River : Case Dismissed!

2.6K 210 3
                                    


Sudah satu bulan sejak kejadian Summer menyelamatkan River. Sudah satu bulan sejak River pulang dari rumah sakit. Sudah satu bulan sejak River bertemu kembali dengan sahabat-sahabatnya. Dan sudah satu bulan sejak Nicole masuk penjara.

Hari ini hari dimana River akan bersaksi dipengadilan atas semua yang Nicole lakukan. River bersyukur karena Summer selalu menemaninya dalam sebulan ini. Kemanapun River pergi, Summer selalu disampingnya.

Dan polisi menemukan pelaku penabrak Anna, ibunda Summer. Ternyata pelakunya adalah Nicole. Summer senang dan tidak begitu terkejut karena dari awal ia sudah merasakan ada yang aneh dari Nicole namun ia tidak mau berkata apa-apa karena tidak ada bukti yang kuat.

"Kau siap?"

Suara Summer membawa River kembali dari lamunannya. Ia tersenyum dan mengangguk. Ia turun dari mobil saat melihat Summer turun.

"Summer, aku sangat gugup."

Summer melingkarkan tangannya dipundak River. "Kau tidak perlu gugup, aku ada disini. Mama mu, mom, dad, pops, Lauren, Sam dan Miyata ada disini untuk mendukungmu."

"Kemana mereka?"

Summer mengangkat bahunya. "Mungkin mereka sudah didalam."

River dan Summer berjalan masuk menuju gedung pengadilan. River melingkarkan tangannya dipinggang Summer. Dan sebelum ada yang bertanya, mereka tidak berpacaran. River hanya ingin Summer sebagai sahabat terbaiknya. Meski dalam hatinya ia masih sangat mencintai Summer.

Begitu sampai diruangan, River dalam melihat ibunya, Anna, Harry, Max dan ketiga sahabatnya yang duduk sambil mengobrol. Pandangan mereka beralih begitu Summer memanggil mereka.

"Kau siap?" Tanya Victoria.

"Ya, aku siap."

Victoria bangkit mencium kening River dan kembali duduk. Ketiga sahabatnya mengacungkan jempol kearah River dengan senyum yang lebar menghiasi wajah mereka.

Summer menuntun River untuk duduk dibarisan paling depan bersama dengan Kevin dan pengacara mereka.

River dalam merasakan telapak tangannya yang mulai basah karna rasa gugup yang luar biasa ia rasakan. Tanpa sadar ia menggenggam tangan Summer dengan erat begitu Hakim Ketua membuka acara sidang.

River melihat Summer yang dibawa masuk oleh dua orang polisi dibelakangnya. Nicole melihat River dan mengedipkan matanya kearah River dan membuat River langsung menundukkan kepalanya.

"River Allison Chapman, dimohon untuk maju kedepan."

Dengan perlahan River bangkit dan mulai berjalan menuju bangku yang letaknya tepat disamping meja Ketua Hakim.

River menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan. Ia menjelaskan apa saja yang telah Nicole lakukkan kepadanya. Ia melirik Nicole yang menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam. River tahu kalau ia sangat marah.

"Dari pengakuan yang diberikan oleh River Allison Chapman, serta luka ditubuhnya, terdapat barang bukti yang memperkuat pengakuannya berupa CCTV, saksi mata yaitu pemilik Henry's Cars tempat Nicole menyewa mobil yang ia pakai saat menabrak Anna Hart, maka dari itu Nicole Tristina Wayne dinyatakan bersalah atas kasus tabrak lari dengan korban Anna Hart serta penyiksaan dengan korban River Allison Chapman. Nicole Tristina Wayna di jatuhkan hukuman penjara selam 15 tahun serta denda sebesar $100.000.000. Kasus ditutup!"

Begitu palu dipukul tiga kali, Nicole langsung dibawa oleh kedua polisi. Ia mulai berteriak-teriak dan meronta agar dilepas.

"FUCK YOU RIVER!!!!!!!"

River langsung berlari menuju Summer yang melihat Nicole dengan amarah. River memeluk Summer dengan erat.

"Terimakasih."

Summer tersenyum dan membalas pelukkan River.

Summer berterimakasih kepada pelayan yang mengantar ia dan River kemeja yang kosong. Mereka memutuskan untuk makan malam berdua ditempat mereka pertama kali berkencan.

Tidak ada diantara mereka yang mengeluarkan kata-kata. River terkejut tidak merasakan kecanggungan sama sekali justru ia sangat nyaman.

"Selamat malam, ladies. Nama saya Sora dan saya akan menjadi pelayan anda malam ini." Pria yang usianya kurang lebih 18 tahun berdiri disamping meja mereka dengan senyum.

"Umm, aku pesan Grilled Tuna Steak, Fritto Misto, Olio Caesar dan untuk dessert nya aku pesan Formaggi Misti."

Mata Summer membesar begitu mendengar makanan yang River pesan. Ia tidak percaya River dapat makan sebanyak itu. Ia tahu betul River tidak terlalu suka makan.

River dapat merasakan tatapan Summer. "Apa? Persidangan membuat aku lapar."

Summer tidak menjawab ia kembali melihat buku menu. "Aku pesan Cavatelli All'Amatriciana dan Lemon Ricotta Panna Cotta."

Sora mengangguk setelah mencatat semua pesanan River dan Summer. "Kalian belum pesan minuman."

Summer kembali melihat buku menu. "Kami pesan Barbera d'Asti."

"Gelas atau botol?"

"Bawakan saja satu botol yang ukurannya paling besar." River langsung menjawab sebelum Summer sempat menjawab.

"Baiklah. Minuman anda akan saya bawakan sebelum makanan anda."

Summer melihat River dengan khawatir. "Kau yakin? Kau bukan penggemar anggur."

"Semunya berubah Summer. Belakangan ini anggur adalah sahabatku." River langsung menyesali perkataannya. "Maafkan aku, aku tidak bermaksud."

Summer mengangguk. "Aku mengerti, Riv. Aku yang seharusnya minta maaf atas apa yang telah aku lakukan. Aku berjanji tidak akan pernah menyakitimu. Tapi justru akulah yang membuat mu jadi seperti ini."

"Hey," River meraih tangan kanan Summer dan menggenggamnya dengan lembut "aku seperti ini bukan karenamu. Aku bodoh kalau aku menyalahkanmu. Aku hanya heran kenapa kau tidak pernah menghubungiku? Maksudku, kita tidak perlu berpacarankan untuk berkomunikasi? Aku merindukanmu. Bukan sebagai pacar tapi sebagai sahabat terbaikku."

Air mata Summer mulai keluar. "Maaf. Aku tahu tidak seharusnya aku berhenti jadi sahabatmu hanya karna kita sudah tidak berpacaran lagi. Aku hanya takut dan malu, Riv. Aku sudah melukaimu. Apa aku masih pantas disebut sebagai sahabatmu?"

"Kau akan selalu menjadi sahabatku. Tidak peduli apa yang telah kau lakukan, kau adalah sahabat terbaikku."

Sebelum Summer sempat menjawab, makanan mereka datang. Mereka makan dalam diam. Tidak ada yang mengeluarkan kata-kata. Hanya terdengar suara musik jazz yang diputar.

"Ada yang ingin aku tanyakan." Summer memecahkan keheningan.

"Apa?"

"Apa kau mau makan malam saat malam natal bersama? Maksudku, bersama keluargku dan juga the girls. Mereka sudah menjawab iya. Kau boleh membawa ibumu."

River tersenyum. Tidak ada salahnya ikut malam bersama Summer dan keluarganya serta the girls. Dan yang tidak ada salahnya lagi adalah menghabiskan waktu bersama Summer sebelum ia kembali ke LA.

"Baiklah."

Ughhhh this chapter is suck!!! Dan aku gak tahu susunan acara di persidangan sooo........ just dealwith it, k? K!

Don't forget to vote and let me know what y'all think ❣️ 

Love Is A Mysterious Game (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang