39

3.6K 154 1
                                    

1 tahun kemudian

Hari ini,ya tepat pada hari ini satu tahun Vano koma dan masih blm ada tanda-tanda jika Vano akan siuman dari tidur panjangnya itu.

Dan tepat pada hari ini juga Vano dan Sania sudah menjalin hubungan selama 6 tahun ini.Ya hari ini aniversary ke 6 tahun mereka.

"Van bangun kamu udah tidur 1 tahun loh lama banget ya?ngga bosen apa tidur mulu,emang kamu lagi mimpi apa sih sampe tidak bangun-bangun,"kata Sania sambil menopang wajahnya,tangan Vano sebagai tumpuan.

"Woi Pano bangun!gue kangen nih sama lo, gue nggak ada temen buat ngelawak bareng,"ucap Rendi asal.

"Elah,ni bocah gabisa di ajak serius banget ya,"ucap Deri sambil menggelengkan kepala.

"Ya allah gue masih waras ya,gue juga ngga bakal mau serius sama lu jijik bege,"

"Bodo Ren bodo,"

"Udah kenapa,jadi pada ribut sih,"lerai Amila.

"Dew,urusin tuh cowok lo,suruh minum obatnya biar gilanya gak kumat disini,"ucap Bagus yang sedang memangku sebuah gitar.

"Gue gak gila,"

"Berisik!pergi aja sana lo!"kini Sania ikut bersuara.

"Astaga Sania,lo jahat banget sumpah,masa gue di usir sih,"ucap Rendi dengan nada yang di buat-buat.

"Sekali lagi lo lebay kaya tadi gue timpuk lo pake sepatu gue!"

"Eh anjir beneran,iya deh iya gue keluar,"

Rendi pun keluar dari ruang rawat Vano.

Orang tua Vano?dia sudah memperyakan mereka semua untuk menjaga Vano kala kedua orang tua Vano sedang berada urusan di luar.

Sania pun selalu setia menunggu Vano sadar.Bahkan dia rela jika harus bolak-balik ke rumah sakitnya dan rumah sakit Vano di rawat,padahal rumah sakit itu berjauhan.

"Gue balik duluan ya?soalnya adik gue di rumah sendirian gaada yang jagain,"ucap Dewi.

"Yaudah sana,tapi balik lagi ya,"

"Iyee gue balik lagi,"

"sama si Rendi?"tanya Alfina.

"Iya sma dia,yaudah gue pergi bye,"

Setelah itu Dewi pun keluar dari ruangan Vano.

Sedangkan yang lain masih setia menunggu,menunggu Vano sadar dari tidur panjangnya.

"Maen uno yuk,gue bawa uno nih,"ucap Deri.

"Ayo!ayo,gue juga bosen harus main monopoli terus,"jawab Amila.

"Lo mau ikutan ngga San?"tanya Bagus.

"Ngga deh,gue liatin aja,"balas Saniam

"Okee kita main dulu ya,"

"Mutia gue minta bedak punya lu dong buat coret muka bocah yang kalah,"ucap Zalfa.

"Ambil aja di tas,tapi jangan banyak-banyak ya mahal itu bedak,"

"Yaelah bedak 15 ribu dua aja ge,"celetuk Silvia asal.

"Sembarangan lo kalo ngomong,itu beli di Paris kali,"

"Terserahlah ya,"

Sania hanya terkekeh melihat sahabat-sahabatnya yang absurd semua.

Matanya beralih menatap Vano yang sedang terbaring lemah.

"Van kamu kapan bangun?sekarang aniversary  kita loh, kamu ngga ada niatan buat ngerayain?"ucap Sania pelan namun Zalfa yg sedang mengambil bedak di atas nakas pun masih bisa mendengar.

Revania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang