Perpisahan. Tak memberi ku kesempatan untuk mengetahui bagaimana kabarmu. Membiarkan ku tersiksa akan keadaan dimana aku harus diam-diam mencari tahu bagaimana kabarmu.
Melihat kamu bahagia dengan dunia baru mu tanpa aku, membuat aku sedikit bahagia dan juga sedih.
Perpisahan memberiku arti, bahwa aku memang benar-benar masih membutuhkanmu, ditambah rasa kecemburuan buta saat kamu bahagia dengan "Dia"mu yang baru.
Lagi-lagi aku harus cepat-cepat meyadarkan diri ku sendiri, bahwa kamu pun juga berhak bahagia dengan hidup mu, tanpa aku ataupun tidak.
Aku yang sebatas mantan teman yang pernah sedikit menyimpan rasa padamu, sama sekali tidak berhak melarangmu bahagia, maka dari itu aku selalu berusaha meski aku tersiksa dengan hal ini, aku akan tetap menyimpannya di "sini".
Bahagialah dengan dunia mu yang baru, aku akan tetap mendukung mu dari sini, selagi hal itu baik bagimu.
Lambat laun aku akan belajar, menjalani hidup normal ku tanpa harus pusing-pusing memikirkanmu.Maaf banget baru bisa update chapter terbaru ku, karena kegiatan lagi padet, tetep stay dan happy readings ya, tungguin ending ceritanya ya ... Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasasti Hati
Short Story"cerita masa lalu yang tidak akan pernah bisa ku lupa, meskipun aku memaksa."