21

2.5K 267 3
                                    

Hara merapatkan mantelnya. Hari ini dirinya tak bisa pulang cepat karena tugasnya belum selesai dan dikejar oleh deadline.

Ditambah konsentrasinya yang tengah runyam akibat terserang flu dadakan. Ia tak bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat seperti biasanya.

Diliriknya jam dinding yang berada tak jauh dari tempatnya.

20 menit lagi tengah malam dan tugasnya belum juga selesai.

"Ah, kenapa malam ini sangat dingin?" Ucapnya sembari mengambil remote AC kemudian mematikan pendingin ruangan tersebut.

Hara menyenderkan kepalanya tepat di tempat duduknya. Menetralkan keadaannya yang ia anggap buruk.

"Belum pulang?"

Sebuah suara membuat Hara terpaksa membuka matanya yang sudah terpejam.

Melihat Taehyung yang bertanya padanya membuat Hara kembali menutup matanya. Tak berniat untuk menatap Taehyung atau meladeni pertanyaan Taehyung.

"Kenapa tak menjawab?" Tanya Taehyung lagi.

Sebenarnya pekerjaan Taehyung sudah selesai sejak lama. Tapi, melihat kondisi Hara sekarang, Taehyung berpura-pura lembur. Padahal sedari tadi ia hanya memainkan game online di komputernya.

"Kau sendiri kenapa belum pulang?" Tanya Hara.

Dari nada bicara Hara dapat Taehyung simpulkan jika Hara tengah tak enak badan.

"Pekerjaanku belum selesai," jawab Taehyung.

"Ah, alasan kita bahkan sama. Harusnya kau tak perlu bertanya lagi kenapa aku masih disini saat tengah malam," ucap Hara.

"Mau pulang bersama?" Tawar Taehyung.

"Tidak. Terima kasih," jawab Hara singkat tanpa membuka matanya.

Hara semakin mengeratkan mantelnya. Hawa dingin rasanya sudah meresap sampai ke tulang. Sungguh dingin.

"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu," pamit Taehyung.

Mungkin otak Hara tengah konslet karena sakit. Saat Taehyung hendak pergi meninggalkannya, Hara segera memegang lengan Taehyung. Membuat Taehyung heran.

"Kenapa? Perlu bantuan?" Tanya Taehyung.

Hara menatap Taehyung kemudian mengangguk.

"Katakan saja, aku akan membantumu," ucap Taehyung.

Hara segera menarik tangan Taehyung agar pria itu mendekat kearahnya. Kemudian, disaat jarak mereka sudah dekat, Hara mendongakkan kepalanya, menatap Taehyung yang berdiri di depannya.

"Kim Taehyung, berjanjilah padaku sebelum kau membantuku," ucap Hara serius.

"Janji? Memangnya kau perlu bantuan seperti apa?" Taehyung semakin penasaran.

"Ya. Anggap saja hal itu tak pernah terjadi. Kau akan tahu nanti," lanjut Hara.

"Ya. Aku berjanji akan melupakannya," kata Taehyung walau sebenarnya ia tak yakin.

Dengan gerakam cepat, Hara segera memeluk Taehyung. Melingkarkan tangannya dengan indah di pinggang Taehyung dan menempelkan wajahnya di perut Taehyung.

Taehyung bahkan sedikit terkejut dengan pelukan yang diberikan Hara.

"Aku minta maaf karena telah memelukmu. Sehabis ini, jangan lupakan janjimu tadi," gumam Hara sembari makin mengeratkan pelukannya.

"Y-ya," jawab Taehyung gugup.

Dadanya berdebar sangat kencang sekarang. Sudah lana ia tidak melakukan kontak fisik dengan Hara. Ia merindukan gadis yang tengah memeluknya kini.

SKOOL LUV AFFAIR : EPILOGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang