Ada pepatah lama yang mengatakan, kalau di tengah keramaian orang yang sibuk berlalu lalang di jalan atau yang melompat-lompat di tengah konser lalu kita berdiri diam dan secara tak sengaja berkunci tatap dengan seseorang yang berdiri diam juga di seberang sana, maka orang itu kelak akan memainkan peran penting dalam hidup kita. Jodoh, kalau menurut Hangga.
Bodoh memang kalau dipikirkan. Tapi berhubung Zaki tidak terlalu suka berpikir, sore itu entah bagaimana mulanya dia sudah berdiri di tengah kerumunan massa penonton konser band lokal yang sedang mampir ke kota. Bermaksud untuk membuktikan hipotesis temannya.
Zaki mengitarkan pandangan ke sekitar. Setelah lama berdiri dan tidak menemukan apa-apa, ia menghela napas dan bersiap untuk pergi ketika matanya terpaku pada seorang gadis yang sedang menunduk memberikan permen kapas pada seorang anak kecil.
3... 2... 1...
Tes.
Tatapan mereka bertemu, dan Zaki terpaku. Terlebih gadis itu perlahan melemparkan senyum manis, padahal entah untuknya atau untuk si vokalis yang sedang manggung dengan lagu ballad di atas sana.
"Bang Zak, katanya mau jajan? Ayo cepet. Sebentar lagi lagu utama, nih."
Sayangnya setelah ia kembali menoleh setelah tangannya ditarik paksa oleh Hangga, gadis itu sudah lenya di balik kerumunan.
Zaki merasa semakin bodoh karena berharap pepatah lama itu benar adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apophenia
FantasyApophenia (/æpoʊˈfiːniə/) is the tendency to attribute meaning to perceived connections or patterns between seemingly unrelated things Kumpulan super short story yang dibuat selama 31 hari di bulan Oktober. Hubungkan sendiri setiap chapternya. Highe...