Chapter 5 ( Namjoon - Soomi )

2.8K 334 2
                                    

Soomi tak henti-hentinya tersenyum. Bagaimana tidak? Setelah 2 tahun menjadi pengangguran yang kerjanya hanya makan-tidur dirumah, kini Soomi sudah mendapat pekerjaan yang jauh lebih bagus dari pekerjaan terakhirnya sebelum ia di pecat karena sering melakukan kesalahan.

Soomi terkagum-kagum melihat gedung yang nantinya akan menjadi tempat kerjanya. Gedung tinggi dan mewah ini akan menjadi tempat kerja barunya. Sunnguh, ia tidak menyangka akan diterima di salah satu perusahaan besar yang ada di Korea saat ini.

Awalnya Soomi tak berniat untuk melamar pekerjaan disini, karena ia tahu jika pesaingnya sangat berat dan pintar. Pastilah dirinya akan langsung kalah diakhir. Tapi, melihat kondisi ibunya sekarang, membuat Soomi terdorong untuk melamar pekerjaan disana. Apapun hasilnya, yang terpenting ia telah mencoba.

Ibunya sudah semakin tua sekarang. Bahkan sebentar lagi ibunya akan pensiun dari dunia kerjanya. Itulah sebabnya, Soomi harus benar-benar mendapat pekerjaan yang layak sekarang.

"Kau diterima juga?" Tanya laki-laki berkacamata bulat yang kini ikut berdiri disamping Soomi.

Soomi memandang laki-laki itu sebentar, berusaha mencermati wajah pria itu dengan seksama, apakah mereka pernah bertemu sebelumnya. Dan tak berapa lama, Soomi ingat. Pria disebelahnya ini melamar pekerjaan disini juga dan mereka diwawancarai bersama.

"Ah, pria berkacamata! Apa kabar?" Tanya Soomi semangat. Setidaknya, dia sudah mendapat satu teman disini.

"Aku baik-baik saja seperti yang kau lihat. Namaku Woojin. Kau?" Balas pria itu.

"Jeon Soomi,"

~~ ~~

"Antarkan ini ke ruangan CEO sekarang!" Perintah sang Manajer dengan lagak sombongnya.

Andai saja Soomi tak memikirkan susahnya cari pekerjaan, sudah dipastikan ia akan langsung meninju laki-laki dihadapannya ini.

Dengan langkah dipaksakan, Soomi segera mengantarkan berkas tersebut keruangan yang dimaksud oleh manajernya.

Nami mengetuk pintu ruangan beberapa kali dan setelah mendegar sahutan dari dalam, dirinya segera melangkah masuk kedalam.

"Letakkan saja dimeja," ucap laki-laki yang tengah duduk sambil membaca beberapa berkas di mejanya.

Soomi memicingkan matanya sebentar. Pria yang tengah duduk sambil membaca berkas, sepertinya benar-benar tak asing. Pria berkacamata itu... sepertinya, Soomi pernah bertemu dengannya.

Merasa aneh dengan wanita didepannya, pria itu segera mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas yang tengah ia baca, kemudian membetulkan letak kacamatanya yang sedikit melorot kebawah.

Mereka berdua sama-sama saling pandang dan akhirnya saling ingat.

"N-namjoon-ssi," ucap Soomi gugup. Nada bicaranya bergetar hebat. Sungguh, ia tak percaya denvan takdir sekarang.

Ya. Pria itu Kim Namjoon. 4 tahun lalu ia telah menyelesaikan studinya di luar Negri dan beberapa bulan belakangan ia dipanggil ayahnya untuk mengurus perusahaan yang dikelola ayahnya. Itulah alasan Namjoon kembali ke Korea.

"Saya permisi," pamit Soomi dengan rasa gugup yang luar biasa. Bagaimana bisa ia bertemu dengan Namjoon lagi. Bahkan, 8 tahun belakangan ia sudah berusaha melupakan Namjoon dan usahanya berhasil. Ia berhasil melupakan Namjoon. Dan kini, mereka bertemu kembali.

Soomi berlari cepat menuju kursinya, lalu mendudukkan dirinya kemudian meminum segelas air putih dalam sekali teguk.

"Kenapa? Kau dimarahi?" Tanya Woojin heran.

"Tidak," balas Soomi sambil menggelengkan kepalanya.

"Lalu, kenapa kau berlari? Seperti kau sudah melakukan kesalah besar," tuduh Woojin.

SKOOL LUV AFFAIR : EPILOGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang