11

22 1 0
                                    

Mungkin ini isyarat dari tuhan kalau gue harus buka hati untuk yang lain
.
.
Fathur Aldry Mahesa

***

Menahan Rasa untuk tidak cemburu itu Sulit, apalagi Cemburu terhadap seseorang yang bukan milik kita. Itu sangat Menyakitkan bagi mereka yang merasakannya.

Jauh dari Kata sempurna, Itulah Fathur yang sebenarnya. Baginya Cinta itu hanya ada Satu. Ya, Satu untuk selamanya. Kalaupun ada Cinta ke dua dia sangat meyakini bahwa itu hanya sebagian Kecil egoisnya untuk menjadikan Cinta yang lain sebagai pelampiasan.

Sudah hampir satu minggu Fathur mulai terbiasa melihat kedekatan Nesya dengan David yang semakin hari semakin Dekat. Fathur tertawa Miris, setidaknya ini adalah kebodohan terbesarnya karna ia telah mencintai Sahabatnya sendiri meskipun ia sudah tahu bahwa Resikonya akan sesakit ini.

"Fath," Nesya memegang Bahu Fathur pelan "udah satu minggu kamu diemin aku, kalo aku ada salah aku minta maaf tapi Please jangan kayak gini," Nesya duduk disamping Fathur dengan Mata berbinar penuh Harapan.

"Bukannya lo yang diemin gue duluan?" Tanya Fathur dengan Nada meremehkan

"Iya, aku kayak gitu karna punya alasan fath," jawab Nesya jujur "aku ngelakuin ini karn...."  fathur memotong Ucapan Nesya "Karna lo mau ngejaga perasaan David kan?"

Nesya menggenggam tangan Fathur, detak jantung Fathur  pun mulai tak teratur. Tolong Nes jangan lakuin ini kalo lo cuma anggap gue hanya sebatas sahabat.

"Fath, ayolah jangan kayak gini."

Fathur merubah posisi tangannya dengan merangkul Nesya. Nesya pun menyandarkan kepalanya didada Bidang Fathur "lo takut ya kehilangan gue?" Tanya Fathur dengan Percaya dirinya

Dan Nesya pun mengangguk "Selain Papah dan Mamah yang ada dihidup aku, kamu juga termasuk salah satunya. Aku gak akan pernah bisa tenang kalo salah satu diantara kalian menghilang atau bahkan pergi dari aku." Sederhana, Namun perkataan Nesya sangat berarti bagi Fathur

"Gue akan selalu ada disamping lo, apapun keadaannya." Fathur mengusap Lembut pucuk kepala Nesya

🐾🐾🐾

"Kamu kenapa, kayak nya bahagia banget," Tanya Luna dengan Rasa penasaran.

Ya, wajah Fathur seketika menjadi Ceria dan tidak Lesu seperti kemarin

"Gue sama Nesya udah baikan," fathur berterus terang

"Ohh," Luna ber'Oh Ria "aku ikut seneng juga dengernya, walaupun ya aku udah bisa nebak kedepannya bakal kayak gimana," Luna memalingkan Pandangannya setelah mengatakan itu

"Lo kenapa?"

"Sebelumnya aku Minta maaf kalo aku terdengar Egois. Aku bingung harus merasa sedih atau bahagia. Disaat hubungan kamu dengan Nesya renggang, aku melihat kegelisahan diwajah kamu yang tidak ada hentinya. Disisi lain..." Luna menggantung perkataannya sejenak

"Gak papa jujur aja, gue akan jadi pendengar yang baik," Ucap Fathur santai

"Ya, disisi Lain aku merasa senang. Karna itu kamu jadi lebih dekat dengan aku, meskipun bukan keinginan aku untuk melihat kamu terpuruk seperti kemarin,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coretan Tinta BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang