Youngjae benar-benar butuh jam tidur lebih. Setelah mengajak Sejeong untuk pergi ke kelas bareng besok (yang butuh banyak kekuatan dan niat yang kuat untuk dilakukan), Youngjae benar-benar rmenghabiskan malamnya bersama Sejeong.
Ia bahkan mengerjakan tugas yang belum dikasih oleh dosen nya—tapi untuk menemani Sejeong dan dia juga bias belajar, jadi dia kerjain aja.
Jujur saja, Youngjae belum tau perasaan dirinya kepada Sejeong.
Dalam bentuk stalker, Sejeong tidak seram dan cantk juga kalo diliat-liat.
Walaupun awal-awalnya nyeremin, tapi makin kesini, makin enjoy aja. Kayak Youngjae enggak tau kalo Sejeong itu suka sama dia.
Eh, emang suka?
Bukan nya waktu itu Sejeong cuman bilang dia mau mengenal Youngjae lebih dekat?
Geer lo, Jae.
Semua pikiran itu terlewat dikepala Youngjae yang sedang nikmatnya mengerjakan kegiatan tidurnya.
Iya, Youngjae mikir waktu tidur. Soalnya kalo mimpi, pas dibangunin nya itu enggak bisa dilanjutin mimpinya. Mending mikir, kan?
Tapi semuanya sirna setelah badan Youngjae digoyang-goyangin sama seseorang. "YOUNGJAE BANGUN YA AMPUN! KEBO BENER!"
Kedua mata Youngjae pun terbuka sedikit, kepalanya menoleh dan mendapatkan Taehyung dengan hoodie SNU nya. "Apaan, sih?"
Taehyung duduk di kasurnya, "Itu sarapan. Cewek lo masakin kita-kita."
Awalnya Youngjae berniat untuk mengerang dan kembali tidur. Tapi kedua matanya malah membulat dan ia menyibak selimutnya, "CEWEK?"
Teman nya itu hanya mengangguk, "Iya, si Sejeong. Dia—WOI BUSET DAH GUE BELOM SELESAI NGOMONG!" Youngjae langsung berlari keluar kamar. Di ruang tamu, terlihat Wonwoo, Changkyun, dan Ten yang sedang menonton tv dengan sebuah mangkuk berisi sarapan ala orang barat.
Youngjae sangat yakin kalau itu bukan masakan Ten.
Kedua kakinya melangkah ke dapur dan pandangan nya langsung menuju Sejeong yang sedang dibantu oleh Doyoung.
Tahan, Jae. Tahan.
"Eh, Jae," sapa Doyoung. Sejeong membalikkan badan nya dan menatap Youngjae. Piring yang ia genggam langsung ia kembalikan ke tempat asalnya, senyum kikuk terukir diwajah perempuan itu. "Lo mau sarapan?"
"Lo bisa tinggalin kita berdua?" Tanya Youngjae kepada Doyoung. Lelaki itu hanya mengangkat sebelah alisnya. Doyoung awalnya ingin protes, tapi ia menahan niatnya itu karena ia tidak ingin ribut dengan Youngjae.
Doyoung pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari dapur. Saat di dapur hanya ada mereka berdua, Youngjae pun membuka mulutnya, "Kenapa lo masakin mereka sarapan?"
"Jae, gue tuh awalnya cuman ngetok pintu kamar lo doang. Terus temen lo yang kemarin, siapa namanya?"
"Taehyung."
"Iya, dia. Dia nyuruh gue masuk, oke gue masuk. Gue cuman duduk doang di ruang tamu, tiba-tiba dia dateng lagi. Bilang kalo Youngjae susah dibangunin, dia muji masakan gue, terus minta gue masakin mereka sarapan."
Licik bener tu anak. Melihat ekspresi Youngjae, Sejeong sedikit ketakutan, "Kita jadi ke kelas bareng, kan?"
Youngjae mengangguk, "Bekelin aja sarapan gue. Gue mau mandi, abis itu cabut." Sejeong mengangguk dan Youngjae pun pergi ke kamar mandi.
.
Selama perjalan menuju kampus, Youngjae benar-benar menahan dirinya untuk tidak menggenggam tangan Sejeong. Agak sedikit susah sih, soalnya trotoar pejalan kaki menuju SNU saat itu sedikit ramai.

KAMU SEDANG MEMBACA
chronicles. ㅡ cyj✔
Hayran Kurgu[BOOK 5 of GOT7 Story] ;96 kronik tentang kehidupan semester satu choi youngjae di seoul national university. ㅡ là, 2017.