Setelah memberi nasihat-singkat-selama-5-menit tentang dampak buruk berkelahi didalam ruangan kepada Taehyung, Youngjae bisa dengan tenang meninggalkan dua lelaki itu di asrama.
Jujur saja Youngjae tidak ada ingin keluar dari pekerjaan nya di cafe. Selain bisa dimarahin sama Mark dan Jinyoung, dia juga emang berniat mau mandiri untuk membayar uang kuliahnya nanti.
Selain masih diberi uang sama keluarga di Mokpo, Youngjae harus menyimpan uang itu sebaik-baiknya dan mulai mencari uang sendiri. Mungkin setelah lulus nanti, dia akan mencari pekerjaan di dunia hiburan Korea.
Lengan kanan Youngjae mendorong pintu utama cafe, ia langsung disambut dengan alunan lagu jazz yang menenangkan suasana tempat yang bertema vintage itu. Youngjae juga disapa oleh Dahyun yang sedang menguasai daerah kasir.
Dahyun memberinya senyuman dan Youngjae membalasnya.
Youngjae tidak sadar kalau ada yang pingsan setelah melihat senyuman nya.
Setelah memakai apron berwarna cokelat khas cafe tersebut, Youngjae merenggangkan otot-ototnya terlebih dahulu sebelum berjalan menuju daerahnya. Baru saja ia ingin membersihkan blender yang kotor, Dahyun memanggilnya.
"Jae! Pegang kasir dulu gih," suruhnya. Youngjae pun kembali menaruh blender tersebut dan berjalan ke daerah kasir.
Youngjae tidak keberatan menjadi penjaga kasir. Malah menurut dia, enakan jadi penjaga kasir. Dia bisa berlatih berbicara didepan pelanggan, mencoba untuk selalu tersenyum, dan bisa hafal nama dan harga menu tersebut.
Ambil positifnya aja, kalo kata Youngjae mah. Setelah melayani pelanggan pemesan kopi hitam kelam tanpa gula, Youngjae hampir tersedak ludahnya sendiri setelah melihat pelanggan selanjutnya.
"Mau pesan a—"
"Nama gue Sejeong," ujar pelanggan tersebut sembari mengulurkan tangan kanan nya. Youngjae ingat pelanggan ini. Pelanggan yang kata Jackson collapse diluar cafe setelah dilayanin sama dia.
Youngjae mau enggak mau membalas uluran tangan Sejeong, "Iya. Salam kenal." Lalu ia langsung melepasnya, "Jadi, mau pesa—"
"Eh, Sejeong!" Sekarang Jackson yang muncul entah darimana. Youngjae menghembuskan napas pasrah, kapan coba kakak yang satu ini berhenti gangguin pekerjaan dia-_-.
Sejeong? Ia hanya membalas dengan senyuman.
Lengan Jackson sudah merangkul pundak Youngjae, menarik yang paling muda mendekat kepadanya. "Mau pesen apa? Kayak biasa?" Tanya Jackson.
Kayak biasa? Batin Youngjae.
"Iya, kayak biasa," jawab Sejeong sedikit terbata-bata. Entah gara-gara dia gugup atau ketakutan digodain Jackson. "Oh oke," tiba-tiba Jackson mendorong Youngjae kembali ke tempat kasir, "layanin tuh! Siapa tau jodoh!"
Youngjae memutar matanya malas, menghiraukan pipi Sejeong yang sudah memerah. "Jadi, pesenan biasa lo kayak apa?" Tanya Youngjae yang dengan nada malas. Youngjae yakin Sejeong menjawab pertanyaan nya, tapi suaranya kecil.
"Hah? Apa?" Youngjae memajukan badan nya, mencoba untuk mendengar jawaban Sejeong.
"Hazelnut Frappe," Sejeong menjawab dengan mendekatkan bibirnya ke telinga Youngjae.
Mereka tidak sadar kalau posisi mereka itu bisa membuat salah paham se-cafe. Jadi, Dahyun berinisiatif untuk menggoda mereka, "WOI KALO PACARAN JANGAN DISINI!"
Mendengar teriakan anak dari boss nya itu (atau Dahyun juga bisa dibilang bossnya Youngjae, sih), Youngjae langsung kembali menegakkan badan nya dan menekan pesanan milik Sejeong.
![](https://img.wattpad.com/cover/99265556-288-k604154.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
chronicles. ㅡ cyj✔
Fanfiction[BOOK 5 of GOT7 Story] ;96 kronik tentang kehidupan semester satu choi youngjae di seoul national university. ㅡ là, 2017.