Nara POVAku melangkahkan kakiku dengan perasaan kalut ke arah pria yang sedang menatapku tajam. Rahangnya mengeras, tatapan matanya begitu mengintimidasiku. Aku hanya tertunduk takut, tak berani membalas tatapan matanya.
"Dari mana saja kau, Kim Nara?" tanyanya. Suaranya terdengar pelan dan begitu tenang, tapi sarat dengan kekesalan.
Aku meneguk salivaku susah payah sebelum menjawab, "Ak-Aku tadi ... menemui Re-Renjun, Sehun."
Sehun mendengus kasar sambil berjalan mendekatiku dengan tergesa. Ia mencengkeram rahangku dengan begitu kasar lalu mendaratkan telapak tangannya disana. Di pipiku.
Plakkk!
Kepalaku langsung tertoleh ke samping hanya sesaat setelah telapak tangan dingin itu beradu dengan pipiku. Sakit sekali rasanya. Belum hilang rasa sakit di pipi, sekarang Sehun justru menjambak rambutku hingga membuatku berteriak kesakitan.
"Aw! Sehun ... sakit!" Kini bulir-bulir air mata membasahi pipiku yang memerah akibat tamparan Sehun tadi. Seolah tuli, Sehun justru semakin menarik rambutku. "Argh!"
"Dasar Jalang! Kau tuli atau memang ingin membangkang, hah?! Kusuruh kau untuk menjauhi keluargamu, itu artinya juga termasuk adikmu, Tolol!" Sehun meneriaku. Tamparan keras kembali mendarat di pipiku. Aku menjerit kesakitan. Kali ini, Sehun juga mendorongku hingga aku terjerembab ke lantai.
Sehun berjongkok di sampingku, ia berujar, "Kali ini, kumaafkan kau. Tapi, kalau kau mengulanginya lagi, maka aku akan memberimu hukuman yang sangat berat. Got it?"
Aku diam sambil terus terisak. Sehun kembali mencengkeram rahangku, memaksaku untuk menatap matanya yang berkilat marah. "Jawab aku, Jalang!"
"Yes, I got it."
Setelah aku menjawabnya, Sehun menyeringai puas lalu beranjak pergi meninggalkanku. Sementara, aku semakin terisak setelah Sehun pergi.
*****
Namaku Kim Nara. Saat ini aku berusia 23 tahun. Aku adalah sulung dari dua bersaudara. Adikku bernama Kim Renjun. Usianya 17 tahun. Aku sudah menikah sejak dua bulan yang lalu dengan seorang pemuda yang begitu kucintai, Oh Sehun. Dia adalah cinta pertamaku sejak kelas 10. Awalnya, aku merasa seperti bermimpi saat Sehun tiba-tiba melamarku, padahal sebelumnya kami bahkan tak pernah saling bertegur sapa apalagi berpacaran. Ia hanya bilang kalau sebenarnya selama ini ia memendam rasa padaku. Namun, kini aku baru menyadari bahwa keputusanku menerima lamaran Sehun adalah sebuah kesalahan yang fatal.
Sehun tidak pernah mencintaiku. Ia menikahiku karena ayahku yang menyuruhnya. Ayah menggunakan kekuasaannya untuk membuat keluarga Sehun menderita hingga akhirnya Sehun-lah yang harus berkorban perasaan dengan menikahiku atas perintah ayahku. Dan hal itu, membuat Sehun membenciku. Padahal, bukan aku yang membuat ayahku bertindak seperti itu. Aku bahkan tak pernah bilang padanya kalau aku menyukai seorang Oh Sehun. Sama sekali tidak pernah.
Kebencian Sehun padaku semakin meningkat tatkala dua bulan yang lalu, tepatnya di hari pernikahan kami, kekasih Sehun yang bernama Jo Shinbi mati bunuh diri. Ironisnya, di dalam rahim gadis itu telah tumbuh janin hasil hubungannya dengan Sehun. Darah daging Sehun. Lalu, sejak saat itu, Sehun tak pernah lagi berpura-pura menyukaiku. Ia menunjukkan sisi dirinya yang sebenarnya padaku. Sisi dirinya yang begitu membenci diriku.
Sejak awal pernikahan kami, Sehun selalu bersikap dingin padaku. Ia hanya mengganggap keberadaanku sebagai angin lalu di apartemennya ini. Kami bahkan belum pernah melakukan malam pertama kami. Yeah, aku masih perawan. Sehun tak pernah menyentuhku. Sekedar mencium pun tidak. Yang selalu ia lakukan hanyalah menyiksa fisik dan batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's All About Us (Kumpulan Oneshot Sehun❤Nara) [Completed]
FanfictionOh Sehun ❤ Kim Nara stories here. Hope you guys like it! Credit cover by: @amaze008