"Qiran Nur Aisha?" absen guru matematika di depan sana.
"Hadir, Bu" ucap cewek itu seraya mengangkat tangan kanannya.
"Pradiptha Raditya?" panggil guru di depan sana.
Cowok ini cuma angkat tangan pertanda dirinya ada di kelas itu
"Purnomo?" lanjut guru itu.
"Saya Bu di sini hadir" jawab Purnomo
Tiba-tiba, Adiib menoyor kepala Radit dengan muka yang gak bisa dibilang biasa.
"Dasar anak salah gaya!"
Radit cuma lihat Adiib dan bersikap gak mau perduli.
Toh Adiib juga enggak bermanfaat.
***
Hari ini langit terlihat mendung. Tidak seperti tadi, yang begitu terik matahari muncul.
Radit terduduk di kursi kamarnya dengan komik Si Juki; lika-liku anak kost.
"Gue nanti ngekost kayak Juki gak ya? "
Setelah mengucapkan itu, handphone milik Radit berbunyi memenuhi ruangan kecil ini. Ternyata suara itu dari aplikasi yang berikon hijau, yaitu line.
Adiib Pujangga
Heh anak salah gaya!
Gue punya rahasia si iran nih
Lu mau tau gak?
Masih anget gila!
Kok laporan ke gue?
Ke emak bapaknya noh
Ih ini serius goblok!
Ini tuh menyangkut masa depannya si iran.
Lo kan anak paling sok tahu sedunia
Emang paan?
Kepo juga kan lo.
Dasar anak salah gaya
Setan!
Lu mau didengerin gak?
Kalau enggak yaudah!!!
Otw offline
Jadi si iran itu tuh ya dia maunya cowok yang istimewa
Gak nyambung banget anjerrr!
Gue kira tentang olimpiade kek apa kek.
Ini kok tentang cowok.
Jadi bete gue anjir.
Ya kan gue bilang masa depan.
Gue gak salah dong.
Kan arti masa depan itu berarti pasangan.
Lu nya aja yang goblok.
Damat anjir.
Gak duli.
Offline
Radit melempar handphonenya dengan malas. Harinya sudah hancur, dan semakin hancur karena Adiib yang idiotnya minta ampun. Untung Radit tahan duduk sebangku dengan Adiib.
Omong-omong soal Iran, eh maksudnya Qiran, maklum kebiasaan manggil Iran gegara Adiib. Radit selalu memperhatikan gadis itu, gerak-geriknya, cara bicaranya, cara memperlakukan sesama dan cara belajarnya.
Kok Radit jadi mikirin Qiran ya? Padahalkan dia bisa mikirin yang lain.
Dasar aneh!
Terima kasih telah membaca!
Rumah, 1 Januari 2018, Des, Si Author Jarang Senyum.
NB: Jangan lupa jejaknya sobat!
KAMU SEDANG MEMBACA
QIRAN
Teen FictionSeputar hidup Qiran yang hanya sekolah dan rumah. Semakin lama, rumah tidak pernah dia rasakan lagi menjadi rumah yang sesungguhnya. Yang dia rasakan hanya bangunan yang sepi, dan dia harus bertahan di dalam. Qiran tidak merasakan pulang lagi. Sehin...