5. kutemukan kamu

633 50 17
                                    


Dinda masih merasa kehilangan tatapan Adit. Dia tidak tahu kenapa, yang jelas dia kecewa dengan kehilangan itu. Tatapan terpesona dan malu-malu Adit. Dia tidak tampan. bahkan jauh sekali jika dibandingkan dengan Aldo, Anak donator terbesar untuk pesantren Pamannya. Aldo juga terpesona oleh Dinda. Tapi entah kenapa, dinda tidak tertarik dengan caranya yang begitu berani. Dinda lebih tertarik pada Adit, pemuda anak pelacur yang tidak punya apa-apa, bahkan keberanian untuk menyatakan keterpesonaannya saja tidak.

Pertandingan futsal antar SMA mungkin jalan yang diciptakan allah untuk dua insan itu. Adit yang tengah bermain kehilangan fokus, matanya terbelalak ketika tidak sengaja melihat ke bangku penonton. Mendapati sosok itu di bangku penonton, membuat lutut Adit tiba-tiba lemas. Bagaimana bila dia melihatku, dan aku tampil buruk. Pikirnya

Dengan tarikan nafas panjang, Adit berusaha mengembalikan fokusnya pada pertandingan. Dengan sugesti: "jika menang dan mencetak gol, Dinda pasti melihatku dan aku mendapat nilai plus darinya." yang diucap dalam hati Adit kembali fokus.

**

Dinda melihat pemain bernomor punggung sembilan, wajahnya seakan tidak asing. Dinda berusaha mengedarkan pandangannya, dengan fokus pada pemain itu. Pikirannya menerawang membongkar memori seminggu-dua minggu kebelakang. Tiba-tiba Dinda menutup mulutnya, matanya yang sipit membulat. Dia itu... Adit.

Melihat adit membuat rasa kehilangannya hilang, berubah menjadi grogi. Dia tidak tahu harus bagaimana. Andaikan Syakila ikut, aku tidak akan se kikuk ini. Pikirnya

Dinda yang tengah kikuk, tidak fokus pada apa yang terjadi di lapangan. Dia hanya fokus pada apa yang harus dilakukan. Jangan sampai Adit tahu kalau dia merasa kehilangan tatapannya. Pikiran Dinda terus berputar, anak yang dari SD tidak pernah jauh dari rangking satu ini nampaknya mulai stuck. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Tanpa disadari Dinda, Adit mencetak Gol. Tanpa selebrasi dia merayakan golnya. Karena memang Adit bukan lah seseorang yang doyan selebrasi, dia cenderung pemalu. Adit hanya menoleh ke arah dimana Dinda berdiri. Kecewa, itu yang adit rasakan ketika seseorang yang dia harap memperhatikannya malah tidak fokus. Padahal Adit ingin mempersembahkan gol itu untuknya. Setidaknya kutemukan kamu. Pikir Adit mengobati kecewanya sendiri.

Dinda yang kikuk, Dinda yang tidak tahu harus berbuat apa agar Adit tidak tau dia merasa kehilangan, Dinda yang Hati kecilnya Rindu Adit, Dinda yang tidak berani dan tidak berpengalaman dalam persoalan cinta. Akhirnya memutuskan untuk pulang saja. Setidaknya, sudah kutemukan kamu, Adit. pikirnya





to be continued

**********************************************************************************************************



kali kali author mau ngasih quote ah

"cinta perlu diperjuangkan, karena terkadang Tuhan ingin menikmati drama perjuangan Manusia"

vote & coment ya. 

DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang