Aku tidak tau, keberanian seperti apa yang ku punya hingga ku putuskan untuk menulis celembar untaian kata ini. Tapi kumohon, tolong dengarkan baik baik.Ini jauh dari pembahasanku, ini jauh melenceng dari kisah dalam cerita. Dan aku yakin akan ada beberapa manusia yang kecewa karena ini bukan merupakan kelanjutannya.
Ini adalah wujud penghormatan terakhirku untuk Kim Jonghyun 'Shinee'. Yang pernah mengisi hari hariku sejak aku menginjakan kaki di sekolah menengah pertama.
Dulu aku tidak begini, dulu aku hidup sendirian, tanpa teman. Dulu aku hampir hilang dalam peradaban, dulu aku hampir menyerah karena kesepian. Belum lagi tekanan bullying yang di lakukan teman temanku dulu, itu semakin memperburuk hidupku. Tentang kisah hidupku di awal masa remaja dulu.
Hingga akhirnya aku menemukan kehidupan baru, hidup yang membuatku merasa bebas, bebas selayaknya manusia. Hari hariku mulai berwarna dengan adanya istilah 'Kpop' dalam hidupku tahun 2010 silam. Dan sejak saat itulah aku mengenal SHINEE. Aku mengenal mereka, aku mengenal senyum mereka, bagaimana cara mereka tertawa, bagaimana cara mereka menari tanpa beban. Dan sejak saat itu, aku yakin bahwa aku bisa menjadi seperti mereka.
Mereka memberiku jiwa hingga akhirnya hidupku dapat di kenal. Aku memang tidak akan bisa sehebat mereka, namun aku bahahia setidaknya perlahan ada segelintir orang yang mulai mengenalku.
Depresi, ketakutan, dan kecemasan akan hidup seolah hilang. Mereka telah menyelamatkanku. Termasuk Jonghyun di dalam nya.
Tapi....
Tapi mengapa?
Mengapa di saat salah satu dari mereka semua mengalami depresi aku tidak bisa menyelamatkannya. Bahkan mereka berhasil menyembunyikan itu dari kami semua.
Jerit tangisku hari ini, adalah bukti bahwa memang Jonghyung pernah berpengaruh besar dalam kehidupanku sejak dulu.
Salah satu milikku telah pergi :'(
Terima kasih Jonghyun Oppa ♡ I will always love you. You still a life in my heart. You lost but not forgotten. I'm sorry, I can't help you, I can't save you :'( I'm sorry Please Rest in peace ♡
But guys, mungkin ini karena aku terlalu banyak terluka atau emang aku sedang dalam masa duka. Aku mulai membayangkan, bagaimana jika mereka semua, mereka semua tanpa terkecuali. Mereka semua yang termasuk dalam deretan idol itu pernah berfikir sama seperti apa yang Jonghyung lakukan? Bagaimana jika setiap hari mereka menangis depresi karena tuntutan pekerjaan? Bagaimana jika perdetiknya mereka berfikir bagaimana cara agar menjadi lebih baik di mata kalian. Bagaimana jika di setiap senyum mereka terdapat jutaan derita yang di sembunyikan? Bagaimana?
Bagaimana jika itu terjadi pada idolaku yang lain? Bagaimana jika satu persatu milikku pergi :'(
Sempat terfikir untuk berhenti untuk menjadi Kpopers, karena mungkin dengan keputusan itu mereka tidak lagi terbebani, mereka tidak harus selalu menari, mereka tidak harus selalu menulis lagu. Aku tau mereka lelah, sangat lelah mungkin. Tapi, aku di hadapkan pada keputusan yang rumit.
Sebab mereka sangat menyukai musik. BTS ku pun sangat menyukai musik. Milikku yang sangat berharga itu sangat menyukai musik. Bagaimana bisa aku meninggalkan mereka? Bagaimana bisa aku berhenti? Jika aku berhenti maka bukan hanya aku, mereka malah akan semakin tertekan.
Dari semua ini aku mengambil keputusan bahwa, tidak baik menggunjing seorang idol meski kita bukan termasuk dari fans nya. Mereka telah banyak berusaha, banyak sekali. Cucuran keringat mereka membuktikan seluruh perjuangannya.
Stop menggunjing, stop War, and keep suport Kpop, All Idol, not juts EXO and BTS, but ALL IDOL, ALL GROUP. Because, we not Just one fandom, we are Kpopers.
SELAMAT JALAN JONGHYUN OPPA♡
Aku bakal up secepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REASON || JEON JUNGKOOK
Fanfiction"Alasan mengapa dia ada adalah, adanya sosok lain yang menggantikan hidupnya" Hingga mereka terlihat seolah bertujuh, namun sebenarnya berdelapan. Author : Gisung Gendre : Brothership, sad, angst, teenlife. Rated : T Chas : Jungkook, and all membe...