4

28 2 2
                                    

Fathur dan Nesya berjalan beriringan menuju Aula olahraga, hari ini mereka akan bermain Basket. Tim pertama akan dimulai dari tim laki-laki, selanjutnya disusul dengan Tim perempuan

Seperti biasanya, Fathur terus membujuk Nesya untuk tidak ikut praktik olahraga. Masalahnya, Fathur tahu betul kalau tubuh Nesya tidak bisa kecapek'an atau mudah sakit. Dan seperti biasanya juga, Nesya selalu mengelak perintah Fathur khusus masalah ini

"Nes, jangan ikut pokoknya!!" Mendengar perkataan Fathur yang menyebalkan, Nesya semakin mempercepat langkahnya

"Nes, lo tuh dibilangin malah kayak gitu sih!!"

"Kepala batu,"

Nesya menghentikan langkahnya dan menatap Fathur Intens

"Kamu nyebelin banget Fathur, Aku gak kenapa-napa. Jadi please, jangan Rese,"

"Tapi----,"

"Aku gak papa Fathur, aku cuma main satu Set aja kok," Ucapnya sekali lagi untuk benar-benar memastikan Fathur

"Oke," Fathur mengalah dan membiarkan Nesya ikut bertanding Basket

Nesya pun bergabung dengan teman-temannya ditribun untuk melihat Fathur tanding Basket dengan kelas lain, Tak lupa ia juga sudah siap menyiapkan Smartphone nya untuk memotret setiap gerak-gerik Fathur

"Gue tanding duluan ya, lo disini aja jangan kemana-mana." Fathur berpesan pada Nesya

"Udah beli minumnya?" Tanyanya

Nesya Mengangguk dan menujukan dua botol air mineral yang saat ini ia pegang

"Oke, doa'in gue biar kelas kita menang. Hadiahnya lumayan buat beli Choky-Choky sepack, haha," Nesya mendorong bahu Fathur pelan

"Awas gigi kamu rontok nanti, gara-gara kebanyakan makan coklat," Setelah itu Fathur pun meninggalkan Nesya sembari menyunggingkan senyumnya

Nesya pun membalas senyuman dari Fathur. Setelah itu Nesya khusu menyaksikan Fathur bertanding Bola Basket

🐾🐾🐾

Fathur berjalan kearah tribun dan berusaha untuk memeluk Nesya. Dengan Cepat Nesya pun menepis tangan Fathur

"Ih fathur, kamu lagi keringetan gitu juga."

"Gak papa, anggap aja sebagai hadiah kan gue menang," Ucapnya dengan merasa bangga. Ya, Kali ini Fathur berhasil mencetak poin dengan memasukan Bola kedalam Ring lawan dengan sebanyak-banyaknya

"Nggak Fath, nanti alergi aku kambuh lagi kena keringat kamu. Hehe,"

"Parah ya, sekarang udah bisa ngeledekin gue," Fathur bertolak Pinggang, dan menaik turunkan alisnya "enaknya diapain ya? Hmm,"

"Fath, jangan!!" Ucap Nesya sambil menutup pinggangnya dengan kedua tangan nya

"Bodo," Fathur pun mulai mengelitiki pinggang Nesya

"Fath, gila kamu. Udah-udah, ampun deh aku gak kuat kalau masalah dikelitikin," Nesya pasrah dan akhirnya Fathur pun menghentikan perbuatan konyolnya

"Mau minum," Pinta Fathur pada Nesya tanpa merasa berdosa

"Ini," Nesya memberikan Satu botol air mineral yang langsung diminum Oleh Fathur tanpa tersisa sedikitpun

"Lagi Nes, masih haus," Pintanya lagi. Nesya mendengus kesal "nanti buat aku mana? Kamu kalau minum kebiasaan deh gak cukup satu."

"Nanti gue beliin Nes, bener deh gak bohong. Lagian mana pernah gue bohong sama lo," Ucapnya sambil membuka tutup Botol yang kedua

"Iya iya, yauda aku Main basket dulu. Kamu jangan lupa beliin aku air ya fath, terus kamu disini aja liatnya jangan kemana-mana,"

"Siap bu bos," fathur pun duduk ditribun bagian paling depan, dia ingin memberi semangat pada Nesya.

"Semangat Nesya, Lo pasti bisa," Teriaknya dari bangku penonton. Nesya pun tersenyum dan pertandingan dimulai

Sambil menunggu pertandingan Selesai, Fathur bergegas ke Kantin untuk membeli minum dan makanan ringan pesanan Nesya. Sejak berteman dengan Nesya dari kecil, sekalipun Fathur tidak pernah membuat Nesya menangis. Fathur memang terlihat sombong, jutek, bahkan tidak perduli tapi itu semua hanya berlaku pada Orang lain, tidak untuk Nesya. Fathur merasa bahwa Nesya-lah satu-satunya manusia yang mengerti akan keadaan dan perasaannya. Ibunya sendiri kalah tempat dihati Fathur daripada Nesya

🐾🐾🐾

Fathur membuang kantung makanannya kesembarang Arah ketika melihat Tubuh Nesya dibopong oleh david. Dengan Cepat, Fathur mengejar David untuk ikut ke UKS

"Fathur," teriak Luna dari belakang. Fathur tidak memperdulikannya, ia hanya fokus pada keadaannya Nesya

Luna meraih kantung yang berisikan makanan itu dan membawanya Ke UKS untuk menyusul Fathur

Sesampainya Disana, Nesya langsung dibaringkan diatas Kasur dan diberi oksigen. Nesya memang mempunyai Asma. Sejak kecil, Orang tuanya melarang Nesya untuk melakukan hal-hal berat, bukan karna mengekang tapi kalau Nesya sampai kecapek'an ya seperti inilah contohnya. Nesya pingsan, dan sekalipun sudah siuman, ia merasa sesak dibagian dadanya

"Nes, bangun Nes! Jangan bikin gue panik," Fathur mengusap pucuk kepala Nesya

"Nesya gak akan kenapa-napa, dia cuma kecapek'an aja," Ucap David menenangkan

Fathur bangun dan menatap David sinis "Darimana lo yakin kalau Nesya gak akan kenapa-napa? Memang nya lo Dokter? Lo tahu apa tentang Nesya? Gue yang lebih tahu segalanya tentang dia dibanding lo,"

Melihat perdebatan diantara keduanya, Luna datang dan berusahs untuk menenangkan Fathur. Luna juga mengisyaratkan kepada David untuk meninggalkan ruangan Itu

"Fath, ini makanan kamu," Luna memberikan Kantung berwarna hitam itu pada Fathur

"Gue gak butuh," Ucapnya singkat

Dan entah mengapa, bukannya hanya Nesya yang merasa Sesak. Tapi kali ini Luna ikut merasakannya, walaupun beda penyebab

"Oke, Aku panggil dokter dulu ya. Biar Nesya nya langsung diperiksa," Luna berusaha untuk bersikap sabar, meskipun dihatinya ingin menjerik

"Secepatnya," titah Fathur

Luna mengangguk dan menghubungi dokter tersebut, dari Raut wajah Fathur terlihat sekali kekhawatiran yang mendalam. Luna seringkali membayangkan kalau saja ia bedara di posisinya Nesya. Beruntung sekali bukan? Setiap harinya ia akan diperhatikan Oleh Fathur, bahkan perasaan Sayang dan Cintanya Fathur akan utuh untuknya. Sebuah mimpi yang sangat sulit dicapai

"Aku udah hubungi dokternya, sebentar lagi datang," Luna duduk disamping Fathur "Tenangin diri kamu Fath, Nesya gak kenapa-napa. Kalau kamu berfikiran buruk terus, nanti yang ada malah jadi doa lho,"

Fathur menengok kearah Luna "iyaa," ia terus menggenggam tangan Nesya "Gue cuma khawatir aja Lun,"

"Aku paham fath, ke khawatiran yang kamu rasakan sama halnya dengan kekhawatiran yang merundup hati aku," tanpa sadar Luna hampir saja berkata lebih pada Fathur

"Maksudnya?"

"Ah, nggak. Aku bikin teh dulu ya," Luna pun beranjak pergi untuk menghindari pertanyaan Fathur selanjutnya

Fathur pun merasa tidak Enak, ia takut ada sesuatu yang sengaja disembunyikan Oleh Luna. Dari gerak-gerik Luna pada saat bersamanya, sebenarnya Fathur sudah bisa menebak bahwa luna menyukainya. Tapi Fathur tidak akan bisa membalas perasaannya, karna sampai sekarang Nesya-lah yang mengisi ruang Hati Fathur. Walaupun cintanya bertepuk sebelah tangan

🐾🐾🐾

Yeayy akhirnya sempet juga ngetik dilapak ini 😅
Khusus dilapak ini, persepisode nya sedikit-sedikit aja ya.
Soalnya kalau satu episode kebanyakan takut bacanya bosen hehe

Salam

@irathahira_

Coretan Tinta BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang