Prolog

9.6K 448 55
                                    

Ini bukanlah takdir, ini hanyalah sebuah kutukan jika kau terlahir indigo.

👀👀👀

"Halooo?"

"Ada yang bisa mendengarku?"

"Di mana ini?

"Mengapa di sini sangat gelap?"

"Help me."

"Please, help me."

Aku berada di sebuah tempat yang sangat gelap, tempat ini mirip seperti terowongan raksasa.

Tak ada cahaya ataupun penerangan, yang kulihat hanyalah warna hitam. Berulang kali aku memejamkan mataku, berharap saat kubuka mataku semua menjadi terang.

Satu hal yang kupikirkan sekarang.

Siapa aku?

Aku melihat sebuah titik cahaya berwarna putih, aku berfikir itu adalah jalan keluar dari terowongan  gelap yang aneh ini. Aku berlari menuju titik cahaya itu, semakin aku cepat berlari semakin cepat pula cahaya itu menjauh.

Aku frustasi, kedua kakiku lemas dan aku jatuh terduduk. Aku menangis dalam diam, perlahan kuhapus air mata yang keluar dari mataku.

"Alya."

Aku mendongakkan kepalaku, semua menjadi terang. Yang kulihat sekarang adalah sebuah ruangan putih steril, ruangan itu baunya menyengat dan banyak peralatan medis serta obat-obatan.

"Alya, namamu adalah Alya."

Aku menatap sosok tinggi berjubah hitam di depanku, tangan kanannya membawa sebuah buku, lebih tepatnya sebuah notes.

"Kau siapa?"

"Aku pendampingmu, malaikat pendampingmu yang akan mengantarmu ke rumah Tuhan."

"Rumah Tuhan? Maksutmu, aku akan meninggalkan dunia serta kedua orang tuaku?"

"Iya, Alya. Lihatlah gadis yang terbaring lemah di sana."

Aku menatap tubuh seorang gadis yang terbaring lemah di atas ranjang, perlahan aku berjalan mendekatinya. Wajahnya begitu pucat, kepalanya dililit perban tebal, hidungnya terdapat selang oksigen, dan yang paling mengerikan adalah selang-selang penunjang kehidupan yang terhubung di sekujur tubuhnya.

Aku melihat seorang lelaki tampan masuk ke dalam ruangan ini, Ia menggenggam tangan gadis itu dan menangis.

"Apakah ini ragaku? Dan apakah Ia adikku?"

Sosok malaikat yang mengaku sebagai pendampingku menuju rumah Tuhan mengangguk.

Aku mengingat semuanya, aku adalah Alya Zanufa Avanthie. Gadis yang terbaring di atas ranjang itu adalah ragaku.

Tiba-tiba, malaikat pendampingku mencekal pergelangan tanganku.

"Mari pulang."

"Tidak!" Aku menggeleng tegas, aku melepas cekalan tangan malaikat itu dengan kasar.

"Untuk apa kau hidup di dunia ini? Bahkan kedua orang tuamu saja tidak menyayangimu, kau akan lebih bahagia di rumah Tuhan."

"Aku hidup untuk membuat kedua orang tuaku bangga memiliki anak sepertiku!"

"Dalam keadaan kedua orang tuamu lebih sayang adikmu?"

"Mereka menyayangi adikku karena adikku masih kecil."

"Dua bulan yang lalu adikmu berulang tahun ke 10 tahun, apakah itu masih kategori kecil?"

"Iya, dia masih anak-anak."

"Apakah dulu saat kau berusia 10 tahun kau disayang dan dimanja kedua orang tuamu seperti adikmu?"

Aku menggeleng pelan, air mataku mulai mengalir di pipi tembamku.

Tiiit...

"Ayah! Mama! Dokter! Tolongin kakak! Tolong!"

Aku terkejut kala melihat ragaku kejang-kejang bergerak naik turun, monitor di samping ragaku menunjukkan garis lurus tak berujung dan mengeluarkan suara nyaring.

"Aku adalah malaikat pendampingmu, kuberi kau dua pilihan. Pulang ke rumah Tuhan meninggalkan orang tuamu atau kau hidup kembali namun terlahir indigo?"

Nafasku tercekat, aku tak tahu harus memilih yang mana. Aku ingin tenang di rumah Tuhan, namun di sisi lain aku masih ingin hidup bersama keluargaku.

Pintu ruangan terbuka, dokter beserta kedua suster masuk ke dalam ruangan. Mereka menyuruh adikku untuk keluar dari ruangan ini.

Entah apa yang mereka lakukan, tapi aku yakin mereka sedang berusaha membuat diriku hidup.

Aku dapat melihat ayahku masuk ke ruangan ini, Ia tetap masuk walaupun sudah dilarang oleh suster.

"Maaf, pak kami tak bisa membantu."

Ayahku menangis di samping ragaku, tangannya mengusap rambutku dengan sayang.

Aku menatap malaikat pendampingku, "Aku ingin hidup kembali, apapun konsekuensinya akan aku terima."

Malaikat pendampingku mengangguk, seketika pandanganku mengabur dan berubah menjadi gelap.

Aku dapat mendengar bisikan lembut ditelingaku, bisikan dari malaikat pendampingku.

"Ini bukanlah takdir, ini hanyalah sebuah kutukan jika kau terlahir indigo."

👀👀👀

AN

Don't forget to vote and comment :)

Berikan saran dan kritikan yak!

Ajak temanmu untuk membaca cerita ini ehehe :D

Btw, ini genrenya Horror-Romance yak. Romancenya enggak 18+ kok😂 tp kaya teenfict gitu :)

15 Desember 2017

See You Next Chapter
-Ashgombal-
👀

Terlahir IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang