Untitled, 2

587 78 12
                                    

"Asrama?" Tanya Youngjae kepada Taehyung yang sibuk mengunyah sup kimchi pada siang itu.

Taehyung hanya menggangguk mantap. "Iya, asrama. Kenapa?" tangan kanan nya mengusap bekas kimchi yang berada diujung mulutnya, "Lo mau nge-stuck terus di apartemen?"

Youngjae menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Bukan maksudnya itu."

Gue enggak rela ninggalin apartemen.

Kedua matanya masih terfokus kepada brosur asrama milik universitas nya nanti. Ya, SNU memang mempunyai asrama sendiri bagi murid mereka yang rumahnya diluar Seoul. Contohnya, dirinya dan Taehyung.

"Lo kenapa nawarin gue ke asrama?" Tanya Youngjae lagi, "Lo tau kan kalo misalnya Jaebum hyung—" omongan nya terhenti disaat Taehyung mengangkat tangan kirinya.

"Itu," ujar Taehyung sembari menatap kedua mata Youngjae lekat-lekat. "Itu alasan gue nawarin lo buat tinggal di asrama."

Youngjae mengerutkan dahinya kebingungan, Taehyung kadang ngomongnya aneh-aneh. "Gue enggak ngerti kalo misalnya lo bakal ngerjain tugas kuliah yang emang lebih dari tugas SMA, di kamar lo yang penuh sama kenangan Jaebum hyung dan 2 anak SMA yang kelakuan nya nakal kayak gitu."

Taehyung ada benernya juga. Youngjae kadang enggak kuat tingal seatap sama Bambam dan Yugyeom.

"Percaya sama gue, Jae. Gue aja enggak kuat ngerjain tugas deket-deket Jungkook," ucap Taehyung lalu meminum lemon tea nya. Youngjae tidak mengerti kenapa Taehyung sebegitu yakin nya kalau hidupnya akan baik-baik saja kalau tidak seatap dengan kakak dan adiknya.

Makanya, Youngjae menemukan pertanyaan yang membuat Taehyung terciduk. "Ini soal Jin hyung yang dapet kerjaan jadi aktor?" Youngjae sangat ingin berselebrasi karena setelah ia bertanya seperti itu, Taehyung tersedak.

Youngjae langsung memberi teman nya itu air putih dan Taehyung langsung meneguknya. "Bukan nya lo harusnya seneng ya, Jin hyung bakal jadi aktor. Bentar lagi kan, dia juga mau lulus kuliah," katanya.

"Jin hyung juga mau nikah." Sekarang, Youngjae yang terciduk.

Okay, gue enggak pernah ada diposisi kaya gini.

Melihat ekspresi Taehyung yang tiba-tiba menjadi murung, Youngjae merasa bersalah. Well, menanyakan pertanyaan tentang kakak memang selalu sensitif bagi adiknya. Youngjae sadar dengan perasaan Mark dan Jackson sekarang.

Tiba-tiba Taehyung beranjak berdiri. Sebelum Youngjae mengucapkan sesuatu, Taehyung sudah memotongnya, "Telepon gue kalo jadi tinggal di asrama. Minggu depan kita ke kampus lagi, kan?"

Youngjae hanya mengangguk. Taehyung memberitahu kalau ia akan membayar makan siang mereka, lalu pergi terlebih dahulu.

Setelah Taehyung pergi, Youngjae mengambil brosur itu kembali. Menatapnya lekat-lekat seperti masa depan nya ada didalam brosur itu. Yaiyalah, orang itu brosur kampusnya sendiri.

Lelaki itu hanya menghembuskan napas pasrah dan bergumam, "Sekarang gue yang bohong."

.

Persetan dengan kebohongan. Youngjae enggak jago soal itu.

Youngjae rasanya mau nanya ke Jackson, terus Mark, gimana biar ngebohong nya jago gitu.

Kenapa kakak-kakaknya bisa jago bohong? Sedangkan dia enggak.

Udah mah ketahuan nya sama Jackson, otomatis langsung dilaporin ke Jinyoung.

Jae, bego banget sih lo. Ya ampun.

Pikiran Youngjae terhenti saat mendengar deheman Jinyoung. Kedua matanya melirik kakaknya yang sudah mengeluarkan aura yang tidak mengenakkan, seperti aura Kurama yang ingin dilepas oleh Naruto.

"Asrama?" Tanya Jinyoung. Kedua tangan Youngjae sibuk memutar sendok didalam mangkuk supnya, sedangkan kepalanya tetap menunduk tapi ia mengangguk untuk menjawab pertanyaan Jinyoung.

Jinyoung bertanya lagi, "Boleh tahu apa alesan nya?"

Hm, mampus gue. Jawab apaan ini.

"Emang apartemen kita jauh dari kampus lo?" Youngjae rasanya mau ngejedotin kepalanya ke lantai sekarang juga.

Omongan Jinyoung emang nyelekit.

Melihat Youngjae yang sedari tadi diam, Yugyeom pun nyeletuk, "Jinyoung hyung jangan gitu dong intonasinya. Bikin serem tau." Youngjae berterima kasih kepada adiknya itu, akhirnya ada yang peka.

"Iya, kayak Naruto mau jadi Serigala Ekor 9," Bambam sepemikiran ternyata sama Youngjae.

Jackson dan Jinyoung bertatapan, mereka tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ada dimana mereka ingin menjitak kepala Bambam dan Yugyeom, tapi ada juga dimana mereka ingin memeluk Youngjae karena sudah menakutinya sampai adiknya itu tidak berani mengangkat kepalanya.

Saat Jinyoung ingin berucap lagi, Youngjae memotong, "Gue mau keluar dari kamar gue."

Ke-empat laki-laki itu langsung menoleh kearah Youngjae. "Gue mau belajar gue fokus, tanpa ada hal-hal soal Jaebum hyung. Gue tahu gue bakal nge-down abis kalo ada yang bawa-bawa Jaebum hyung."

Youngjae benci mulutnya, karena tiba-tiba isakan itu keluar dengan tanpa dosanya. "Biarin gue bebas dari Jaebum hyung, bentar aja. Gue bakal balik kalo gue lulus semua matkul di semester satu gue."

Kedua adiknya itu hanya terdiam, karena mereka enggak ngerti soal masalah kuliahan.

Jackson tidak berucap apa-apa, tapi ia menoleh kearah Jinyoung. Secara tidak langsung meminta pendapat kepada teman nya itu.

Jinyoung menghembuskan napasnya sebelum mengukir senyum, "Iya, boleh kok." Ia mengambil tisu yang tidak jauh dari dimana ia duduk, lalu memberikan nya kepada Youngjae. "Udah, jangan nangis."

Youngjae langsung menyeka airmatanya, "Gue lemah banget."

"Kita semua lemah kalo soal Jaebum hyung," kata Bambam. Tidak ada yang mengelak, karena itu sebuah fakta. Mereka berlima pun melanjutkan makan dengan kesunyian.










































tbc.
hehe, taehyung!
knp taehyung dimasukin, pdhl dia 95line?
kan dia 95nya desember, terus dia jg deket sm youngjae kl di gotbangtan.
walaupun v lebih deketnya sm mark, seenggaknya kan deket jg sm yj:(
btw,





gue pengen bunuh diri aja rasanya.

chronicles. ㅡ cyj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang