Aku yang telah lama bersembunyi, ditemani rasa yang semakin mengakar di dalam hati. Membuat aku seakan tidak bisa lepas dan pergi, dari bayang mu. Memikirkanmu terkadang mejadi teman pelengkap sepi ku, tak jarang, disela kesibukan ku sekarang, wajahmu selalu hadir dalam pikiranku.
Aku merasa tertahan, aku tak pernah tau akan sebuah kejelasan, aku juga tidak pernah tau apa yang sedang kamu rasakan. Aku tidak akan pernah bisa lepas, sebelum takdir dan cerita mencintai mu sendiri seperti ini, selesai.
Terkadang aku sedikit jengah, dibuat pusing, rindu yang menyiksa, tanpa ada yang pernah bisa membuatnya sirna, mimpi bertemu denganmu yang selalu saja menambah sesak di dada.
Ingin saja aku yang berkata, bahwa selama ini aku memperhatikanmu, menghawatirkanmu, merindukanmu, memimpikanmu, dan tak pernah henti selalu memikirkanmu, tanpa sedikitpun kamu tau, apa yang selama ini selalu menyiksaku.
Aku yang terus saja seperti itu, aku selalu tulus menyayangi kamu dari bagian ujung bumi terjauhmu, tanpa pernah kamu sadari dan mengerti tentang aku.
Apa aku harus menunggu lebih lama lagi, untuk menunggu kamu mengerti, bahwa selama ini jiwa ku selalu berada di sampingmu dan tidak bisa lepas darimu.
Aku mengerti, bahwa saat sedang jatuh cinta, laki-laki dan perempuan dikatakan sama, kerana mereka juga memiliki hak yang sama, yaitu hak untuk merasakan dan mendapatkan kebahagiaan, tapi apa aku harus mengatakannya padamu terlebih dahulu? Terkadang tekad hanya sekedar tekad, seakan-akan aku berani untuk melakukan hal itu, tapi ketika aku mengingat wajahmu kembali, aku selalu saja kembali menjadi wanita yang ciut dan penakut sehingga keberanian itu tertanam kembali oleh waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasasti Hati
Short Story"cerita masa lalu yang tidak akan pernah bisa ku lupa, meskipun aku memaksa."