3

28 1 0
                                    


Keesokan Harinya~

Luna melangkahkan kaki ketika ia melihat sosok Fathur ada dibelakangnya,seperti permintaan Fathur kemarin ia akan menjauh asalkan Fathur Bahagia.

Fathur yang menyadari sosok luna pun langsung mengejar Luna dan mencoba untuk meraih Tangannya. Namun, semakin fathur mengejarnya semakin cepat juga Luna melangkahkan Kakinya. sampai akhirnya Fathur bisa Menghentikan langkah Luna karna kini Fathur berada Tepat dihadapan Luna. Sebelum fathur membuka suaranya Luna yang sedari Tadi menyadari Keberadaan Fathur hanya bisa menundukan kepalanya

"Gu-e ma-mau minta maaf" ucap fathur dengan Gugup

"Untuk apa?" Luna masih setia dengan posisi kepala yang ditundukkan

"Untuk perkataan gue yang kemarin!" Kini fathur Mengangkat Wajah Luna secara perlahan dengan Jarinya

"Lo nangis ? " fathur melihat Wajah Luna yang sudah dibasahi dengan Airmata itu. Fathur pun semakin merasa bersalah,kali ini ia benar-benar akan meminta maaf kepada Luna Tanpa mendapatkan Saran Dari Nesya sebelumnya

"...gue minta Maaf Luna!" Lirihnya sekali lagi
Luna pun terkejut bukan Main, bagaimana tidak. Fathur memanggilnya dengan Panggilan Luna tidak seperti biasanya yang memanggilnya dengan sebutan NONI itu.

"Fathur Manggil Luna?" Kini Luna mulai membuka suaranya sembari menyeka Airmatanya itu

"Hmm.. gue Minta maaf ya Luna. Gue udah kasar sama lo kemarin!" Kini Fathur mengenggam Tangan Luna dengan Erat. Lagi-Lagi Luna hanya bisa merasakan Detakan Jantungnya berdegup lebih kencang seperti biasanya. Ia sesekali mencubit pipinya untuk memastikan bahwa kali ini ia tidak mimpi. Sosok fathur yang biasanya Acuh kepadanya Kini Meminta maaf langsung sembari menggenggam Tangannya dengan Erat. Rasanya aku ingin sujud syukur. Ucap Luna batinnya

"I-iya Fath,gak apa-apa!" Luna pun menebarkan senyumnya. Kini Luna dibuat Salah tingkah Oleh Fathur. Fathur membuka Kacamatanya itu lalu jarinya mengusap Cairan bening yang keluar dari Mata Luna. Rasanya Luna ingin sekali memeluk Fathur saat ini juga. Lalu Fathur memegang kedua pipi Luna dan berkata "jangan Nangis lagi ya! Airmata lo itu mahal. Gak pantes lo nangisin Cowok sebrengsek gue Lun." Setelah fathur berkata seperti itu fathur langsung melangkahkan kakinya untuk ke kelas.

Sementara Luna masih bertahan diposisinya, ia masih merasakan Lembutnya Tangan Fathur ketika menyentuh Wajahnya. Luna masih sangat merasakan itu, Ini seperti Mimpi bagi Luna.

***

Setelah sesampainya dikelas, fathur langsung membanting tasnya diatas Kursi. Lalu disusul dengan Tubuhnya yang bersandar diatas kursi dengan perasaan Leganya. Akhirnya kini sosok fathur bisa bersikap Lembut tidak hanya kepada Nesya melainkan kepada Luna juga.

Nesya pun menghampiri ketempat duduk Fathur. Dan menanyakan Kabarnya Hari ini seperti biasanya.

"Hai fath, gimana kabar kamu hari ini?"

"Lega" ya, hanya satu kata yang bisa fathur katakan kepada Nesya Tentang perasaannya Saat ini.

"Kamu udah minta maaf ke Noni?" Tanya Nesya kepadanya.

"Hmm.. oh iya gue Rasa dia lebih seneng kalau dipanggil Luna. Jadi lo juga harus panggil dia dengan Panggilan Luna ya Nes!" Ucap Fathur yang diangguki Oleh Nesya

Coretan Tinta BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang