KIM SEOKJIN

4.6K 502 31
                                    

"Meskipun harap yang ku semogakan tak selalu nyata, tapi setidaknya masih ada semoga yang bisa kuharapkan"



Jungkook bersiul menuruni tangga menuju ruang tamu, tempat dimana ketiga temannya menunggu. Hari ini mereka berencana pergi, mengunjungi salah satu dari tiga orang yang kemarin malam Jungkook sebut dalam obrolannya bersama Suga. Jungkook terdiam di bawah tangga saat tiga pasang mata menatap intens kearahnya tanpa berkata apapun.

"Ada apa?" Tanya Jungkook sedikit kesal. Ia benci di perhatikan

"Lagi lagi putih." Dengus Taehyung memutar bola matanya setelah sebelumnya ia menatap jungkook dari bawah sampai ujung kepalanya. Jungkook tau apa yang Taehyung maksud, Taehyung membicarakan warna kaos yang ia pakai.

"Kenapa memang? Aku suka putih" Jawab Jungkook membentuk bibirnya menjadi garis lurus, tak suka tentang komentar Taehyung tentang pakaiannya.

"Sudahlah! Ini masih pagi, ayo berangkat" Suga yang memang tak sudi untuk mendengar perdebatan sepele antara dua orang yang sama keras kepalanya hanya berucap datar tanpa ekspresi lalu berjalan mendahului mereka. Taehyung kembali menatap Jungkook tajam, namun beberapa detik kemudian Taehyung menjulurkan lidahnya membuat jimin dan jungkook terkekeh pelan. Taehyung memang menyebalkan, bisa merubah kecanggungan menjadi cair seketika dengan tingkah konyolnya. Mereka bertiga berjalan menyusul Suga yang nampaknya telah duduk di salah satu jok di samping kemudi. Setelah dirasa siap, Jungkook menginjak pedal gasnya memulai perjalanan.



****



Tiga puluh menit berlalu, mereka sampai di tempat tujuannya. Sebuah rumah besar yang nampak lusuh dengan rumput yang mulai meninggi. Lembab, dan dindingnya mulai rapuh oleh lumut. Rumah yang nampak tak berpenghuni atau memang sudah tak layak untuk di tinggali manusia. Kemudian keempat orang keluar dari dalam mobil lalu berjejer menatap kearah rumah itu.

"Waw, kurasa rumahku lebih baik dari pada ini. Siapa orang yang sudi tinggal di rumah seperti ini Jungkook?" Ucap Taehyung yang memang diketahui dulu memiliki rumah kumuh tak terurus walau tak semenyedihkan rumah yang ia lihat sekarang.

"Namanya Seokjin. Kim seokjin. Seseorang yang Suga hyung kenal" Ucap jungkook yakin lalu berjalan mendahului ketiga temannya. Dengan ragu Suga, Taehyung, dan Jimin mengikuti dari arah belakang. Saat mereka hendak masuk, sorot mata salah satu diantaranya melirik keatas balkon, tempat seorang berdiri mematung dengan tatapan sayu. Melihat Jungkook berhenti, Jimin, Suga dan Taehyung pun berhenti lalu menatap pada arah pandang Jungkook. itu seokjin-fikir Suga- Wajahnya nampak berbeda dari terakhir kali mereka bertemu di sekolah sehari sebelum kasus itu terjadi, Seokjin terlihat lebih kurus dan berantakan.

"Kalian diam saja di ruang tamu, aku akan masuk untuk menemuinya" Ucap Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya, ia menatap orang itu tajam tanpa berkedip. Ketiga temannya yang sedari tadi diam akhirnya bergerak pergi, mereka tak mengerti apa yang terjadi,. apa yang terjadi dengan orang itu? apa dia pemilik rumahnya? Kenapa tatapannya kosong sekali. Terlebih Suga. Ia tak sama sekali mengerti dengan apa yang terjadi, Kim seokjin, sahabat baiknya dulu kini terlihat begitu kacau. Meski sudah satu tahun berlalu, Suga ingat betul Seokjin bukanlah sosok yang seperti sekarang, jiwa dewasa yang dulu menyeruak di dalam tubunnya kini terasa meredup. Kemana Seokjin yang dulu. Ada apa dengan dia?

Jungkook berjalan tegas menaiki tangga hingga masuk tanpa ijin pada salah satu kamar yang pintunya tak terkunci, terus melangkah menuju balkon tempat Seokjin berdiri. Setelah berada tepat di samping laki laki itu, sejenak jungkook menghela napasnya kasar lalu merogoh sesuatu di dalam sakunya-sebuah lolipop- pemuda itu membuka bungkusnya lalu memasukan ujung lolipop kedalam mulutnya. Dengan santai ia memasukan kedua tangannya kedalam saku celana, berdiri berdampingan dengan sosok yang sebenarnya lebih tua lima tahun dari dirinya. Meskipun begitu, seokjin tetap tidak bergeming, masih mematung dengan tatapan kosong tanpa sedikitpun terganggu oleh orang yang kini berada di sampingnya.

THE REASON || JEON JUNGKOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang