1. Adit

1K 81 61
                                    

Adit, seorang anak laki-laki yang tidak ia ketahui siapa bapaknya. Bahkan ibunya pun tidak tau siapa bapak Adit. Karena pekerjaan ibunya adalah seorang pelacur. Memang, sekarang ada beberapa tehnik USG yang bisa mendeteksi bahwa anak siapa Adit itu, tapi untuk makan dan sekolah saja harus melacur, apalagi untuk USG. Ibu dari Adit tau itu, dan Adit pun mengerti pada apa yang menjadi garis takdir keluarganya.

Hari ke minggu, minggu ke bulan, bulan ke tahun, dan tahun ke tahun Adit lewati penuh penderitaan. Makan jika memang ibu nya laku, tidur dibelai angina yang masuk tanpa ijin lewat sela-sela bilik. Bahkan tak jarang ada yang menghina dia sebagai anak seorang pelacur. Meski dihina, Adit adalah sorang yang penuh kesabaran dan ketabahan. Dia lebih memilih untuk pura-pura tidak mendengar.

Namun yang paling menyakitkan adalah ketika dia melihat dengan matanya sendiri bahwa tubuh ibunya digerayangi laki-laki, mendengar nafas terengah-engah dan desahan dari ibunya. Sungguh, itu sangat menyakitkan.

Aku akan sukses. Kelak, aku akan bekerja diperusahaan seperti orang-orang. Dan akan ku angkat martabat ibuku. Batin Adit.

Dia tahu, apa yang dilakukan oleh ibunya adalah sesuatu yang salah. Dia makan, tidur, bahkan sekolah bisa dikatakan berasal dari cara yang tidak baik. Namun dia yakin bahwa untuk merubah nasib, mau tidak mau ini harus diterima saja.

**

disekolah Adit adalah siswa yang termasuk popular. Kecantikan lahiriyah ibunya menurun padanya. Mata bulat, hidung mancung. Ditambah dengan rahang yang menunjukan ketegasan. Disamping kepopulerannya, Adit juga tergolong siswa teladan. Dia selalu tak jauh dari rangking satu. ditambah dengan koleksi piala yang dia raih, baik dari lomba cerdas cermat Sains, sepak bola, dan Basket pernah dia raih. Meski tak jarang juga dia dipanggil guru BP karena berkelahi, tapi tidak bisa menutupi kegemilangan prestasi dan ketampanannya. Justru dia malah mendapat predikat lengkap: tampan, gagah, berprestasi, dan macho.

Sejak ada Adit, tiap latihan sepak bola dan basket selalu ramai oleh penonton. Wanita-wanita selalu berteriak kagum dengan apa yang dilakukan oleh Adit. "zero mistake" , seperti itulah apa yang dilakukan oleh Adit. Seperti tidak pernah melakukan kesalahan. Setiap dia berlari, bahu yang gagah, kaki yang panjang itu begitu terlihat seksi bagi mata-mata wanita.

Tak pernah sekalipun Adit menanggapi mereka. Karena adit cukup sadar diri, bahwa dia adalah anak seorang pelacur. Yang mungkin bisa saja ada wanita yang jatuh cinta padanya, namun disisi lain orang tua dari wanita itu pasti tidak mengijinkan anaknya berpacaran atau menikah dengan anak dari seorang pelacur. Maka dari itu, Adit enggan memiliki hubungan apapun dengan wanita, karena menurutnya hanya akan menimbulkan sakit hati. Lebih baik dia tidak pernah memulai sama sekali.

**

hari ini, hari senin. Adit tidak ikut justru dia malah bertengkar dengan kakak kelas yang memaksa meminta uang darinya. Perkelahian mereka berhenti ketika pak ade, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan menangkap basah mereka berdua. Perkelahian mereka membuat mereka berdua menerima hadiah hukuman harus menjalani pesantren selama seminggu.

Adit memutuskan untuk berpesantren di Pesantren dekat rumahnya. Karena disana, setidaknya Ustadz-ustadz sudah tau latar belakang Adit. Seorang anak pelacur, berhati besar dan baik budinya. 







to be continued

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

maaf kalau buat bab satu masih belum kerasa feelnya.

setiap saran dan kritik akan saya terima dan pertimbangkan.

jadikan kolom komentar sebagai forum diskusi.

terimakasih:)

DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang