𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐭𝐚𝐫𝐲 ↯ jafar/reader

17. nature

Kakinya sudah tercebur. Merasakan dingin sejuknya aliran air sungai. Duduk di salah satu batu kering, memejamkan mata.

[Name] di tepi sungai menatapnya damai. Membiarkan rasa ini membuncah, perlahan tumbuh dari benih-benih perhatian dan kebersamaan.

Saat pertama kali mengetahui namanya, "Ah, anak sungai."

Ja'far. Dia tenang, orang yang bersahabat. Tapi di suatu titik tiba-tiba meluncurkan anak panah dengan tatap dingin.

Wanita membiarkan cintanya tumbuh perlahan. Menyelimuti dadanya, dan menjalar seirama aliran darah ke seluruh tubuh. Dopamin dikeluarkan, oksitosin lantas menyusul. Cinta ini tumbuh alami bersama sekitar.

Manusia membedakan cinta dan kasih sayang. Tapi selama ini, tak ditemukan jawab dari perbedaan itu dalam benak [Name].

Lantas, ... lebih baik yang mana?

Apa yang akan kau pilih?

Kasih sayang lahir dari cinta.

Umur keduanya telah dewasa. Mereka bertanya-tanya, "Kapan cinta ini bertemu di titik hubung?", atau, "Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar benang tak kasatmata ini hanya saling berjarak satu senti? Atau bahkan tanpa jarak?".

Tapi ketika mereka saling menatap, tak masalah hal-hal seperti di atas. Ada dia. Begitu rasa yang menenggelamkan gelisah.

Menjaga cinta, agar terus terjaga. Hingga suatu yang suci ini terbukti keindahannya.

Sama-sama terlonjak saat satu ikan berloncat ke selatan. Tawa menyembul dari keduanya. Menyamarkan semu merah muda di pipi.

"Kurasa kau menginjaknya, Ja'far?"

"Aku tak merasa kok."

Ikan tadi melompat menghindari Ja'far. Bertahan hidup. Ikan yang bertahan hidup....

Maka [Name] teringat akan suatu pengetahuan.

"Ikan dan katak Arktik bangkit hidup setelah membekukan diri untuk melindungi organ dari kerusakan akibat es."

Ia baru menyadari betapa canggihnya hewan ini memperjuangkan hidup. Juga, "Paus dan penguin menyelam tanpa perlengkapan scuba."

Semua ini, tercipta dengan indah. Alam ini ... yang menyembunyikan kisah cinta suci di setiap titik partikelnya.