13

5.2K 216 0
                                    

"Vanooooo!!!!!ulet bulu!"Terik Sania refleks meluk Vano.

Vano yang melihat Sania histeris hanya tertawa terbahak-bahak ekspresi Sania yang sedang ketakutan membuatnya tertawa.

"Ya ampun San ini tuh cuma ulet bulu doang,ngga perlu di takutin kali!"ucap vano

"Ih tapi itu dia gerak-gerak gue geli,"

"Yaudah sini gue buangin,"Vano pun membuang ulet bulu yang berada di bahu Sania.

"Daritadi kek di buangin!"

"Yaudah kan udah gue buangin tuh ulet nya modus nya udah kali,"ucap Vano sambil terkekeh kecil

Sania langsung melepas pelukannya pada Vano,pipi Sania tiba-tiba memerah karena menahan malu.

"Ih siapa juga yg meluk lo, gue cuma refleks aja karna tiba-tiba tuh ulet bulu nemplok di bahu gue!"ucap Sania tak terima.

"Yaudah yok kita ke hotel udah sore juga entar anak anak nyariin,"

Mereka berjalan beriringan menuju hotel,baru kali ini mereka jalan berdampingan tanpa ada kata ribut.

Vano mengantarkan Sania sampai depan kamar hotel yang Sania tempati selama di puncak

"Yaudah sana masuk!"ucap Vano

"Iya ini juga mau masuk!Udah sono pergi ngapain masih disini!"

"Jangan kangen ya sayang,"goda Vano

Sania merasakan pipinya memanas karena ucapan Vano barusan,baru pertama kali di panggil sayang oleh seorang pria asing yang dengan tidak sopannya menyelinap masuk di kehidupannya.

"Siapa Juga yg kangen!"

Setelah mengucapkan itu Sania langsung masuk ke dalam kamar hotel dengan jantung yang masih berdebar.

"Udah jalan-jalan sama Vano nya San?"tanya Silvia yang sedang memakan keripik singkong di atas sofa.

"Iya udah,lo ngga jalan sama si Adzril?"tanya Sania pada Silvia.

"Baru juga balik gue"Balas Silvia.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara keduanya.

,Drrt....drrrt,

Tiba-tiba sebuah notifikasi dari line mengagetkan Sania.

RevanoRahardika: sekarang kamu ke balkon kamar hotel kamu ya.

SaniaSept: mau ngapain?.
   send.

RevanoRahardika: udah cepetan kamu ke balkon kamar kamu!.

Read.

Sania langsung berlari kecil menuju balkon kamar hotelnya,betapa terkejutnya ia melihat Vano berada di balkon sebrang kamarnya.

'loh kok Vano bisa di balkon samping kan kamar cowo ada di lantai atas ini Vano knapa bisa ada di balkon samping'Pikir Sania

"Gausah mikirin kenapa gue bisa ada di sini"

'

kok dia tau ya dia cenayang kah'


"Sotau!eh tapi ko lo bisa ada disitu itu kan balkon kamarnya Amila,Mutia,Alfina,wah abis ngapain lo!"

"Iya,gue nganterin si Bagus tadi kakinya si Alfina keseleo pas mao naek bukit,"

Revania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang