Teman Baru - 3

4.8K 334 27
                                    

TERLAHIR INDIGO

BAGIAN SATU

TEMAN BARU

👀👀👀

3

Alya POV

Semenjak El mengatakan kepadaku bahwa Ia bisa melihat masa depan, El pikir Aku akan menjauhinya dan takut kepadanya. Tapi ternyata, tidak.

Sudah terhitung satu minggu El ditetapkan menjadi siswa baru di SMA Gumaya, El menjadi populer dalam waktu sekejap.

Sekarang Akupun mengetahui sifat asli El, Ia humoris dan terkadang childish dalam beberapa hal.

Aku memutar bola mata malas kala melihat segerombolan gadis masuk ke kelasku, kelas X IPA 1.

Segerombolan itu terdiri dari beberapa jenis gadis. Mulai dari gadis culun, gadis biasa saja, sampai gadis famous. Bahkan Reina, most wanted girl yang berperawakan mungil juga ikut-ikutan bergerombol mendekati El.

"El, kau mengadakan meet and greet, ya?" Kataku dengan perasaan dongkol, karena nanti aku akan diusir oleh para gadis dari tempat dudukku yang berada di sebelah El.

El terkekeh pelan, "kau pikir diriku artis?" El melahap potongan sandwich terakhirnya.

"Lihatlah para gadis yang sedang mengintip di pintu kelas," kataku sambil menunjuk pintu kelas menggunakan daguku, "mereka pasti sedang mencari keberadaanmu."

El melihat ke arah pintu kelas, kemudian Ia terkekeh pelan sambil menggeleng-gelengkan pelan kepalanya.

"Nasib memiliki wajah tampan," El menatapku sambil menaik-turunkan kedua alisnya, "pasti banyak gadis yang menyukaiku, bukankah asyik memiliki kekasih di masa SMA?"

Aku mengulangi perkataan terakhirnya dengan bahasa yang kubuat-buat cempreng, El malah menertawakanku. Aku berdecak pelan dan menghembuskan nafas panjang.

Gerombolan gadis itu masuk ke kelasku, mereka berjalan menuju tempat dudukku dan El yang berada di paling belakang kelas.

Saat Aku bangkit dari kursiku hendak pergi, El menarik rokku sehingga membuatku terduduk kembali.

"Jangan menggangguku, El!" Aku memukul lengannya, Ia malah terkekeh pelan, "Aku ingin ke kantin saja, sebab kehadiranku di sini akan merusak suasana haru meet and greet penggemarmu."

Aku berdiri bertepatan dengan kedatangan para penggemar El, mereka berdiri mengerubungi El.

Reina berdiri di depanku, Ia memainkan ujung rambut coklatku. Aku menepis kasar tangannya, sebab Aku tidak suka jika ada orang menyentuh rambutku sembarangan.

"Aw!" Reina berteriak, Ia pasti pura-pura kesakitan, "lihatlah, El! Teman sebangkumu menyakitiku, seharusnya kau jangan duduk di sampingnya. Lebih baik kau duduk di samping David, Ia most wanted boy sekolah kita. Jadi-"

"Diamlah, Rei," kata El, aku tahu dari gaya bahasanya Ia pasti malas berbicara dengan Reina, "kau sangat cerewet."

Para gadis menampilkan ekspresi terkejutnya, mungkin mereka tidak menyangka bahwa El adalah cowok pertama yang menolak kehadiran Reina si most wanted girl, karena selama ini banyak siswa laki-laki SMA Gumaya yang mengejar-ngejarnya.

"Uh, cakit atiku." Kataku dengan ekspresi memelas yang kubuat-buat.

El tertawa terbahak-bahak, Akupun juga tertawa. Sedangkan Reina, Ia mengerucutkan bibirnya sepanjang dua centi.

Terlahir IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang