15

4.7K 197 0
                                    

Malam ini Vano dan Deri sedang berada di ruangan yang sama,terlihat seperti seorang kakak beradik.

"Eh anjir pj lo kunyuk!"ucap Deri

"Bacod lo,udh santuy ntar gue kasih,"

"Ngomong doang lo mah,dari kemaren bilang ntar gue kasih,tapi mana?"

"Udah ntar gue kasih beneran dah,ntar gue jajanin cilok mang Ikshan,"

"Bener ya,jajanin gue cilok mang Ikshan,"

"Ia bener,udah ah karang gue mau ngapel dulu ke rumah doi,"

"Yaudah sono yang udah punya doi mah beda,"

Vano pun menyambar kunci motor nya yang berada di atas nakas,lalu memakai jaket bomber hitam nya.

Saat melewati ruang keluarga,Vano melihat mamah nya sedang menonton televisi,dia pun berjalan ke arah mamah nya hendak izin untuk keluar sebentar.

"Mah,aku mau keluar sebentar ya,di kamar aku ada Deri lagi,"izin Vano pada Restu.

"Mau kemana bang?baru juga nyampe udah pergi lagi aja?"tanya Restu kepada anak laki-laki nya itu.

"Mau kerumah temen mah sebentar,"

"Yaudah jangan malam-malam pulang nya!"

"Siap bu boss,yaudah aku berangkat dulu ya mah,assalamualaikum,"ucap Vano sembari menyalimi tangan Restu

"Waalaikumsalam.

Restu hanya menggelenglan kepala melihat anak lelakinya yang sudah mulai beranjak dewasa itu.

_____

Tidak perlu memerlukan waktu lama,motor sport milik Vano sudah terparkir rapi di perkarangan rumah Sania yang di penuhi oleh mobil-mobil mewah,entah lah mobil siapa Vano tak peduli.

Vano pun menekan bell rumah milik Sania,tidak lama kemudian keluarlah gadis pujaan nya yang sudah mengenakan piyama bergambar kartun doraemon dengan bandana polkadot yang menghiasi kepala nya.


"Nyari siap--,loh Vano ko kamu ko ngga bilang mau main,"ucap Sania saat sudah membuka pintu rumahnya.


"Gak ada paketan aku,wifi rumah lagi eror,ini aja kesini mao wifi an"jawab Vano sambil cengengesan.

Sania hanya menggeleng-gelengkan kepala nya melihat tingkah Vano.

"Aku gak disuruh masuk ni,dingin tau diluar,"

"Hampir lupa,yaudah ayo silahkan masuk,"Sania mempersilahkan masuk.

Mereka pun beriringan masuk kedalam rumah yang bisa terbilang cukup besar itu.

"Eh tunggu deh,ini banyak bangat mobil ada siapa emang?apa emang mobil kamu semua?"tanya Vano.

"Oh itu,sodara aku lagi pada main,udh gapapa ayo masuk,"


Saat mereka smelewati ruang keluarga terlihat jelas keluarga besar Sania sedang berkumpul sambil bercanda ria.

"mampus gue keluarga nya banyak banget,kudu ngomong kek gimana ni gue"batin Vano

Sania yang melihat Vano tampak gugup seperti itu pun mengenggam tangan Vano erat.

"Udah gapapa keluarga aku gak gigit kok,"ucap Sania sambil membawa Vano mendekat ke keluarga nya.

Saat sudah sampai semua mata tertuju pada Sania dan Vano tidak terkucuali pun.

"Asik!sania bawa cowo"

"Aah tante Riska dikit lagi pengen dapet menantu ni,"

"Sania sudah besar ya"

"Gak nyangka Sania udh punya pacar kirain jomblo"

"Sania pinter bangat nyari cowo,ganteng begitu"

"Bule anjir cowo Sania"

Banyak lah ocehan-ocehan terdengar di telinga Sania dan Vano semakin membuat Vano gugup.

"Kenalin pacar Sania"

Sania yang melihat Vano hanya diam saja pun menyikut lengan Vano.

Vano tak mengerti kode Sania pun hanya diam saja.

"Vano kenalin diri,"

Vano pun merapikan baju nya yang agak berantakan.

"Kga malu maluin amat lah gue"batin Vano

"Kenalin nama saya Revano om,tante,abang biasa di panggil Vano,pacarnya Sania"ucap Vano sambil tersenyum manis.

"Udah ya kan udah pada kenal, Sania sama Vano mau ke halaman belakang bye!"ucap Sania lalu membawa pergi Vano.

Sania memang begitu sama keluarga nya atau sepupu nya suka asal jeplak dan bercanda,keluarga Sania memahami nya,biasa Jakarta asli.

Sania dan Vano pun telah sampai di halaman belakang rumah Sania di sana tertampang jelas tanaman-tanaman hias milik bunda Sania,dan juga lampu-lampu hias yang menjadi alat penerangan di tempat ini.

"Hampir lupa kamu mau minum apa Van biar aku bikinin?"tanya Sania saat sudah duduk di gazebo yang berada di halaman rumah nya.

"Bebas,"

"Te anget aja ya males bikin jus aku,"ucap Sania dan di angguki oleh Vano.

Sania pun pergi untuk membuatkan Vano teh hangat.

Tidak lama kemudian Sania kembali dengan nampan yang berisikan 2 teh hangat dan beberapa cemilan untuk mereka makan.

"Maaf cuma ada ini hehehehe,"ucap Sania

"Gapapa kok,"

"Di minum Van"ucap Sania.

Beberapa menit hening menyelimuti keduanya.

"San kamu punya gitar gak?aku bosen ni,"ucap Vano

"Gitar?ada mau aku ambilin?"tanya Sania

"Yaudah tolong ambilin ya"jawab Vano

Sania pun pergi ke kamar nya yang berada di lantai dua,untuk mengambil gitar miliknya.

































Jangan Lupa Vote+coment gengs

Revania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang