Niatnya sih mau pamer

31 7 1
                                    

Saat seseorang melakukan satu kesalahan, dia nggak akan pernah bisa dianggap sama lagi.

💟💟

          Glorya dan Agatha sedang menonton TV, sembari memakan brownis cokelat kesukaan Agatha, yang gadis itu bawa dari rumahnya.

"Gue tadi nggak ngeliat lo bawa apa-apa pas masuk kamar," kata Glorya sambil mencomot sepotong brownis dengan topping kacang Almond itu.

          Agatha masih fokus mengunyah brownisnya. Gadis itu memang susah diajak bicara jika sudah berhadapan dengan makanan manis ini.

"Agatha! Gue nanya, Tha! Dijawab kek," sungut Glorya.

"Hahi, huhe hihal hi huhang hahan hohisha, hiar hihotong hulu haha hi haheng," tidak akan satu kata pun yang Glorya mengerti.

"Nggak satu kata pun yang gue pahamin. Telen dulu tuh brownisnya,"

          Agatha menelan brownis yang berada didalam mulutnya, lalu kembali berbicara, "Tadi, gue tinggal diruang makan brownisnya, biar dipotong dulu sama Bi Ajeng," jelas Agatha, "Gitu aja nggak ngerti lo!"

          Lalu, Agatha kembali sibuk menyantap brownis cokelatnya. Tidak menghiraukan Glorya yang hanya memakan satu potong brownis tersebut.

"Tha, lo seriusan 'kan mau ikut ngoleksi alat-alat stasionary, kayak punya gue?"

"Hehius, Ho! Huha, hahan haha-haha hahi! Huhe hahu hahan,"

          Agatha menjawabnya dengan keadaan mulut yang masih penuh dengan brownis. Sembari mengunyah, gadis itu menjawab pertanyaannya dengan ogah-ogahan. Nice. Dia membuat hujan lokal. Untung wajah dan seluruh tubuh Glorya tidak ada yang kena. Hanya meja yang ada dan sofa kamarnya yang terkena.

"ISH!! Atha!! Lo jorok banget, sih! Udah dibilangi telen dulu brownisnya, baru jawab!" Glorya bangkit dari duduknya, lalu beranjak keluar kamar.

Mau kemana tuh anak cecunguk atu? Gumam Agatha dalam hatinya. Tapi, bukannya menuntaskan rasa penasarannya, gadis itu malah makin asik dengan brownisnya. Ia sudah terlanjur larut dalam kenikmatan coklat yang berada ditengah-tengah kue itu.

          Mamanya memang pandai membuat brownis terenak seduniaaaa!! Yummy! Potongan coklat dari Swiss yang disisipkan pada bagian tengah brownis, membuat kelezatan brownis ini bertambah berkali-kali lipat. Ah!! Cokelatnya Lumer dimulut!

💟💟

          Glorya sedang berada didapur. Gadis itu terlihat sibuk membongkar beberapa lemari penyimpanan, dan beberapa kulkas yang berjejer di dapur.

"Nyari apa, El?" Glorya tidak sengaja menyenggol sebuah toples kue kering yang ada di dalam lemari penyimpanan kue, dan menyebabkan toples itu pecah.

"EL, AWAS!!" teriak Gideon.

          Glorya terkejut melihat serpihan dari toples tersebut sudah berceceran dimana-mana. Glorya tidak tahu harus melangkah lewat mana. Aih!! Ini salahnya! Kenapa juga ia sampai bisa lupa memakai sendal?

"ABANG!! Ngagetin aja, deh! Untung El nggak papa," gerutu Glorya.

          Gideon hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik bungsunya ini. Apa tadi katanya? Ngagetin? Yang benar saja! Gideon sudah dari tadi ada didapur, bahkan ia melihat adiknya itu turun dari lantai dua.

Magic CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang