Summer mematikan mesin mobilnya dan mengambil tasnya yang ia taruh di jok belakang dan segera keluar. Summer melangkahkan kakinya lebih cepat daripada biasanya. Ia melihat sekeliling kediaman River yang masih sepi dan membuatnya mengerutkan keningnya karena jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
Hati Summer penuh dengan kebahagiaan setiap mengingat apa yang terjadi dua hari lalu saat ia bercinta dengan kekasihnya, River. Ya kekasihnya.
Setelah mereka menghabiskan waktu bersama saat Natal dan malam tahun baru, mereka berdua sadar kalau mereka masih sangat mencintai satu sama lain dan memutuskan untuk kembali menjadi sepasang kekasih.
Senyuman lebar terukir diwajah Summer ketika melihat River membuka pintu. "Good morning, my beautiful girlfriend."
"Good morning, my sexy girlfriend." River mengedipkan matanya sebelum maju selangkah untuk mengecup bibir Summer.
River langsung mengambil tangan kiri Summer dan mengajaknya masuk kedalam rumah. Hari ini mereka berencana untuk mengatakan kepada Victoria, ibunda River kalau mereka ingin tinggal bersama di LA.
Victoria yang sedang merapikan meja makan untuk sarapan, seketika memberhentikan aktivitasnya begitu melihat Summer dan River masuk ke ruang makan.
"Summer," ia memanggil Summer yang sedang mendengarkan apa yang River bicarakan "kau datang tepat waktu. Aku baru saja selesai membuat pancake untuk sarapan."
Summer tersenyum dan menyapa Victoria. "Selamat pagi, Victoria. Apa kau perlu bantuan?"
Victoria hanya menggelengkan kepalanya dan mempersilakan Summer untuk duduk. Victoria mengerutkan keningnya saat melihat Summer dan River saling bertatapan dengan gugup.
"Mom, sebenarnya ada yang ingin kami bicarakan." River memecah keheningan.
"Ada apa?" Jawab Victoria setelah menyisip kopinya.
"Umm... Aku dan Summer..."
"Kami ingin tinggal bersama." Summer memotong perkataan River.
Victoria berusaha untuk tidak tersenyum. Ia sudah menduga kalau hal ini akan terjadi, memutuskan untuk berpura-pura tidak senang. "River, apa kau tidak sadar kalau Summer pernah menyakitimu? Apa kau lupa?"
Summer terkejut mendengar apa yang Victoria katakan. Ia sudah lama mengenal Victoria dan selama ini ia belum pernah mendengar Victoria mengucapkan suatu perkataan yang membuat orang lain merasa bersalah.
Summer menoleh kearah River yang memandang ibunya dengan penuh amarah dimatanya.
"Aku tahu betul apa yang Summer lakukan terhadapku. Tapi itu dulu dan itu kesalahan yang sudah aku maafkan. Aku sudah memutuskan akan tinggal dengan Summer di LA."
Victoria yang sudah dapat berpura-pura lagi langsung tersenyum melihat Summer dan River. "Aku hanya bercanda. Dan tentu aku mengizinkan kalian untuk tinggal bersama. Dan untukmu Summer," Summer melihat Victoria yang menatapnya dengan serius "jaga River baik-baik. Dan aku mohon, jangan sakiti River lagi."
Summer mengangguk. "Aku memang pernah menyakitinya karena aku takut. Tapi kini aku sadar kalau rasa cintaku lebih besar dari pada rasa takutku."
~
"Aku ingin mengucapkan terimakasih atas semua yang sudah hadir malam ini. Dan selamat menikmati hidangan makanannya." Summer segera turun dari panggung begitu selesai memberi sedikit kata sambutan.
Summer mengadakan acara makan malam di Da Pasquale. Restoran Italia yang terletak di Santa Monica Boulevard. Ia hanya mengundang keluarganya, sahabat-sahabatnya, beberapa orang dari manejemennya serta beberapa artis yang berteman dekat dengannya.
Summer mengadakan makan malam ini sebagai ucapan rasa syukurnya atas apa yang ia raih dalam hidupnya. Dan juga ucapan syukur karena ia berhasil mendapatkan River kembali dan mereka tinggal bersama.
Sudah sebulan Summer dan River tinggal bersama di apartemen milik Summer yang berlokasi di Hollywood Hills. Baginya, masih terasa seperti mimpi setiap pagi River menyiapkan sarapan untuknya dan juga makan malam.
Ia tidak mau egois dan menyimpan River hanya untuk dirinya. Ia justru membantu karir River. Ia mengirimkan portofolio milik River ke berbagai agensi modeling di LA seperti Wilhelmina Models, Next Management, LA Models dan masih banyak lagi. Mereka akan tahu minggu depan agensi mana yang tertarik dengan River.
Setelah selesai makan, Summer memberitahukan kepada para tamu undangan untuk berdansa. Summer langsung mengambil tangan River dan membawanya ketengah.
River tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher Summer setelah Summer menaruh kedua tangannya di pinggang River.
"Ain't No Way?" Tanya River begitu lagu Ain't No Way dari Aretha Franklin diputar dan semua orang mulai berdansa.
Summer mengangguk dan mengecup kening River beberapa saat. "Tidak mungkin aku memutarkan lagu lain. Ini kan lagu kesukaanmu."
River tersenyum dan menaruh kepalanya dipundak Summer. Ia memejamkan matanya untuk menikmati suasana yang tenang dan penuh dengan cinta. Ia belum pernah merasa sebahagia ini.
Saat lagu berhenti, Summer langsung mengambil mic dari Lauren. "Bisakah kalian melihat kearah sini sebentar?"
River membuka matanya begitu mendengar suara Summer yang menggunakan mic. Ia mengangkat kepalanya dari pundak Summer dan melihat sekililingnya. Semua orang sudah menatapnya dan Summer. "Summer, ada apa ini?"
Summer hanya tersenyum. "River dan aku sudah berteman sejak umur kami empat tahun. Ia selalu datang ke rumahku atau aku yang ke rumahnya. Kami selalu satu sekolah mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Orang-orang selalu bilang, dimana ada Summer pasti ada River. Begitupun sebaliknya. River adalah satu-satunya orang yang sangat mengenal diriku dan yang paling mengerti aku. Aku mencintainya. Sangat mencintainya." Summer berhenti beberapa saat sebelum melanjutkan. "Saat masih duduk dibangku SMA, kami memutuskan untuk menjalin hubungan lebih dari sahabat. Aku sangat senang begitu tahu kalau River mencintaiku lebih dari sahabat. Karna begitupun perasaanku terhadapnya. Namun aku membuat kesalahan besar yang tidak akan pernah aku buat lagi. Aku menyakiti orang paling aku cintai hanya karena aku takut. Aku takut kalau Hollywood tidak bisa menerimaku karna aku seorang lesbian. Aku takut kalau dunia tidak bisa menerimaku karna aku mencintai seorang perempuan. Namun setelah apa yang terjadi lima tahun belakangan ini, aku sadar kalau aku sangat sangat sangat mencintai River. Dan kini aku tahu kalau rasa cintaku 1000x lipat lebih besar dari rasa takutku. Aku tidak peduli apakah Hollywood atau dunia akan menerimaku atau tidak, inilah aku. Aku mencintai seorang perempuan yang luar biasa. So," Summer mengeluarkan kotak kecil berwarna biru dari saku leather jaketnya dan langsung berlutut didepan River lalu membuka kotak kecil berwarna biru tersebut yang ternyata isinya sebuah cincin "River Allison Chapman, will you marry me?"
Air mata River langsung bercucuran membasahi pipinya. Mulutnya tiba-tiba terasa kering dan susah dibuka sehingga ia hanya mengangguk.
Senyuman terukir diwajah Summer begitu melihat River mengangguk. Ia segera berdiri dan memakaikan cincin tersebut dijari manis tangan kiri River. Setelah cincin terpakai, Summer langsung mencium bibir River dan semua orang yang berada disana langsung berteriak dan bertepuk tangan.
"I love you, my beautiful fiancé." Bisik Summer disela ciuman mereka.
River tersenyum. "I love you too, my sexy fiancé."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is A Mysterious Game (GxG)
RomanceBOOK TWO of "Love Is A..." Series (COMPLETE) Summer berubah. Summer bukan seperti Summer yang dulu lagi. Kini seluruh dunia mengenal ia sebagai Summer Graham. Seorang penyanyi pendatang baru yang berhasil memecahkan beberapa rekor sejak awal kemuncu...