BAB-4

4.4K 71 5
                                    

Hati-hati ada typo guys :)

Bab 4

Hari ini UTS sudah di mulai, Fla baru selesai merapikan dasinya saat mami Gina masuk. "Sudah rapih kamu, Fla?" Gina memperhatikan Fla yang sedang mengambil tasnya. "Udah kok, Mi," ujar Fla seraya mencium pipi Gina.

"Yasudah makan yuk, Ferrel sama Kent dah nunggu di bawah tuh." Gina merangkul Fla dengan sayang. Di bawah Ferrel Dan Kent sudah siap dengan sendok dan garpu dikedua tangan mereka masing-masing.

Flaya tersenyum melihat kelakuan kedua kakaknya, Fla berlari menghampiri kedua kakaknya dan menciumi pipi mereka. " Ayo ayo makan, sampe segitunya nungguin aku," ujar Fla sambil tersenyum.

Ferrel semangat mengambil lauk demi lauk yang akan ia makan. "Fla, kamu sering ketemu sama Jansen di sekolah?" Tanya mami mengagetkan Fla. "Hah, Jan....Jansen? Ohh, nggak juga, bahkan cuman sekali doang waktu dia promosi. Setelahnya nggak pernah muncul lagi tuh," ujar Fla setengah kaget.

Untung gue kaga kesedek gegara mami nanya begitu, batin Flaya.

"Oh, kirain mami kamu sering ketemu dia." Gina melanjutkan makannya, "pas dia promosi itu dia orangnya kayak gimana, Fla," ujar Gina lagi pada Fla.

"Ya gak gimana gimana, Mi. Jutek kayaknya dia, senyum juga jarang-jarang." Fla meminum susu yang sudah di buat Gina. "Nggak berubah ya dia dari kecil, masih tetep jutek dan jarang senyum," ujar Gina sambil terkekeh.

"Mami tau dari mana dia kayak gitu?" Tanya Fla penasaran. "Kamu gak ingat waktu kecil kan kamu pernah foto sama dia, dia sama sekali gak senyum tau."

"Masa sih?" Fla berusaha mengingat-ingat apa yang di katakan mami tadi. "ah, masa kamu nggak ingat sih, Fla," ujar Gina sereya menggoda Fla. "Ah, tau ah, kok jadi bahas dia sih, Mi. Kakak udah belom makannya, cepetan aku udah mau berangkat nih."

"Iya iya bentar lagi," ujar Farrel sambil menghabiskan makanannya. Flaya mencium pipi Gina dan pergi kedepan menunggu Ferrel menyelesaikan makannya.

*****

Sedari tadi Fla masuk kedalam kelas, anak-anak yang lain langsung berdatangan. Yang jahat padanya di saat seperti ini malah menjadi baik, yang dulu baik padanya sekarang malah bertambah baik.

Tapi anehnya Fla selalu mengajarkan mereka semua, walau sering kali Deby dan yang lain bilang kalau mereka hanya memanfaatkannya saja.

Baru saja ulangan di mulai tapi sudah ada yang memulai aksi contek-mencontek. Jika sudah begini, sering kali namanya di sebut oleh teman-temannya yang duduk di dekatnya.

Disisi lain Jansen sedang di rumah Gina, mengantar mamanya. Saat Jansen ingin beranjak pergi, tapi Resa memanggilnya. "Sen, kamu mau ke Star Nation kan?" Resa bertanya sambil menghampiri Jansen. "Iya, kenapa, Ma?"

"Kalau gitu sekalian nih, bekalnya Flaya ketinggalan. Anterin ya, nanti dia gak makan lagi disekolah kan kesian," ujar Resa sambil membujuk Jansen agar mau. "Gak ah, Ma, ribet. Lagi juga Jansen nggak kesekolahannya, aku mau keruangan dosen ngambil barang," tolak Jansen.

"Hi, kamu mah, kasian anak orang. Nggak makan karna gak bawa bekel. Cari aja kelas dia sebentar doang kok, ya Jansen ya," mohon Resa pada anaknya ini. "Iya iya, Ma, aku anterin. Mana sini." Dengan berat hati akhirnya Jansen menerima.

"Nah gitu dong, nih. Kan kasian dia," ujar Resa senang sambil memberikan kotak makan Fla. "Udah kan? Aku mau berangkat nih."

"Udah kok udah, sana berangkat hati-hati ya, Sen." Resa melambaikan tangannya. "Iya, Ma!" Teriak Jansen dari depan.

My Mr Jansen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang