Nara membolak-balik tubuh rampingnya di atas kasur. Berulang kali berganti posisi yang pas untuk terlelap malam ini. Padahal sudah hampir setengah jam berlalu sejak ia masuk dan berbaring di atas ranjang bersprei birunya. Namun selama itu pula ia tidak bisa segera berlayar ke alam mimpi."Argh!" Nara bangun dari posisi berbaringnya, duduk di atas ranjang sambil mengacak rambutnya frustasi. Ia benar-benar tidak tahan keadaan ini, sungguh.
Nara merasa ada yang salah dengannya malam ini. Ia merasa ada yang berbeda. Rasanya ada yang kurang, tapi ... apa? Apa karena malam ini Sehun tidak menginap maka dari itu Nara merasa kesepian dan tidak bisa terlelap? Sebab sejak mereka resmi bertunangan tiga bulan yang lalu, Sehun sering berkunjung dan menginap di apartemennya. Hampir setiap seminggu sekali Sehun pasti melakukannya. Namun, minggu ini Sehun tidak bisa berkunjung karena sibuk di rumah sakit.
Nara merengut lalu memutar lehernya ke arah samping. Tatapannya jatuh pada ponsel di atas nakas. Apa aku hubungi Sehun saja, ya? batinnya ragu.
Sebenarnya Nara tahu kalau betul bagaimana kesibukan Sehun di rumah sakit. Minggu ini memang jadwal operasi sangat banyak sehingga Sehun sibuk luar biasa. Bahkan pria itu sampai harus menginap di rumah sakit untuk berjaga.
Tak hanya Sehun, Nara pun tak kalah sibuk akhir-akhir ini. Perusahaannya sedang mendapat project besar, jadi mau tak mau Nara harus mengerahkan semua kemampuannya kali ini. Padahal pekerjaannya yang lain pun juga masih menunggu.
Namun, Nara pun membutuhkan Sehun di sisinya. Ia rindu aroma tubuh Sehun. Ia rindu didekap oleh Sehun sebelum jatuh terlelap. Ia rindu pada senandung Sehun yang seolah menjadi lullaby untuknya.
Ia rindu pada tunangannya!
"Persetan! Aku butuh Sehun sekarang juga. Paling tidak suaranya saja sudah cukup," Nara bergumam sambil mengambil ponselnya. Dengan tak sabaran menekan tombol satu yang merupakan nomor panggilan cepat sang tunangan lalu menempelkannya ke telinga.
"Ya, Baby?"
Tidak sampai tiga detik berlalu setelah nada sambung berbunyi, panggilan Nara sudah dijawab oleh calon suaminya. Senyum manis pun terukir di wajah cantik gadis itu. Ia bersorak dalam hati. Hatinya berbunga hanya kerena mendengar suara khas dan panggilan kesayangan Sehun pada dirinya. Oh, Nara benar-benar merindukan suara tunangannya!
"Baby, kenapa menelepon jam segini? Kau belum tidur?" Suara Sehun kembali mengalun dari ujung sambungan. Kali ini nada bicaranya terdengar heran.
Nara merengut manja sembari menjawab, "Aku tidak bisa tidur karena terlalu merindukanmu."
Sehun terkekeh pelan sebagai tanggapan. "Ya ampun, Nara. Kau ini masih saja hobi menggombaliku, ya? Padahal kita sudah berkencan selama tiga tahun. Tapi kau masih saja melakukan kebiasaan lamamu."
Nara mendelik tak terima mendengar tuduhan itu. Ia mencoba memberi penjelasan. "Itu tadi bukan gombalan, Sayang. Aku benar-benar tidak bisa tidur karena terlalu merindukanmu. Seminggu lebih tidak bertemu dengan dirimu membuatku menderita."
"Seriously?"
"Tentu saja aku serius! Aku sedih dan kesal karena tidak bisa menemuimu."
"Jika sekarang aku bilang aku ada di depan apartemenmu apa kau senang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's All About Us (Kumpulan Oneshot Sehun❤Nara) [Completed]
FanfictionOh Sehun ❤ Kim Nara stories here. Hope you guys like it! Credit cover by: @amaze008