6 (enam) tahun sudah aku bertahan, melalui begitu deretan kisah panjang. Menemui dan mencoba memeluk kenyataan yang begitu menyakitkan. Penantianku tak berhasil memberiku sebuah jawaban, aku dibiarkan berdiri di sini bersama sebuah kenyataan bahwa saat ini tidak akan pernah ada lagi alasan yang mampu membuatku bertahan.
Sudah cukup untuku, sudah cukup juga untuk mu. Meski aku tahu betul bahwa tak sedikitpun kamu pernah menyadari kehadiranku selama ini, percayalah aku tidak akan pernah menyesali waktu 6 (enam) tahunku yang telah aku habiskan untuk mencintai mu sendirian. Kini aku telah menyadari, bahwa aku benar-benar telah menemui titik lemahku, aku tidak cukup kuat lagi jika harus bertahan lebih lama lagi dan sendirian di sini. Mengagumi dan merindukan mu sendirian di sini tanpa pernah sedikitpun kamu mengetahui.
Kini waktunya aku merelakan mu. Aku harus merelakan mu untuk bahagia dengan jalan hidup yang telah kamu pilih, aku tidak ingin lagi harus merasa khawatir jika suatu saat nanti kamu sedang bersedih. Kamu tetap akan melanjutkan kehidupan mu sendiri, tapi kini aku berjanji tidak akan pernah lagi mencari tahu tentang diri mu dan tidak akan pernah lagi merasa khawatir teradap hidup mu. Tetaplah menjadi laki-laki yang kuat dan tangguh, yang juga tidak mengenal kata lelah dan menyerah.
"Hidup itu pilihan
begitu juga dengan kisah ini
mengahkiri ataukah harus pergi
dan kini aku sudah memilih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasasti Hati
Short Story"cerita masa lalu yang tidak akan pernah bisa ku lupa, meskipun aku memaksa."