12. a wall

202 55 1
                                    

Kala melepas rindu, ia bersandar pada tembok. Mungkin saja beban di punggungnya terserap oleh dinding ini. Begitu harapnya. Memejam kelopak mata, merasakan rambut putihnya yang menyentuh alis. Di balik dinding ini, seorang wanita juga meratap sama.

Dinding. Pilar-pilar pendiri bangunan. Tempat berpijak cicak dalam mempertahankan hidup. Teman kesepian, hening di tengah malam, dan tangisan-tangisan manusia yang takut.

Dinding. Betapa kau sejati bagi insan perasa.

𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐭𝐚𝐫𝐲 ↯ jafar/readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang