Detektif Ichsan 1 : Detective Undercover.

10. Hp Tahan Air.

"Aku mengenal bos angkutan kota trayek ini, tapi fakta itu belum berguna sekarang," Rasid basa-basi. Sopir angkutan kota yang ia dan Ichsan tumpangi adalah orang yang dimaksud.

Sesampainya di Terminal Distrik Cikupa, Rasid mencari bis Pluit Jaya. Berhubung hari libur, bis karyawan semacam itu beralih menjadi bis jurusan.

"Kau memilih bis Pluit Jaya agar tidak dicurigai polisi kan, Rasid?" Ichsan memulai deduksi. "Bis semacam ini kan asapnya ngebul, jadi ada alasan untuk memakai saputangan. Nggak lucu kalau naik bis AC macam Primajasa harus pakai saputangan,"

"AC katamu? Pura-pura saja sakit flu," Rasid beralasan. "Alasanku naik bis Pluit Jaya adalah ongkosnya murah,"

Bukan main herannya Detektif Akad Ichsan, Ali Rasidin dengan mudah mengelak dari deduksinya. "Siapa sebenarnya kau, Ali Rasidin?"

"Penulis cerita," jawab Rasid singkat. "Sudah sewajarnya aku mengerti lakon berbagai tokoh, termasuk detektif,"

"Jadi kau tahu soal ongkos bukan dari wawasan dunia transportasi?" tanya Ichsan.

"Kurang-lebih," jawab Rasid ogah, sekadar menghendaki deduksi Ichsan tidak sepenuhnya salah.

"Cerita apa saja yang pernah kautulis?" Ichsan seakan penasaran.

"..." Rasid baru saja mikir.

"Sudah, jangan spoiler," tukas Ichsan.

"Oi, Ichsan," panggil Rasid. "Tugas seorang detektif, mengungkapkan kebenaran yang hanya satu dari Yang Maha Benar. Misalkan, ketika sejumlah data di hp mu hilang, siapa yang mengambil?"

Ichsan tidak gentar sekalipun Rasid sudah tahu masalahnya. Ia sadar, ada kebenaran yang hanya diketahui olehnya. "Biar kuingat sebentar... Ya, aku tahu. Data itu disimpan di kartu memori dan kini berada di tangan Serikat Jaringan. Akan aku jelaskan bagaimana aku bisa tahu,"

"Bagaimana?" Rasid tengok kanan-kiri memastikan kernet bis tidak mencuri dengar. "Situasi aman kok,"

"Kau punya hp?" tanya Ichsan.

"Punya, hp Nokia," jawab Rasid.

"Ndeso kau," umpat Ichsan. "Hp itu yang begini dong,"

Ichsan memamerkan hp nya. Hp Android yang Tahan Air.