Kim Nara berjalan menyusuri gang menuju apartemennya dengan amarah yang meluap-luap. Seorang pemuda jangkung dan tampan tampak mengekorinya sambil menyerukan namanya berungkali. Namun, Nara seolah tuli. Ia terus berjalan tanpa peduli sedikitpun pada pemuda di belakangnya. Dasar tak tahu malu! rutuk gadis cantik itu.
Nara tersentak kaget saat pemuda yang mengejarnya menarik tangannya. Ia berontak, tapi pemuda itu tak gentar. Ia tetap mencekal pergelangan tangan Nara.
Pemuda itu berujar, "Nara, kumohon dengarkan penjelasanku dulu! Aku dan Soyi tid—"
"Aku tidak peduli dengan semua penjelasanmu, Park Chanyeol," desis Nara penuh kebencian. Air mata menuruni lekuk pipi mulusnya."Kau jelas-jelas berselingkuh dengannya. Kalian bahkan tidur bersama! Lalu sekarang kau ingin bilang kalau kau dan Soyi tidak punya hubungan apapun, begitu? Bajingan sekali kau!"
Chanyeol menghela nafas frustrasi. Ia menatap Nara sendu sambil menggenggam tangan mungil Nara. "Nara, aku tahu kesalahanku begitu fatal. Aku mengaku salah. Aku memang tidur dengan Soyi, tapi saat itu aku digoda olehnya. Aku—"
"Lalu, kenapa kau bisa tergoda olehnya? Bukankah kau bilang kau mencintaiku?" Chanyeol terdiam mendengar perkataan Nara. Nara melanjutkan, "Kalau kau memang mencintaiku, kau tidak akan pernah tergoda oleh gadis lain, Park Chanyeol."
Nara menghempaskan tangan Chanyeol. Ia menatap tajam pemuda yang kini menunduk dalam di hadapannya. Namun, Chanyeol mengangkat kepalanya saat Nara berkata, "Ini semua karena seks, 'kan? Kau tidak pernah mendapatkannya dariku, maka dari itu kau berselingkuh. Iya, 'kan?"
Chanyeol hanya bisa menatap Nara tanpa kata. Pada detik ketiga, ia baru berani menjawab, "Kau benar, Nara. Ini semua karena seks. Aku seorang lelaki, aku membutuhkannya. Kau tahu, aku selama ini tersiksa karena tidak bisa menyentuh kekasihku sendiri. Kita sudah berpacaran selama tiga tahun, tapi tidak pernah melakukan apa selain berpelukan dan berciu—"
Plaak! Kepala Chanyeol menoleh ke samping saat telapak tangan Nara mendarat di pipi kirinya. Ia menatap Nara terkejut.
"Aku tidak menyangka kau berpikiran begitu, Chanyeol. Jadi, menurutmu sepasang kekasih harus melakukan seks sebelum menikah? Memang apa esensinya? Untuk membuktikan seberapa besarnya cintamu pada kekasihmu, begitu? Kalau begitu itu namanya nafsu, bukan cinta, Chanyeol."
"Kalau seks yang kauinginkan selama ini, maka PSK-lah yang harusnya kaucari, bukan kekasih," setelah mengucapkan kalimat itu, Nara beranjak pergi meninggalkan Chanyeol. Chanyeol hendak mengikutinya, tapi Nara menolak.
"Jangan ikuti aku dan jangan pernah temui aku lagi karena hubungan kita berakhir sampai disini!"
*****
Angin malam berhembus cukup kencang di atap sebuah apartemen sederhana dimana seorang gadis cantik sedang duduk termenung disana. Gadis itu adalah Kim Nara yang baru saja mengakhiri hubungannya dengan mantan kekasihnya, Park Chanyeol. Hubungan yang sudah terjalin selama tiga tahun itu harus selesai karena perselingkuhan Chanyeol dengan Jung Soyi, teman satu kampusnya.
"Sudahlah, tidak perlu memikirnya lagi. Kau hanya akan semakin merasa sakit jika terus mengingatnya," seloroh seorang pemuda—atau lebih tepatnya sosok tak kasat mata berwujud seorang pemuda— yang tiba-tiba sudah duduk di samping Nara.
Nara menatap terkejut pada hantu penunggu atap apartemennya itu. Namun, sedetik kemudian ia mengalihkan pandangannya. Ya, Nara memang memilki anugerah untuk dapat melihat hantu dan makhluk gaib lainnya. Ia mendapatkan kemampuan tersebut sejak berumur sebelas tahun, tepatnya setelah ia sadar dari koma akibat kecelakaan yang menimpanya.
"Aku sedang ingin sendiri, Sehun. Jadi kumohon pergilah," ujar Nara ketus.
Oh Sehun, Si Hantu Tampan yang meninggal dua puluh satu tahun lalu itu, mendengus sedikit kasar. "Bahkan saat sedang marah dan sedih seperti ini, kau masih bisa bersikap ketus padaku? Tsk, anak zaman sekarang memang tidak tahu sopan santun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's All About Us (Kumpulan Oneshot Sehun❤Nara) [Completed]
FanfictionOh Sehun ❤ Kim Nara stories here. Hope you guys like it! Credit cover by: @amaze008