Part 02

1.7K 171 7
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######



"Chagi, wajahmu pucat. Kamu sakit?"tanya Yuri khawatir
"Aku baik-baik saja"jawab Hyomin
Yuri memegang kedua pipi Hyomin, "jujurlah, suhu tubuhmu ini tidak normal, terkadang sangat panas. dan sekarang dingin. Apa yang terjadi?"
"Aku baik-baik saja, kalau aku sakit. Mana bisa aku tersenyum manis kepadamu seperti ini"balas Hyomin lembut
"Aigo, kenapa aku selalu luluh dengan tatapan dan senyumanmu"gumam Yuri
"Semua itu karena cinta, jangan terlalu memikirkan aku"ujar Hyomin

Hyomin merapihkan baju Yuri, "hati-hati dijalan yeobo"ucapnya dan lalu mencium Yuri
"Tumben sekali menciumku lebih dulu"Yuri merasa aneh
"Jadi hanya kamu yang boleh cium aku, sementara aku ngga boleh cium kamu"balas Hyomin dan cemberut
"Aniyo, Aku suka itu"bantah Yuri dan kembali mencium istrinya

Hyomin terkekeh pelan setelah melepaskan ciuman mereka, karena Yuri terlihat tidak rela...

"Bisa-bisa kamu terlambat"
"Tidak masalah"

"Appa, kita kapan pergi?. Nanti aku terlambat"keluh Hayeon yang tiba-tiba muncul
"Iya sayang, kita pergi sekarang"ujar Yuri terpaksa

******

"Hyomin, ini gila"
"Eunjung-ah, aku hanya minta kamu mencarikan jodoh untuk suamiku. Kamu 'kan kerja di biro jodoh. Cari 'kan 5 atau 3. Nanti aku yang memilihnya"

Hyomin menemui seorang temannya yang bekerja di sebuah biro Jodoh. Dia adalah Eunjung

"Harus yang Seperti apa? Aku bingung. Dulu aku yang menjodohkan kamu dengan Yuri. Masa sekarang aku...-"

Hyomin memegang tangan Eunjung, "aku mohon, bantu aku. jebal, eonni"
"Baiklah aku akan membantumu. Jadi berhenti memanggilku dengan aegyomu yang gagal itu"ujar Eunjung menyerah "Ada perlu saja, baru memanggilku eonni"tambahnya

******

Yuri sedang tertidur pulas, sementara Hyomin tak bisa tidur. Penyakitnya mulai terasa lagi . Pelan-pelan dia mengambil obat yang tersimpan rapih di laci meja riasnya. Dengan langkah yang gontai, dia berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.

"Tahan Hyomin, tahan"

"Kenapa makin pusing, obat ini pasti udah ngga mempan"pikir Hyomin

Hyomin ingin berteriak tapi itu ngga mungkin, akhirnya dia melampiaskan rasa sakit dengan mengigit telapak tangannya sendiri.

"Hyomin-ah, kamu dimana?"panggil Yuri

"Yuri ngga boleh lihat aku yang seperti ini"batin Hyomin

Hyomin masuk ke kamar mandi dan menguncinya.

"Chagi kamu di dalam?"ujar Yuri sambil mengedor-gedor pintu kamar mandi

"Ne"
"Kamu baik-baik aja 'kan? Suara kamu aneh"
"Aku baik-baik aja. Aku sakit perut. Kamu ganggu konsentrasi. Sana pergi!"
"Oh gitu, kirain kamu kenapa. Aku ke kamar lagi ya"

"Tuhan, aku mohon berikan aku kekuatan"

Setelah rasa sakitnya menghilang. Hyomin kembali ke kamar.

"Udah ngga mules lagi?"tanya Yuri saat Hyomin masuk kamar

Hyomin menggeleng...

"Kamu makan apa?"
"Tadi siang aku makan jjampong"
"Emmz... pantas saja"

Love Me The Same [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang