16. Mada

6 5 0
                                    

Mada tersenyum pelan kala kepala botol itu menunjuk dirinya. Mada menatap teman-teman di sekelilingnya satu per satu.

"Truth."

Ada jeda yang sangat panjang sebelum Faya meyakinkan dirinya untuk bertanya.

"Gimana perasaan kamu... saat tahu Socha yang motong sayap kamu?" yang langsung mendapat sikutan dari Cevi dan Yua. Tapi Mada menggeleng, tidak apa-apa.

Mada menarik napasnya, sementara satu lingkaran menahan napas mereka.

"Apa aku bisa maafin Socha, ya?"

"Apa Socha akan baik-baik saja di sana?"

"Apa aku masih bisa senyum ya kalau ketemu Socha?"

"Kalau ketemu bakal awkward gak, ya?"

"Bakal sapa-sapaan dan bercanda-bercandaan lagi gak, ya?"

"Apa kita bisa temenan lagi seperti dulu?"

Hening. Hanya ada suara isakan dan Mada yang tersenyum sambil mengangkat bahunya. Tidak yakin, namun Mada harap begitu.

Pasukan bersayap itu kini mengerti, seseorang bisa tetap menjadi malaikat walau hilang sayap.

ApopheniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang