16. Serangan Tidak Terduga.

351 33 1
                                    

"Ayo, Rasid, cepatlah bantu aku," Ichsan membatin.

Sergam, tingginya nyaris dua meter. Berat badannya sekitar satu kuintal. Mungkin gerakannya sedikit lambat, tapi kekuatannya pasti tidak terbendung. Ichsan menoleh ke belakang, ke mikrolet WIPE OUT ALUCARD milik Serikat Jaringan.

Rasid tengah berusaha membongkar paksa laci dashboard. "Rebut dulu rambutnya!" Ia menyahut.

"Argh!" Ichsan mengerang. Tanpa buang tempo, Sergam mengayunkan bogem. Ichsan terhuyung tiga langkah ke belakang, padahal ia sudah melakukan tangkisan.

Pukulan keras Sergam mengarah secara acak, namun tiada berhenti, bernafsu untuk mengalahkan Ichsan. Bagaimana tidak, seorang rekannya telah dilumpuhkan oleh bocah detektif yang berwajah diri aslinya.

Terus mengelak menjadikan posisi Ichsan tersudut mundur. Ichsan merunduk, lantas menyambar ke saku kiri Sergam. Meraup helai-helai rambut di dalamnya.

Mengira detektif itu mahir mencopet, Sergam refleks melancarkan tendangan sehingga Ichsan terpental ke atas kap mikrolet. "Argh!"

Ichsan tidak melepaskan genggaman tangannya. Dalam genggaman itu ada rambut aslinya yang lurus klimis.

Bersamaan itu, Rhanto yang tadi pingsan mulai sadar. Posisi Ichsan benar-benar tersudut.

Mendengar kegaduhan, Rasid segera keluar dari mikrolet Serikat Jaringan. Urusan membongkar dashboard dan merebut barang sudah selesai.

"Obat ungu dan kartu memori sudah berada di tanganku," kata Rasid, santai. "Kalau mau permainan yang adil, mari sini. Aku baru mulai,"

Sergam dan Rhanto menoleh pada Rasid. "Kau lagi, bocah saputangan?"

"Hiaat!" Sergam menyerang Rasid dengan pukulan beruntun. Rasid mengelak mundur menuju kap mikrolet.

Seiring waktu, pukulan Sergam melambat. Rasid menunggu peluang sesaat ini. Dengan kedua kaki bertumpu pada kap mikrolet, Rasid menerjang Sergam sampai terkapar di tanah.

Sergam pingsan.

Sebaliknya, Rasid kewalahan menghadapi pukulan Rhanto yang cepat dan terarah. Rhanto tidak memberi Rasid peluang untuk melawan balik. Bahkan, kombinasi pukulan depan dan tendangan sabit Rasid dapat ditahan Rhanto.

Tiba-tiba Rhanto sudah terkapar pingsan.

Serangan Ichsan yang tidak terduga berhasil mengalahkan Rhanto.

Detektif Ichsan 1 : Detective Undercover.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang