Setiap manusia punya kesempatan yang sama. Itu prinsip Gama. Jika menurut Aram Tuhan itu pelit dengan memukul rata kesempatan manusia, maka menurut Gama pembagian itu sangat adil. Memang dasar manusia saja yang mengurangi kesempatan itu sendiri.
Ada juga yang belum berdaya memanfaatkan peluang-peluang di hidupnya. Gama tidak akan bilang tidak berdaya, karena semua orang akan punya waktunya sendiri.
Jadi malam ini ia akan memberikan cuplikan Takabonerate pada anak yang sedang tertidur pulas ini, supaya kelak ia akan memaksimalkan peluang yang diberikan.
*****
"Kalau Pasai cita-citanya mau jadi apa?"
Kakak relawan yang habis mendongeng di tenda bobrok itu membuat Pasai menghentikan kegiatan ngupilnya.
"Eh? Aku mau jadi penjaga laut, kak!" ucap Pasai dengan semangat menggebu.
"Ih, Nyi Roro Kidul, dong." celetuk Arah yang dibalas Pasai dengan jitakan keras di kepalanya.
"Kenapa mau jadi penjaga laut, Pasai?"
"Tadi malam aku mimpi berenang di laut, Kak. Indah banget, deh! Biar setiap hari bisa berenang lihat terumbu karang kan harus jadi penjaga laut."
Sementara si kakak relawan tertawa sambil mengapresiasi, Aram memicingkan mata menatap Gama yang senyum-senyum sendiri.
"Halah, bilangnya mau kasih mimpi buruk biar selalu cuci tangan habis makan."
"Biar. Itu bisa nanti malam."
|-|-|-|-|-|
KAMU SEDANG MEMBACA
Apophenia
FantasyApophenia (/æpoʊˈfiːniə/) is the tendency to attribute meaning to perceived connections or patterns between seemingly unrelated things Kumpulan super short story yang dibuat selama 31 hari di bulan Oktober. Hubungkan sendiri setiap chapternya. Highe...