau berhasil mengambil milikku' kepada Itachi.. Ternyata yang dia maksud adalah ini...
Maafkan aku Sasuke..
"sekarang kau sudah tahu kebenarannya, jadi kuharap kau akan kembali kepada Sasuke.. dia benar-benar kacau beberapa hari ini..." setelah berkata begitu, Neji pergi meninggalkanku.
Aku masih terduduk di bangku taman saking shocknya. Aku sangat amat bodoh dan aku adalah orang teregois se-dunia! Bagaimana aku bisa membuang Sasuke seperti itu? Sasuke... Maafkan aku! Saat ini aku ingin sekali memeluk Sasuke dan meminta maaf kepadanya. Aku ingin sekali mendengar maki-makiannya, aku ingin sekali melihat wajahnya..
Tapi ini sudah malam, jadi besok sajalah aku menemuinya.
hari ini pelajaran terasa amaaaaaattttttttt laaaaamaaaaaaaaaaaaa... padahal aku ingin sekali cepat-cepat bertemu Sasuke dan meminta maaf kepadanya. Tapi disinilah aku, di toilet terkutuk untuk meluangkan masa-masa hukumanku.. Aku tak percaya keinginanku untuk bertemu Sasuke terhalang oleh WC terkutuk ini!
Ugh! Kenapa sih disini bisa begini kotor?
Tak bisa apa guru itu lebih bersih sedikit! Ukh!
Aku benci sekali! Siaaaalll!
Akhirnya aku dan Temari selesai membersihkan WC, dan ini sudah pukul 5 sore. Selalu saja begini, bagaimana kalau aku tidak sempat ke Rumah Sakit untuk bertemu Sasuke? Jadi aku cepat-cepat meninggalkan Temari supaya aku bisa cepat-cepat ketemu Sasuke. Saat aku keluar meninggalkan Temari, bisa kudengar suara Temari sedang memaki-maki aku karena meninggalkannya.
Maafkan aku kawan, saat ini Sasuke lebih penting!
Aku berlari keluar, ukh sialan.. gerbang depan ditutup! Mau tak mau aku harus lewat gerbang belakang. Aku berlari ke gerbang belakang untuk keluar cepat-cepat, tapi kukurungkan niatku karena aku melihat Itachi berada disana. Apa yang dilakukan anak itu disitu? Saat ini orang yang paling tidak ingin kutemui adalah dia, mendengar apa yang dilakukannya kepada Sasuke kemarin. Aku ngumpet di belakang pohon berharap Itachi tidak melihatku. Dan tiba-tiba punggungku ditepuk dari belakang.
"sedang apa kau disini? Bukannya kau mau cepat-cepat ketemu cintamu itu sampai meninggalkanku?" Tanya Temari.
"kau mengageti aku saja! Diam, aku sedang ngumpet!" bisikku
"ngumpet? Ngumpet kenapa?"
"aku tak mau bertemu Itachi!"
"kenapa begitu?"
karena tak ada pilihan lain, aku menceritakan semua kejadian kemarin kepada Temari. Jadinya disinilah aku berdua dengan Temari, berjongkok di belakang pohon seperti maniak saja.
"apa?! Bagaimana bisa orang secakep dia melakukan hal itu kepada Sasuke?!" bisik Temari kepadaku.
"mana kutahu! Anak jaman sekarang kan memang seperti itu" jawabku Temari menjitakku dan berkata,
"gaya bicaramu seperti kau bukan anak jaman sekarang saja!"
"kenapa kau harus menjitakku sih?! Kan sakit!" keluhku.
"terserah apa katamu... sekarang aku mau pulang saja, aku capek sekali hari ini. Dan aku tidak mau menemanimu berjongkok di balik pohon ini. Seperti orang gila saja.." setelah berkata begitu Temari meninggalkanku.
Dasar teman tak setia kawan! Aku kan jadi sendirian disini! Kulihat saat Temari berjalan melewati Itachi di gerbang, Itachi memanggilnya dan berbicara kepada Temari.
Aku tak tahu apa yang dibicarakannya. Kemungkinan Itachi menanyakan keberadaanku kepada Temari. Aku melihat Temari menggelengkan kepalanya kepada Itachi, kemungkinan Temari berkata dia tak tahu aku berada di mana. setelah itu dia pergi meninggalkan Itachi. Sudah 1 jam berlalu, dan matahari sudah terbenam. Itachi masih berada di sana.
Sebenarnya apa sih yang dia pikirkan dengan terus berada di sana?! Kapan dia akan pergi?! Aku harus cepat-cepat ke rumah sakit!
1 setengah jam berlalu, dan Itachi masih berada di situ. Oh ya ampun, apakah dia akan menunggu disitu sampai pagi?! Dan kemungkinan aku akan membusuk bersama pohon ini! Lalu aku dapat ide, aku akan menaiki dinding!, dia pasti tak akan menyangka aku akan memanjat dinding! Biar saja dia menungguku disitu sampai pagi!
Lalu aku memutar balik dan menuju ke samping gedung sekolah. Aku mengumpulkan tempat sampah dan kusandarkan di dinding alih-alih tempatku berpijak untuk memanjat dinding. Aku menginjak tempat sampah dan mulai memanjat dinding. Yeah, sukses! Tak kuduga manjat semudah ini.
Aku sudah berada di balik dinding, dan inilah kebodohanku. Aku tak bisa turun karena tak ada pijakan di balik dinding ini! Dan aku masih bergelantungan dengan kedua tanganku memegang puncak dinding dan kakiku menggantung di udara! Oh ya ampun... apa harus aku meloncat? Yah, aku akan meloncat saja. Paling-paling kakiku keseleo, dan yang paling parah adalah patah, tidak mungkinlah aku sampai mati karena loncat dari ketinggian ini. Aku baru saja mau menjalankan niatku untuk meloncat, sampai ada suara yang menawariku bantuan.
"butuh bantuan?" kata orang itu.
Aku melihat siapa pemilik suara itu, dan...
GHEEEE?
Itu Itachi!
Sia-sia sudah perjuanganku.
Lalu Itachi membantuku turun, dan aku berkata.
"terima kasih!" Lalu aku bersiap-siap lari sampai akhirnya Itachi menangkap tanganku,
"kenapa kau menghindariku?" tanyanya
"lepaskan aku!" teriakku
"jawab dulu kenapa kau menghindariku." Aku menarik tanganku sekuat tenaga agar terlepas dari genggamannya, dan itu berhasil.
+PLAAAKK!+
tak kuduga aku sangat kencang menarik tanganku, sehingga tanganku terlepas dari genggaman Itachi dan terbang ke wajahnya.
"aduh!" kata Itachi sambil memegang pipinya dan dia berjongkok saking ia menahan sakit.
Aku yang sudah bersiap-siap meninggalkannya tapi tidak jadi meninggalkannya karena kulihat dia begitu kesakitan. Aku menghembuskan napas, bagaimana dia bisa tahu bahwa aku paling tak tahan melihat orang terluka? Lalu aku menghampiri Itachi.
"kamu tak apa-apa?" tanyaku
"ukh sakit sekali.." erangnya. Dia melepaskan tangannya dari pipinya, dan kulihat ada darah! Ternyata saat aku tak sengaja menamparnya kuku-ku mengenainya sehingga menghasilkan luka garis yang panjang.
"maafkan aku... aku akan mengobatinya." Kataku sambil mengeluarkan kotak P3K miniku dari tas sekolahku.

"aku tidak merebut Karin dari Sasuke..." kata Itachi tiba-tiba.
Aku hanya terkejut dan melihat wajah Itachi lekat-lekat.
"aku tahu kau menghindariku karena pasti kemarin Neji menceritakan tentangku kepadamu." Katanya lagi. Aku tak menjawab dan mengalihkan perhatianku ke kotak P3K miniku.
"aku tidak merebutnya...sungguh.. aku tidak merebut Karin darinya." Aku tetap terdiam dan mengobati luka di pipinya.
"saat itu Sasuke berpacaran dengan Karin, dan saat itu aku datang kesini untuk liburan. Dan Sasuke mengajakku berjalan-jalan keliling bersama geng-nya termasuk Karin. Ternyata Karin itu naksir padaku, berkali-kali dia menggodaku tapi aku selalu menolaknya. Dan saat itu aku sedang mabuk, dan Karin menciumku dan bilang kepada semuanya bahwa dia pacaran denganku. Sasuke salah paham , dan dia membenciku semenjak saat itu. Dan aku tak dapat menjelaskan apa-apa kepada Sasuke dan teman-temannya yang sudah terlanjur marah kepadaku.. aku benar-benar tidak merebutnya." Katanya.
benarkah yang Itachi katakan? Berarti semua ini salah paham...? Berarti selama ini Itachi lah yang menjadi korban...? Aku menempelkan pipi Itachi dengan plester dan bermaksud meninggalkannya sampai Itachi menangkap tanganku lagi.
"aku benar-benar tidak merebutnya..." Kata Itachi.
Pandangan matanya benar-benar terluka. Aku terdiam. Lalu Itachi mengambil tanganku dan menaruh tanganku di dadanya. Dan bisa kurasakan jantungnya berdetak amat kencang...
"aku tidak merebut Karin... aku bersungguh-sungguh akan hal itu... tapi bagaimana ini? Aku... menyukaimu."

To Be Continued

Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang