Kamu gak boleh kayak gitu Fath, Noni itu berniat baik sama kamu!!" Nesya Berdiri dan langsung menghampiri Fathur yang sedang berada di rooftop sekolah. Fathur sedang bersandar sembari menikmati Hembusan Angin yang kencang dari Atas sana
"Yang gue lakuin itu bener Nes, dia itu bisanya Cuma malu-maluin gue! Lo gak liat Nes? Seisi kelas ngetawain gue. Dan itu termasuk lo!" Fathur menunjuk wajah Nesya dengan sangat Kasar meski ia sama sekali tidak menyetuh wajah dari Sahabatnya itu. Namun, sikapnya terlihat begitu kasar.
"Tapi gak seharusnya kamu kayak gitu fath! pantes aja selama ini gak ada perempuan yang mau deketin kamu. Ya mungkin karna Sikap kamu yang begitu Arogan!!" Nesya menghela nafas sebentar dan kembali melanjutkan Perkataannya "kamu memandang orang yang kamu benci itu selalu salah,sekalipun orang itu berniat baik sama kamu!! Aku kecewa fath, aku gak nyangka kamu kayak gini!!" Nesya membalikan Tubuhnya dan berlalu meninggalkan Fathur sendirian
Pantes aja selama ini gak ada perempuan yang mau deketin kamu. Ya mungkin karna sikap kamu yang begitu arogan~
Iya Nes, gue emang arogan. Batin fathur
***
Bel pulang sudah berbunyi, seluruh siswa-siswi berhamburan keluar untuk pulang kerumahnya masing-masing
Fathur mengajak Nesya untuk pulang bersama. Namun kali Ini Fathur mengajak Nesya untuk pergi kesuatu Tempat. Tempat Yang sangat Fathur sukai dan nikmati keindahannya
Dimotor, Nesya bungkam tanpa Suara. Mungkin Nesya masih kecewa dengan sikap Fathur yang Begitu Kasar dengan Noni
Hampir Kurang Lebih 15 menit perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai disebuah Gedung Tua yang sudah tak terpakai.
Fathur mengajak Nesya untuk ikut kedalam bersamanya. Awalnya Nesya menolak, ia takut. Suasana Digedung Tua itu sangat mengerikan, tetapi Menjadi biasa saja setelah kedatang Pak wirno sebagai penjaga gedung itu
Fathur dan Nesya menaiki anak Tangga untuk sampai diatas Rooftop. Fathur juga menggenggam Tangan Nesya untuk meyakinkan padanya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Setelah sampai dirooftop tersebut, mereka berdua pun disambut dengan pemandangan yang sangat Indah dan menakjubkan. Dari atas sana, mereka bisa melihat kemacetan di Ibukota yang sangat Padat, mereka juga bisa melihat betapa Kecilnya orang-orang yang dilihatnya dari atas sana.
"Sejak kapan kamu ketempat ini fath?" Tanya Nesya yang seakan-akan takjub melihat tempat ini
"Sejak Aku bermimpi."
"Bermimpi?" Nesya bertanya-tanya
"Gue pernah mimpi untuk bisa terbang. Tapi gue sadar itu hal yang gak akan mungkin pernah terjadi. Sampai akhirnya gue menemukan tempat ini yang gue Fikir Rasanya gak beda jauh pada saat gue terbang diudara." Fathur menghela Nafas "gak masuk akal memang, tapi ini pendapat gue. Gak perduli orang mau ngomong apa." Nesya menggeleng-gelengkan kepala
"... lo gak ngerti ya gue ngomong apa?" Tanya fathur pada Nesya yang dijawab dengan anggukan.
"Sama gue juga nggak ngerti. Haha" Nesya memukul Bahu Fathur secara pelan sebelum akhirnya mereka berdua tertawa
Nesya senang bisa melihat Fathur tertawa ria seperti ini. Karna Yang Nesya tahu, sosok fathur itu sifatnya pemarah, bahkan jarang sekali Nesya melihatnya tertawa seperti ini.
"Aku suka kamu yang seperti ini." Seketika Fathur berhenti tertawa dan terfokus pada Nesya
"Why?"
"Sering-sering ketawa ya Fath, aku suka." Nesya mengacak-acak Rambut Fathur "jangan marah-marah mulu, nanti rambut kamu yang berwarna hitam ini bisa-bisa berubah menjadi putih dalam waktu sebulan. Emangnya kamu mau?"
"Iya Nes, gue akan berusaha supaya gue bisa kontrol emosi." Fathur menggenggam Tangan Nesya
Tiba-tiba handphone Fathur bergetar, tanda panggilan masuk
DRTDRTDRRRTTDRTTT
"Hallo fathur.." terdengar dari arah sebrang sana suara wanita yang berumur 40 tahun berbicara kepada Anaknya
"Kenapa mah?"
"Mamah ada meeting dadakan, papah kamu gak ada yang jagain. Pulang sekarang nak, kasihan papah kamu sendirian.."
"Kenapa bukan mamah aja yang jaga papah? Papah itu butuh dukungan dari seorang istri mah. Kenapa sih, mamah selalu sibuk dengan urusan mamah sendiri? Fathur jadi curiga."
"Please sayang, ini bukan waktu nya untuk berdebat. Mamah akan pulang nanti malam. Jaga papah kamu baik-baik ya..."
"Tapi mah_____"
Tut...tut...tut...
Argh.. sialan. Gumam batin Fathur
"Ada apa Fath?" Tanya Nesya pada Fathur
"Biasa," jawab Fathur seadanya. Nesya sudah tahu betul apa yang terjadi dikeluarga Fathur. Sebagai sahabat yang baik, Nesya selalu berusaha supaya bisa menjadi pendengar yang baik disaat Fathur mencurahkan isi Hatinya
"Pulang sekarang fath, Om Diko butuh kamu," titah Nesya pada Fathur. Kalau sudah Nesya yang turun tangan Fathur bisa apa? Menolak? Mana mungkin sanggup.
Akhirnya Fathur pulang dan menemani Papahnya yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Ini semua demi Nesya!! Catat demi Nesya!! Kalau bukan Karna Nesya ia tidak akan mau pulang kerumah. Bukan karena ia tidak sayang dengan Papahnya, ia melakukan itu karna ia ingin Dita sebagai mamah sekaligus istri dari Papahnya mampu mengurus rumah tangga nya dengan baik, tidak seperti ini yang hanya mementingkan pekerjaan
🐾🐾🐾🐾
Episode dua sedikit dulu yaaaa!!!😘
Salam
@irathahira_
![](https://img.wattpad.com/cover/131112981-288-k893507.jpg)