"Anda siapa?"
Jungkook dan So Hee kompak berbalik. Mereka melihat seorang wanita paruh baya yang berjalan mendekati mereka.
"A-ah, kami adalah teman dari pemilik rumah ini," jawab Jungkook kaku. Ia tidak ingin dianggap sebagai pencuri di rumah sahabatnya sendiri.
"Kalian teman dari Tuan Park?"
Jungkook mengangguk. "Namaku Kim Jungkook, dan dia istriku."
So Hee menunduk. "Annyeonghaseyo."
"Jadi Anda yang bernama Kim Jungkook?"
Jungkook mengangguk.
"Kalau begitu mari ikut saya," ujar wanita itu.
"Kemana?"
"Tolong jangan banyak bertanya, Anda hanya harus mengikuti saya. Ini penting."
Jungkook mengangguk. "Baiklah." Ia mengantongi flashdisk itu di saku celananya. Setelahnya, ia dan So Hee mengikuti wanita itu.
Jungkook dibawa menuju rumah wanita paruh baya yang mengaku bernama Shin Chae Gyung itu. Mereka dipersilahkan masuk dam duduk di dalam rumah sedangkan Nyonya Shin mengunci pintu rumahnya.
Jungkook sedikit mengernyit curiga. Nyonya Shin pamit untuk masuk sebentar ke dalam. Jungkook dan So Hee hanya bisa mengangguk.
Beberapa saat kemudian, Nyonya Shin datang dengan seorang bayi yang berada di gendongannya. Nyonya Shin menyerahkan bayi itu kepada So Hee. So Hee menerimanya dengan raut bertanya-tanya.
"Dia adalah putri dari Tuan Park," ujar Nyonya Shin.
Jungkook membulatkan matanya. "Bagaimana bisa ada di Anda?"
"Tadi, pagi-pagi sekali, Tuan Park menitipkan anaknya kepadaku. Dia berpesan untuk menyerahkan Ji Ah kepada pria yang bernama Kim Jungkook."
"Jadi, Jimin yang menitipkannya kepada Anda?"
Nyonya Shin mengangguk. "Aku tidak tahu ada masalah apa, tapi yang pasti, beberapa jam setelah Tuan Park pergi, beberapa orang datang memasuki rumahnya. Mereka terlihat mencari sesuatu. Aku khawatir mereka mencari Ji Ah. Jadi saat orang-orang itu datang ke rumahku untuk menanyakan anak Tuan Park, aku hanya menjawab tidak tahu apa-apa."
Jungkook mendengarkan cerita wanita itu dengan seksama.
"Aku yakin ada hal lain yang mereka cari. Aku tidak tahu apa itu, tapi yang aku dengar dari pembicaraan mereka, mereka mencari flashdisk yang berisi bukti."
Baiklah, Jungkook mengerti. Flashdisk yang ia temukan adalah flashdisk yang dicari-cari oleh orang-orang itu.
"Baik, terima kasih, Nyonya Shin. Aku berhutang dudi kepadamu. Sungguh," ujar Jungkook.
"Jangan bicara seperi itu, Tuan dan Nyonya Park sudah kuanggap sebagai anakku sendiri."
"Kalau begitu aku permisi."
***
Jungkook kembali mengendarai mobilnya, kali ini ia berjalan tanpa terburu-buru. Ia sedang dalam perjalanan kembali menuju Seoul.
Jungkook melirik So Hee yang sedang memangku Ji Ah. Ia melihat So Hee yang sesekali mengusap air matanya.
"Jangan menangis," ujar Jungkook.
"Bagaimana bisa aku tidak menangis. Anak sekecil ini harus ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Begitu malang sekali nasibnya," So He mengusap lembut rambut Ji Ah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Illegal
FanfictionWas #446 friendship Was #246 parkjimin Seharusnya aku tak pernah berurusan dengan gadis itu seumur hidupku. Entah ini suatu anugerah atau kemalangan. -Park Jimin Tidak seharusnya ini terjadi. Apa kau dan aku akan memiliki kisah yang lebih indah jik...