Chapter 7

56 9 2
                                    

Punya saudara laki-laki itu ibaratkan makanan, 4 sehat 5 sempurna 6 kenyang.

💙💙💙💙💙

     Setibanya di sekolah, Glorya langsung memarkirkan mobilnya dan beranjak ke kelas.

Kring!!!!
     Bel pertanda pelajaran akan di mulai, terdengar seantero sekolah. Setelah kurang lebih 5 jam berkutat dengan pelajaran, akhirnya bel pertanda istirahat berbunyi juga. Para murid mulai berhamburan ke luar kelas. Namun, ada juga yang lebih memilih istirahat di kelas.

"Jo, lo tau Geo kemana? Kok dari pagi dia belum keliatan, ya?" tanya Jessica, teman sebangku Geoffrey. Ia menepuk pundak Joshua agar lelaki itu menjawab pertanyaannya.

"Gue juga nggak tau, Jes. Tapi, kayaknya dia lagi ada masalah pribadi, deh" jawab Joshua.

"Jes, Jo, gue ke kelas 11 IPS dulu, yah" sela Glorya sambil merapikan buku-bukunya yang ada di atas meja.

"Mau ngapain, Glo?" tanya Jessica.

"Nyamperin Agatha. Mau ajak dia ke kantin bareng, soalnya dia belum kenal sama temen-temen sekelasnya" kata Glorya sambil berdiri dari posisi duduknya.
     Joshua hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, tanda mengerti.

"Bye" seru Glorya saat Ia sudah berada di depan pintu kelas.

"Pantesan aja Geo sayang, orang baik gitu, gue aja suka" gumam Joshua.

"Apa, Jo? Siapa yang disayang siapa?" tanya Jessica. Ternyata gumaman Joshua tadi terdengar oleh Jessica, namun Ia merasa kurang jelas, jadi Ia meminta penjelasan ulang dari Joshua.

"Geo sayang Glo" ceplos Joshua.

"Hah?!" histeris Jessica "Demi apa Si Geo sayang sama anak baru?!" teriak Jessica.

     Sontak saja ucapannya yang seperti orang kesetanan itu mengundang puluhan mata siswa siswi yang menatapnya dengan tatapan kaget.

"Ssstttt!! Diem, Jes!" kata Joshua sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir, mengisyaratkan agar cewek didepannya ini mengurangi volume suaranya, "Kita jadi pusat perhatian!" sambung Joshua.

"Upps! Sorry, Jo!"

"Hmm. Lain kali, mulut tuh dikontrol, Jes!"

"Jadi si Geo beneran sayang sama anak baru?"

"Dia punya nama, Jes. Glorya. Lo bisa panggil dia, Glo" jelas Joshua.

"Iya-iya, tau kok gue!" balas Jessica, "Eh, tapi beneran lo nggak tau Geo kemana?" tanya Jessica sekali lagi.

"Enggak. Gue nggak tau, Jes. Dia nggak ngabarin gue, nanti deh gue tanya ke temen-temen yang lain. Kali aja ada yang tau" kata Joshua sambil berjalan keluar kelas.

Di tempat lain,

      Lelaki dengan gurat wajah yang nampak lemah itu sedang duduk bersimpuh di depan sebuah makam.

Gladys Anug'rahwan
TTL : Jakarta, 22 Mei-1985
Wafat : 31 Juli-2014

     Geoffrey menatap nanar pemakaman yang ada dihadapannya. Tempat peristirahatan terakhir untuk Ibunya. Satu-satunya wanita yang sangat berharga untuk Geoffrey, Dan mungkin, wanita pertama dan terakhir yang Geoffrey cintai.
    
     Jika biasanya anak muda melampiaskan segala masalahnya kepada narkoba, rokok, minum keras dan kegiatan yang bersifat menjerumuskan. Maka, lain halnya dengan Geoffrey. Seberat apapun masalah yg Ia hadapi, fikirannya masih menguasai logika. Ia tidak akan melampiaskannya pada hal-hal yang dapat merusak kehidupannya lebih jauh lagi. Ia tidak mau itu terjadi.

Magic CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang