Bukan Cintamu yang salah, tapi ini soal ketidak pekaanku terhadap perasaanmu
.
.
.
~Fathur Aldry Mahesa~***
Nesya menangis sejadi-jadinya pada Saat Luna mengeluarkan semua isi hatinya, Ketidak sukaannya terhadap Nesya yang selama ini selalu diprioritaskan Oleh Fathur. Luna mendorong Tubuh Nesya hingga jatuh ketanah, tatapan mata elangnya yang begitu tajam mampu membuat Nesya ketakutan dan menunduk
"Lo itu cuma cewek ganjen yang sok jual mahal!" Ucap Luna sembari menunjuk wajah Nesya Kasar dengan jari telunjuknya
"Apa sih yang Fathur suka dari lo? Jelas-jelas gue selalu ada buat dia tapi kenapa lo terus yang dilirik?" Luna tertawa miris "Coba aja lo gak ada didunia ini, pasti sekarang fathur sudah jadi milik gue,"
"Aku minta maaf Luna, aku gak bermaksud untuk merebut Fathur dari kamu. Lagipula aku sama Dia hanya sebatas teman dekat, gak lebih," Nesya mencoba menjelaskannya pada Luna sambil berlinang Air mata. Seumur hidupnya ia tidak pernah diperlakukan kasar seperti ini
"Bulshit!! Gue benci sama lo!! Mulai sekarang kita bersaing untuk mengambil hati Fathur," Luna mendekat dan mengangkat Dagu Nesya "Suatu saat Nanti lo akan tahu siapa gue yang sebenarnya,"
Nafas Nesya memburu, ia bergulat ditempat tidur dan akhirnya ia bangun lalu mengucek matanya. Ia melihat kesekeliling dan ternyata ia hanya mimpi.
"Bunga tidur yang Aneh,"
****
Luna duduk dibangku teras sembari membaca Novel kesukaannya, meskipun ini sudah kesekian kalinya Luna membaca novel yang sama tetapi ia tidak pernah merasa bosan walaupun ia sudah hafal alur dari cerita tersebut
Sesekali Luna menyesap Susu hangatnya dan memakan Sehelai Roti tawar dengan mata yang masih fokus ke Novel. Belum sampai Roti itu masuk kemulutnya, tiba-tiba ia merasakan Rotinya sudah dilahap Orang lain. Dan orang itu adalah..
"Fathur," mata Luna membelalak ketika melihat sosok Fathur yang tiba-tiba saja muncul dihadapannya
Luna juga menatap Roti tawarnya yang tinggal setengah bagian
"Rotinya tawar, lebih enak kalau pakai selai Stroberry atau selai kacang," Ucap Fathur tanpa merasa bersalahnya
"Aku lebih suka roti tawar, tapi kalau kamu mau aku bisa buatin kamu roti panggang selai stroberry. Gimana?" Tawaran yang sangat disayangkan jika ditolak
Fathur tersenyum kuda dan mengangguk senang "Kalau bisa secepatnya ya,"
****
Bel istirahat telah berbunyi. Nesya berjalan menyusuri Koridor untuk menemui Luna. Ada perasaan yang sedikit mengganjal setelah peristiwa yang terjadi ditaman Rekreasi kemarin. Ketidak pekaan Fathur terhadap Luna, dan Rasa bersalah Nesya yang teramat dalam pada Luna.
"Luna, aku mau bicara," Nesya menarik tangan Luna pada saat Luna melintas dihadapannya
Luna mengangguk dan mengikuti langkah Nesya yang mengajaknya untuk duduk diteras sekolah "ada apa Nes?" Tanya Luna To the Point
"Luna aku minta maaf," Ucapan yang sama sekali tidak dimengerti Luna
"Maaf kalau kemarin aku merusak Moment kalian berdua," Ucapnya lagi
Luna tersenyum, dan sepertinya ia mulai mengerti Alur yang dibahas oleh Nesya "Kenapa mesti minta maaf? Kamu gak salah. Toh mau aku jalan berdua sama Fathur ataupun ada kamu, itu gak akan merubah perasaan Fathur ke kamu,"
Nesya menggelengkan kepalanya "Nggak, kamu ngomong apa sih? Please maafin aku Luna. Kamu jangan salah paham, aku sama fathur gak ada hubungan apa-apa. Aku bisa jamin kalau hubungan aku dengan Fathur hanya sebatas teman dekat Dan gak lebih," tukas Nesya dengan penjelasannya
"Apa yang kamu lakukan kalau misalnya Fathur suka sama kamu?" Pertanyaan yang sangat tidak Nesya sukai
"Itu gak mungkin," bantahnya
"Misalnya. tolong jawab pertanyaan aku!" Ucap Luna sembari tersenyum Getir dan sedikit menjauh dari Nesya
Nesya menundukan kepala dan diam seribu bahasa "Kenapa Nes? Apa ada yang salah dari pertanyaan aku? Ternyata dugaan aku selama ini benar ya kalau kamu itu sebenernya suka sama Fathur, kalian sama-sama suka tapi gak mau saling mengakui..."
"Aku gak suka sama Fathur! Dan kamu harus tau Luna, kalau kak David itu laki-laki yang selama ini aku cari,"
"....kamu jangan pernah beranggapan kalau aku suka sama Fathur, kami hanya sebatas teman dekat dan gak lebih. Soal perasaan aku gak mau tau menau. Kalaupun Fathur suka sama aku, biar itu menjadi urusannya."
"Maaf Luna, aku rasa percakapan kita cukup sampai disini. Dan setelah ini aku gak mau ada kesalah pahaman diantara kita berdua." Ucap Nesya dan berlalu meninggalkan Luna sendirian
****
Fathur mengetuk-ngetukan Pulpen Bertinta biru diatas meja. Mulutnya tak berhenti begumam menunggu kedatangan Nesya.
Tak Kurang dari sepuluh menit, Nesya pun datang dengan Raut wajah yang sedikit ditekuk
"Lo darimana aja sih? Gue dari tadi nyariin lo, sampe bulukan nih gue nungguin lo," umpat fathur yang merasa sedikit kesal
"Bukan urusan kamu," jawab Nesya ketus
Fathur menaikan sebelah Alisnya "lo pms?"
"Apaan sih fath, mending sekarang kamu balik ke tempat kamu aku pingin duduk," Nesya mendorong tubuh Fathur agar menjauh darinya
"Tapi gue pingin ngomong sama lo,"
"Gak,"
"Oke," fathur pun kembali ketempat duduknya sembari terus memperhatikan Nesya. Ia merasa ada sesuatu yang Nesya sembunyikan darinya. Entalah, Fathur hanya berharap semuanya akan baik-baik saja, ia hanya ingin selalu ada disamping Nesya apapun keadaannya. Meskipun saat ini ia merasa sedang dibohongi
🐾🐾🐾
Akhirnya bisa update juga. Maaf ya lama😅
Dapat salam dari Fathur yang lagi Galau