40

3.9K 150 3
                                    

"Yeay!langgeng terus ya kalian,"

"Makasih,"

Mereka mulai memotong kue dan membagikan setiap satu potongan kepada sahabat-sahabatnya.

"Yaelah udah dapetmakanan aja pada kabur,"ucap Sania ketus.

"hehe yakan kita juga mau nyari angin San, udahlah kalian di sini aja jangan kemana-mana,"jawab Dewi.

"Angin kok dicari,"celetuk Vano.

Mereka semua pun pergi dari ruang rawat Vano dan hanya tersisa Sania,Vano dan Rendi yg sedang tertidur di sofa.

"San sini deh,"ucap Vano sambil menggibaskan tangan nya supaya Sania mendekat.

"San aku kangen sama kamu,"

"Aku lebih kangen sama kamu,"

"Udah sama-sama kangen,"

"Kamu sih demen banget tidur panjang,"ucap Sania sedikit menyindir.

"Ya mana aku tau kalo bakal begini,"

"Jangan bahas lagi,"ucap Sania dan mulai mencari tempat ternyaman di dada bidang Vano.

"San aku boleh ngomong?"

"Ngomong aja Van,kenapa harus izin dulu,"

"Aku serius,"

"Aku lebih dari kamu,"

"Dengar baik-baik,"

Sania pun mengangguk.

"Aku emang bukan Nathan yang bisa ngejagain kamu dengan cara-cara unik kaya Nathan ngejagain Salma,"ucap Vano.Sania hanya mendengarkan lanjutan dari ucapan Vano "Aku juga bukan Hema yang bakal bikinin kamu surat cinta yg begitu romantis kaya Hema buat surat cinta untuk Starla," Vano menarik napas nya "Aku juga bukan Dilan yang bakal rela buang waktu untuk cari telefon pinggir jalan untuk membunuh rindu Dilan saat rindu sama Milea,"ucap Vano lalu mengambil tangan Sania *gatau dialognya bener apa ngga:v author kata-katanya nyari google:v*

Sania terbelalak saat Vano ngomong seperti itu bahkan sempat terkejut.

"Sania Septiyani, kalo suatu saat nanti aku udah ngga ada di dunia ini aku mau kamu jangan tangisin aku,jangan buang air mata kamu yang mahal ini untuk menangisi aku,"

Tes
Air mata Sania jatuh tanpa bicara,jatuh dengan sendirinya.

"Kamu ngomong apa sih,aku gabakal nangis karena apa?karena kamu gaakan ninggalin aku,dan aku percaya itu,"

"Suatu saat nanti aku pasti bakal pergi San,"

"Cari pembahasan lain!"ucap Sania datar.

"Kamu bawa gitar ngga?"tanya Vano

"Bawa kok,emang kenapa?"

"Ambilin dong,aku mau nyanyi buat kamu,"

"Emang bisa?"

"Bisa lah,apasi yang Vano gabisa,"ucap Vano dengan pdnya.

Sania turun dari brankar Vano dan mengambilkan gitar sesuai apa yang Vano Minta.

"Mau nyanyi apa si emang?"tanya Sania.

"Mau nyanyi apaan ya aku,lupa judulnya,"jawab Vano sambil menganggaruk tengkuknya.

"Si dodol! mau nyanyi tapi gak tau mau nyanyi apa,"celetuk Sania.

"Itu loh San,yang dibawain sama payung teduh,"

"Sedikit cemas banyak rindunya?"tebak Sania.

"Bukan,apaan sih ya Vano lupa nih,"jawab Vano kesal sendiri.

Revania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang