"Kak Gilang!!! Ayooo selfie!"
Gilang tersenyum miring menatap Rana yang dengan semangat menuntun tangan Gilang untuk mengarahkan ponsel Gilang ke depan wajah mereka berdua.
Rana tersenyum dan Gilang menekan tombol foto, membuat beberapa foto selfie masuk ke galerinya.
"Mana-mana lihat sini!"
Rana bersemangat menggulirkan layar ponsel Gilang. Tapi tidak lama, raut wajahnya berubah kecewa.
"Ih, kesel! Masa cuma ada kakak sendiri di fotonya."
Gilang tersenyum pahit. Detik berikutnya Rana sudah tertawa kembali sambil melihat koleksi album foto mereka di ujung kamar.
Gilang menutup matanya, memikirkan beribu alasan hari ini terjadi. Sedikit berharap juga gadis itu akan tinggal lebih lama.
Sayang, saat Gilang membuka matanya, yang ada hanya ia sendiri di kamar dengan hembusan angin tenang yang datang lewat jendela.
"Maksud kamu datang terus apa sih, Dek?"
|-|-|-|-|-|
KAMU SEDANG MEMBACA
Apophenia
FantasyApophenia (/æpoʊˈfiːniə/) is the tendency to attribute meaning to perceived connections or patterns between seemingly unrelated things Kumpulan super short story yang dibuat selama 31 hari di bulan Oktober. Hubungkan sendiri setiap chapternya. Highe...