"Besok kamu masuk kan, bi?"
Sinb mengernyit bingung. "Ya masuk lah. Besok kan hari kamis."
Jhope mengelus tengkuknya. "Iya tau. Maksudnya, emang kamu gak cape? Bukannya kalo setiap kamu abis berpergian besok nya tidur seharian?"
Sinb terbengong. Sampai segitunya Jhope masih mengingat kebiasaannya. Membuatnya kembali merasakan... tidak. Dengan segera Sinb menepis pikirannya.
"Kamu bisa kok ambil cuti sehari."
"Ih enggak. Sekarang aku udah gak perlu tidur seharian abis pergi. Belok kiri, hop."
Jhope membantingkan setirnya ke kiri. "Bener? Yaudah."
🍆🍆🍆
Sinb sudah bersiap untuk bekerja. Hari ini ia tidak mau terlambat lagi. Jadi ia berinisiatif untuk membawa kendaraan sendiri.
Untung saja ia mempunyai kendaraan yang diberikan orang tuanya dihari ulang tahun yang ke 20 waktu itu.
Dan inilah kendaraannya...
Sinb menamainya Kuda. Aneh memang. Tapi memang itu Sinb menamainya. Alasan ia memberi nama Kuda yang lazim buat digunakan nama motor adalah ia sering menyebut Jhope Kuda. Karena Jhope selalu menyengir seperti kuda didepannya.
Gak nyambung emang.
Ia jadi teringat dengan Jhope.
Semenjak ia kembali bertemu dengannya. Rasa yang selalu buat Jhope yang ia kubur kini telah bangkit kembali.
Apalagi Jhope sering membuatnya mengenang masa lalu yang indah untuk dikenang.
Plus, Jhope seperti mulai mencoba membuka hati Sinb kembali. Dengan memberi perhatian lebih. Seperti mengantarnya pulang, tak jarang ia juga menjemputnya bekerja, mengingatkan untuk makan siang. Karena sebenernya Sinb paling susah untuk makan siang. Ia menggunakan jam makan siangnya untuk meracik kopi. Kadang ia menambahkan varian rasa campuran dari cake.
Apalagi saat minggu kemarin Jhope tiba-tiba ada di rumahnya. Untung saja orang tua nya belum pulang, masih di luar kota. Kalau tidak, pasti Papa Mamanya berbicara seenaknya di luar dugaanya.
Sinb melajukan motornya setelah memakai helm. Saat melewati pagar rumahnya, mobil berwarna hitam berhenti di depannya.
Sinb seperti kenal dengan mobil tersebut. Saat orang yang berada di dalam mobil keluar, Sinb dengan cepat melepas kembali helmnya dan menghampiri orang itu.
🍆🍆🍆
"Aduhh...Mbih mana sih? Kok tumben belom dateng," kata Yerin memperhatikan tempat kasir lalu beralih ke pintu cafe.
Saat ini, Ceriwis Sinb sedang berkumpul di cafe tempat Sinb bekerja. Memang sudah rutinitas mereka Kalau setiap hari sabtu mereka akan berkumpul.
Namun sejak mereka mulai mengeluarkan kebisaan mereka, mereka jadi jarang berkumpul. Karena 4 dari mereka berkerja sampai hari sabtu, termasuk Sinb.
Dengan itu Sowon mengusulkan hari sabtu tetap berkumpul di jam makan siang di cafe tempat Sinb bekerja. Semuanya setuju. Entah kenapa mereka menyukai hari sabtu, mungkin Karena terbentuknya Grup ini hari sabtu. Dan nama grup mereka adalah 'Saturgurl'
"Dia masuk shift pagi kan? Tapi Kok gak keluar keluar sih padahal udah jam makan siang..." rengek Eunha terus menatap tempat biasa Sinb akan keluar dan menghampiri mereka.
Ailee yang sedang membereskan meja dekat dengan meja Saturgurl tak sengaja mendengar keluhan mereka, dia juga ikut bingung.
Memang benar hari ini Sinb ada di shift pagi tapi belum datang juga. Kalaupun telat hanya beberapa menit tapi ini sudah berjam jam.
Kalau pun lagi, Sinb izin pasti mengabarkan kepala Toko dan pasti temannya juga tidak berada di sini.
Ailee pun beranjak dari sana. Dia meletakkan piring dan gelas kotor lalu mencucinya. Di meja kasir tidak ada, di dapur tidak ada juga. Sepertinya Sinb benar benar tidak masuk.
Ailee mengintip ke arah luar, Saturgurl sudah mulai bersiap meninggalkan Cafe. Salah satu dari mereka membayar menuju kasir.
Ailee langsung meminta temannya yang berdiri di kasir bergantian. Tentu saja dengan senang hati temannya itu mengiyakan.
"Jadi berapa mbak? Meja no 4," kata Yuju mengambil dompet dari dalam tasnya.
"Totalnya Jadi 250.000," jawab Ailee sambil terus tangannya yang mengetik.
Ailee ingat tujuannya, Ia pun mulai tujuannya.
"Kak temennya Sinb ya?"
Yuju menatapnya sedikit terkejut. "Eh mbaknya kenal Sinb?"
"Ya iyalah Kak kan kita satu partner."
Yuju terkekeh. "Oh iya ya."
"Kalo boleh tau Sinb nya kemana ya, Kak? Soalnya di absen keterangannya belum diketahui."
"Eh? Dia gak kasih kabar sama sekali?"
"Engga Kak."
"Ya ampun biasaan tuh anak," gumam Yuju. "Yaudah mbak jadi gini sebenernya sih saya juga baru dikasih tau sama dia. Tolong absenin dia izin ya soalnya dia punya tamu penting katanya."
Tamu penting? Siapa?
"Oalah, Nanti saya izinin." Ailee mengurungkan rasa penasarannya untuk bertanya lebih jauh. Lebih baik saat Sinb masuk nanti.
Ailee memberikan kembalian Serta struck ke Yuju seraya mengucapkan terima kasih. Lalu ia pun berlalu dari meja kasir menuju ke belakang.
Ailee mengambil ponselnya lalu mendial nomor Sinb. Sepertinya rasa penasarannya tidak bisa di tahan.
"Haloha?"
"Sinb! Ya ampun lo kemana woy? "
"Bukannya temen gue udah kasih tau? Gue juga udah kasih tau kepala toko."
"Kepala toko kan juga gak masuk. Emang siapa sih tamu penting lu?"
"Besok kalo gue masuk, gue ceritain"
"Lah kok kalo?"
"Siapa bi?"
Ailee kaget saat mendengar suara cowok.
"Temen aku, mas"
Itu suara Sinb.
"Eh udah dulu besok gue ceritain tenang aja"
Tut.
Ailee melongo. "Kebiasaan banget nih anak."
"Tapi cowok yang sama Sinb itu siapa ya?" gumamnya.
Tanpa disadari Ailee, Jhope mendengarkan percakapan keduanya bahkan sejak temannya Sinb ke kasir.
Cowok? Mas? Bukannya Sinb gak punya abang atau sepupu cowo yang lebih tua darinya? batin Jhope.
.
.
.
.
.
Tbc.Gils udah brp bulan nih lapak gak di urusin sampe berdebu haha
Msh ditungguin voment kalian:)
See you:*

KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN 《Sinb-Jhope》✔
FanficFOLLOW SEBELUM BACA! Mantan? Makhluk yang awalnya bikin gue terbang ke langit tujuh belas akhirnya mah ditenggelamin didasar laut yang paling dalam? Hah! . . . . . Apa jadinya kalo kita bertemu mantan? Mantan Terindah lagi. Gamov? Udah pasti. Sama k...