Five

68 3 0
                                    

Elios membanting pintu dengan keras lalu menghempaskan tas miliknya ke sembarang arah.

Dia benar-benar sedang marah, kesal, dan ingin meledak. Diingatnya kejadian tadi pagi. Dia dipermalukan oleh gadis rendahan bernama Alena.

Diambilnya ponsel dari dalam saku seragamnya.
" Hallo? Apaan El?"

" Cepet kesini an*ing."

"Santai ae bicaranya mas. Otw situ." ucap Gilang dari seberang.

Elios membuang hpnya. Sekitar 15 menit kemudian, Gilang datang. "Apaan lo manggil-manggil gue kesini? Kalo gak penting, gue bunuh lo!" Gilang ikut merebahkan badan di ranjang.

"Bunuh gue? Coba aja kalo bisa." ucap Elios dengan nada meremehkan. Gilang hanya menatapnya malas.

"Besok kita bakalan punya mainan baru." kini Elios tersenyum licik.

"Gila!! Lo masih marah sama cewek tadi? Yakali dia? Cewek cantik gitu loh?" Gilang kini terbangun dengan posisi duduk menghadap Elios.

"Gue marah? Jelas lah dan sekarang ditambah dendam. Gue bakalan ngasih neraka buat dia. Lagian dia cuma cewek murahan kali." Gilang hanya mampu diam. Bicarapun sahabat satunya ini tak akan mengerti. Dasar keras kepala, batinnya dalam hati.

🍂🍂🍂


Suasana pagi hari yang biasanya hening kini berubah menjadi kebisingan yang mengundang banyak sorot mata.

Elios datang kekelas Alena. Untuk memulai rencananya.
" Woy...an*ing! Lo denger gue ngomong gak? Gue bilang pungut sapu tangan gue itu!!" suara tinggi Elios mengema keseluruh kelas.

Banyak anak yang menatapnya dengan diiringi bisikan-bisikan yang penuh dengan tanda tanya.

"Denger ya, sejak kapan gue jadi pembantu lo? Asal lo tau aja lo itu gak berhak atas apapun ttg gue!! Gue juga gak sudi punya majikan kayak lo semisal gue jadi an*ing." Alena membalas Elios dengan tatapan tajam.

" Lo budeng?? Gue ulangin kalo gitu. MULAI SEKARANG LO JADI PEMBANTU GUE!!!" Elios berteriak tepat didepan wajah Alena.

Alena menatap Elios dengan perasaan campur aduk. Marah, Takut, Benci. Semua menjadi satu. Tapi, yang kini timbul hanyalah perasaan marah karena perlakuan Elios.

" Lo pikir gue mau? Sorry, lo salah kalo pikir gue bakalan sudi jadi pembantu lo." ucap Alena. Dia beranjak dari tempatnya.

Belum beberapa langkah, rambut pirangnya itu kini ditarik paksa oleh Elios. Alena memekik kesakitan. Banyak anak yang merasa kasihan padanya, tapi mereka semua takut untuk membelanya.

" Dasar gadis angkuh!! Lo gak ada rasa bersalahnya sama sekali ya? Udah ngehina gue kemarin masih sok-sok an sekarang jual mahal!lo harus jadi pembantu gue sekarang! Gak ada penolakan."

" Elo ya..aduh sakit...lo...lepasin tangan kotor lo itu dari rambut gue sekarang!! Sampai kapanpun gue gak bakalan mau!!" Alena kini menatap Elios sambil berusaha melepas cengraman tangan Elios dirambutnya.

Dari kejauhan, Dilara menatap Alena dengan was-was. Perasaan khawatir melandanya. Maaf gak bisa bantu lo, ucapnya dalam hati.

Tiba-tiba, Elios melepaskan cengkramannya lalu mendorong Alena hingga jatuh.
" Oh iya..gue baru inget. Lo punya temen kan disini, mana ya?? Itu dia...kalo lo gak mau, dia juga gak papa." Elios tersenyum licik.

Alena terdiam. Kini dia bimbang. Dia tak ingin menjadi pelayan untuk Elios dan juga tak ingin sahabatnya itu kenapa-napa.

Elios mulai mendekati Dilara, lalu menariknya dengan kasar. Pekikan suara Dilara membuat Alena tersadar dari lamunannya.
" Lo!!! Jauhin dia!!"

Alena menatap Dilara, dilihatnya gadis itu ketakutan. Kemudian, dihembuskannya nafas dengan kasar. "Gue mau jadi pembantu lo." ucap Alena dengan berat hati.

Senyum kemenangan terlukis diwajah Elios. "Gue gak denger!"
Alena membuang muka sambil berteriak "GUE MAU JADI PEMBANTU LO!"

Kini Alena menatap Dilara dengan wajah sendunya. Dia mengumpat dalam hati. Dia benci dirinya sendiri karena tak bisa berbuat apa-apa.

"Bagus. Sekarang pungut sapu tangan gue itu." Elios menatap Alena dengan tatapan merendahkan.

Alena mau tak mau memungut sapu tangan yang dijatuhkan Elios dengan sengaja. " Cuci itu..besok lo bawa ke gue." Elios lalu pergi tanpa basa-basi.

Alena meremas-remas sapu tangan yang digengamnya. Dan menghentak-hentakan kakinya sambil berkata kasar.



Hi..hello..haii, selamat tahun baruuu semuanyyaaa..😂😁 ketemu lagi sama aku😂😁 menurut kalian gimana? Seru? Atau ngebosenin?😶 kutunggu jawaban kalian.

INVOLUTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang