Untitled, 15

304 60 15
                                    

Youngjae benar-benar sedang menikmati mimpi terbaiknya pada saat itu. Dengan bunga yang bertaburan di jalan menuju altar, Youngjae melihat Sejeong dengan ayahnya berjalan mendekati dirinya yang menunggu di altar.

Itu mimpi Youngjae, sebelum disiram oleh seember air dingin oleh Taehyung.

"WOI YA AMPUN!"

"Bangun makanya," ucap Taehyung santai sembari menaruh ember itu didekat kasur Youngjae. "Sarapan dulu sana."

Kedua alis Youngjae mengernyit, "Lo bangunin gue cuman buat nyuruh sarapan?" Taehyung mengangguk. Youngjae mengerang dan ia kembali menarik selimutnya, berniat untuk kembali tidur.

Tapi Taehyung mencegahnya dengan cepat, "Eh, eh, eh. Mentang-mentang abis jalan sama cewek, lo bisa tidur di hari Minggu?" Taehyung menarik Youngjae sampai ia beranjak dari kasurnya, "Gamau tau. Harus sarapan. Hari ini kita bersih-bersih kamar."

Kedua mata Youngjae masih tertutup, jadi jangan salahkan dia kalau kepalanya kepentok pinggiran pintu kamar saat berjalan menuju meja makan.

Salahkan Taehyung yang mendorongnya.

Sesampainya di meja makan, kedua mata Youngjae sedikit terbuka. Wonwoo dan Changkyun sudah hampir menyelesaikan sarapan nya, sedangkan Ten, ia sedang sibuk mencuci piring di dapur.

Baru saja Youngjae ingin bersyukur, karena Doyoung tidak ada disitu. Tiba-tiba yang diomongin muncul darimana tau Youngjae enggak peduli. Dengan rambut yang basah dan sebuah handuk yang ada dilehernya, Doyoung memang baru saja mandi.

"Udah balik, Do?" Tanya Changkyun.

Youngjae sedikit tersentak, ia tidak tahu kalau Changkyun se-dekat itu dengan Doyoung. Yang ditanya hanya mengangguk, kedua mata Doyoung melirik kearah Youngjae, "Pagi, Jae."

Itu hanya sebuah sapaan pagi dari enternal enemy nya Youngjae, tapi entah kenapa teman-teman nya membuat sapaan itu seperti hubungan mereka berdua sudah membaik.

Hubungan mereka tidak baik dan tidak akan baik. (Youngjae sih yang mikir gitu.)

Ten datang dengan tambahan sarapan untuk mereka, "Eh, Jae. Udah bangun." Youngjae hanya mengangguk, "Enggak cuci muka dulu?"

"Kenapa emang?"

"Itu dipipi." Tangan Youngjae pun menyentuh pipi, tidak ada apa-apa. Tapi setelah ia mengusap pipinya, terlihat bekas lipstick yang berbekas.

Sebelum Youngjae protes, tawa langsung memenuhi meja makan dengan keras. Termasuk Doyoung, bahkan Youngjae mendengar tawa Doyoung paling jelas. (Mereka musuhan atau sahabatan diam-diam, sih?)

"Enggak lucu anjir."

"KOCAK WOI!" Changkyun tertawa sampai hampir jatuh dari tempat duduknya. Mood Youngjae benar-benar jatuh sekarang. Ia pun membalikkan badan nya, berniat untuk kembali ke kamar.

Tapi Taehyung masih berdiri dibelakangnya, "Lo mau kemana?" Youngjae tidak menjawab, "Masa gitu doang bete dah."

"Suka-suka—" omongan Youngjae terpotong dengan getaran ponsel yang masih ada disakunya daritadi malam. Ia pun menatap sang penelepon dan menggeser tombol hijau itu.

Jinyoungie hyung calling...

Jinyoungie hyung calling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
chronicles. ㅡ cyj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang